Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Cabai Sentuh Rp90 Ribu Per Kg, Pengamat: Masih Berpeluang Turun

Cabai di pasar Pasir Gintung Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)
Cabai di pasar Pasir Gintung Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)
Intinya sih...
  • Harga cabai merah mencapai Rp80-85 ribu per kg di Sumut
  • Distribusi cabai dari Jawa dapat meredam harga di Sumut
  • Panen di Sumut tidak sebaik masa panen pertama 2025, harga cabai berpeluang turun
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Komoditas holtikultura cabai mengalami kenaikan, khususnya cabai merah menyentuh Rp80 ribu hingga Rp85 ribu di sejumlah pasar tradisional Sumatra Utara (Sumut), pada Minggu (7/9/2025). Harga tersebut diiketahui di sejumlah pasar tradisional seperti Kabupaten Langkat, Deli Serdang, dan Kota Medan. Bahkan, untuk level pedagang pengecer (kedai sampah) harga cabai merah yang ditemukan sejauh ini di angka Rp90 ribu per Kg.

"Namun saya belum akan mengubah ekspektasi saya, di mana di pekan selanjutnya harga masih berpeluang ditransaksikan dalam rentang Rp50 hingga Ro60 ribu per Kg untuk cabai merah atau cabai hijau dan untuk cabai rawit berpeluang ditransaksikan dalam rentang Rp45 ribu, Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per Kg. Artinya sekalipun diproyeksikan turun namun akan tetap bertahan mahal. Sumut sejauh ini masih mengandalkan pasokan dari wilayah sendiri," ucap pengamat ekonomi Gunawan Benjamin, Minggu (7/9/2025).

1. Wiliyah Sumut dinilai tidak kekurangan produksi cabai untuk memenuhi kebutuhannya.

ilustrasi cabai rawit merah (vecteezy.com/Dody Rachmadi)
ilustrasi cabai rawit merah (vecteezy.com/Dody Rachmadi)

Namun, Gunawan menilai untuk distribusi cabai dari wilayah Jawa akan signifikan dan bisa meredam harga di wilayah Sumut.

"Pada dasarnya Sumut sendiri tidak kekurangan produksi cabai untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, permintaan dari luar daerah, atau provinsi yang bersebelahan Sumut yang membuat distribusi cabai dari Sumut mengalir ke luar daerah," katanya.

2. Musim kemarau yang membuat tumbuh kembang tanaman alami gangguan

ilustrasi cabai hijau (pixabay.com/Suanpa)
ilustrasi cabai hijau (pixabay.com/Suanpa)

Apalagi, ditambah adanya panen di sejumlah wilayah Sumut tidak sebaik masa panen di kuartal pertama tahun 2025. Akibatnya, musim kemarau yang membuat tumbuh kembang tanaman alami gangguan.

"Di sejumlah sentra produksi di Jawa, terjadi kenaikan harga cabai merah dari kisaran Rp20 ribu per Kg menjadi Rp30 ribuan per Kg. Seiring dengan tingginya permintaan dari Jawa yang masuk ke Sumatera," ungkap Gunawan dari hasil pengamatannya.

3. Proyeksi harga akan sangat dinamis dan berpeluang berubah di setiap pekan

Pedagang cabai (IDN Times/Muhaimin)
Pedagang cabai (IDN Times/Muhaimin)

Menurutnya, selama pasokan dari Jawa masih mampu menopang kebutuhan harga di Sumatera. Sehingga, masih optimis tingginya harga cabai saat ini akan mulai mendapatkan tekanan besar pada perdagangan besok atau lusa.

"Dan harga mulai akan menunjukan titik keseimbangan baru pada hari rabu mendatang, seiring dengan volatilitasnya yang cukup tinggi, maka proyeksi harga akan sangat dinamis dan berpeluang berubah di setiap pekan," pungkas Benjamin.

Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Rincian Gaji-Tunjangan Anggota DPRD Sumut, Tembus Rp111 Juta per Bulan

07 Sep 2025, 16:58 WIBNews