Tambang Batu Padas Longsor di Asahan Ternyata Ilegal, 3 Pekerja Tewas

- Bupati Asahan menyebut tambang batu padas ilegal dan mengancam keselamatan warga.
- Pemkab Asahan berkoordinasi dengan polisi untuk mengusut kasus longsor dan pihak yang bertanggung jawab.
- Kronologi longsor menurut polisi: terjadi saat para pekerja memindahkan batu padas, merenggut tiga nyawa pekerja.
Asahan, IDN Times - Musibah longsor di lokasi tambang batu padas Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, merenggut tiga nyawa pekerja. Pemerintah Kabupaten Asahan menegaskan bahwa tambang tersebut ilegal dan akan ditindak sesuai hukum.
1. Bupati menyebut tambang mengancam keselamatan warga

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin, menegaskan tambang batu padas tempat terjadinya longsor berstatus ilegal. Ia menyampaikan sikap tegas Pemkab terkait aktivitas yang merugikan keselamatan masyarakat.
"Aktivitas tambang ilegal yang membahayakan keselamatan warga tidak dapat ditoleransi dan akan ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Zainal dalam keterangan persnya kepada awak media, Sabtu (6/9/2025).
2. Pemkab berkoordinasi dengan polisi untuk usut kasus

Taufik menjelaskan Pemkab Asahan segera berkoordinasi dengan aparat penegak hukum guna mengusut tuntas penyebab longsor dan pihak yang bertanggung jawab.
"Pemerintah Kabupaten Asahan juga akan segera berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan pihak terkait untuk mengusut tuntas penyebab serta pihak-pihak yang bertanggung jawab," katanya.
Selain itu, ia menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban yang meninggal dunia maupun terluka akibat peristiwa ini.
3. Kronologi longsor menurut polisi

Kapolres Asahan, AKBP Revi Nurvaleni, menjelaskan longsor terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, saat para pekerja memindahkan batu padas ke dalam truk Colt Diesel BK 8964 LV.
"Tiba-tiba, tebing batu padas mengalami longsor dan menimpa para pekerja," ujar Revi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/9/2025).
Akibatnya, tiga pekerja, yakni Rijal Siagian (42), Sahroni Siahaan (40), dan Sarpin (52) meninggal dunia di lokasi. Ketiganya mengalami luka parah di kepala dan memar di sekujur tubuh. Sementara korban lain, Edianto (40), selamat meski mengalami luka dan kini dirawat di RSUD Abdul Manan Simatupang, Kisaran.