Tangis di Rumah Duka Dhijey Atlet Karate Korban Kecelakaan Bus di Padang

- Didi meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal Bus ALS di Padang Pariaman, Sumatera Barat
- Ayahnya, Hedi, tak kuasa menahan dukanya saat mendengar kabar anaknya meninggal dunia dalam kecelakaan bus
- Didi dikenal sebagai anak yang sopan, aktif, dan tidak sombong oleh ayahnya
Deli Serdang, IDN Times - Duka menyeruak di kediaman atlet Karate bernama Muhammad Dijhey Lexsie alias Didi. Pria berusia 17 tahun itu meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tragis Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Padang Pariaman, Sumatra Barat, Minggu (7/9/2025) malam.
Kerabat beserta saudara Didi sudah ramai datang ke rumah duka. Sebab, jenazah Didi diperkirakan akan tiba di rumah duka pada tengah malam nanti.
1. Didi dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal Bus ALS, saat itu ayahnya sedang di perantauan

Hedi tak kuasa menahan dukanya saat mendengar anak nomor duanya meninggal dunia dalam kecelakaan bus. Saat dikabari, Hedi masih berada di perantauan.
"Saya selaku orang tua Dijhey dapat kabar jam 2 dini hari tanggal 8 September. Kejadian kecelakaannya berdasarkan informasi, jam 23.00 WIB tanggal 7 September. Saya dapat kabar saat saya di tempat kerja Bagan Batu (merantau). Mendengar kabar anak saya meninggal, saya langsung berangkat ke Medan," cerita Hedi kepada IDN Times, Senin (8/9/2025) sore.
Dengan rasa pilu yang datang tanpa diundang, Hedi mau tak mau harus menguatkan dirinya. Ia kembali ke rumahnya menunggu kepulangan jenazah sang anak. "Berdasarkan kronologi yang saya kumpulkan, mereka ini baru saja keluar dari Tol. Ada bundaran di sana. Nah di tempat itulah oleng busnya jam 23.00 WIB," lanjutnya.
2. Didi meninggal dunia dengan rekan sebangkunya

Didi meninggal dunia dengan teman sebangkunya bernama Fahri Akbar. Saat itu Bus ALS yang membawa mereka sedang menuju ke Sumut. "Iya, saya tahu dia pergi ke Padang untuk kompetisi, baru siap lomba. Lalu mereka balik dari Padang ke Medan. Anak saya meninggal sama teman satu bangkunya (Fahri Akbar). Jadi bus itu disewa mengangkut anak-anak karate," beber Hedi.
Pantauan IDN Times, rumah duka sudah dipenuhi karangan bunga. Keluarga, kerabat, Jasa Raharja, pihak Kecamatan, sudah datang ke rumah Didi.
"Jenazah diperkirakan sampai di sini jam 1 dini hari. Besok rencana langsung dikuburkan," sebutnya.
3. Hedi: Didi anak yang sopan dan tidak sombong

Meski selama ini berada di perantauan, Hedi begitu mengenal sosok Didi. Figurnya yang arif membuat siapapun menyukai Didi. "Dia anak yang sopan. Dia terkenal aktif dan gak pernah sombong. Sudah sering ke mana-mana ikut lomba (turnamen), seperti di Malaysia, Filipina, Thailand," kenang Hedi.
Didi merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Didi masih duduk di bangku kelas 3 SMA Negeri 2 Percut Seituan. "Dia pernah juga ikut Forki Sumut ke Padang. Tapi mereka saat itu gak maksa, beberapa hari berikutnya baru pulang. Kalau yang kali ini maksa, siap lomba hari itu juga pulang. Bisa jadi sopir juga kecapekan, anak-anak juga kecapekan," pungkasnya.