Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ricuh Demo di Siantar, Mahasiswa: Polisi yang Baik Hanya Ada di Film

IDN Times/Gideon Aritonang
IDN Times/Gideon Aritonang

Pematangsiantar, IDN Times -  Koordinator aksi Aliansi Mahasiswa Siantar Simalungun (AMSS) yang unjuk rasa saat pelantikan anggota DPRD Siantar, Gading Simangunsong angkat bicara perihal rekan-rekannya yang ditangkap. Ia menilai rencana tes urine hanya memecah konsentrasi pihaknya.

"Seharusnya Kapolres ada disana, supaya tau jelas bagaimana kami diperlakukan. Lima orang kami diamankan dengan alasan ingin di tes urine padahal tidak, itu alibi saja memecah konsentrasi kami, "katanya, Senin (2/9).

1. Mahasiswa sebut polisi juga harus dites urine

IDN Times/Gideon Aritonang
IDN Times/Gideon Aritonang

Gading menilai adalah menarik pernyataan Kapolres yang menilai rekannya perlu dites urine, bahwa seharusnya tak cuma mahasiswa tapi semua personil polres yang menghadang unjuk rasa juga harus dites urine.

"Kami siap dites, asal semua polisi juga harus dites, siapa tau penyebab ricuh ini adalah oknum yang dibawah kendali narkoba," katanya.

Ia juga meminta Kapolres seharusnya fokus saja memberantas peredaran narkoba dibanding sekadar mencurigai mahasiswa.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan keberadaan jumlah mereka yang hanya 20 orang tak sebanding dengan polisi mengaadang dengan jumlah ratusan. Gading juga menilai polisi over-reaktif serta Kapolres tidak betul-betul memahami tujuan aksi.

2. Gading sebut polisi harus lebih belajar protap dalmas

IDN Times/Gideon Aritonang
IDN Times/Gideon Aritonang

Menurutnya kehadiran mahasiswa tidak harus dianggap sebagai bahaya karena mereka hanya ingin menemui Sekretaris Dewan Wanden Siboro.

"Kami hanya ingin ditemui Sekwan, kami mau masuk bukan membawa senjata lantas mengapa mereka seperti melihat hantu sehingga mengadang kami? Sebelumnya disurat aksipun sudah jelas kami tulis kami aksi damai didalam kompleks dan dengan tegas berulang kali kami sampaikan kami tidak mengancam dan menganggu pelantikan," ujar Gading.

Gading menilai seharusnya Polisi mengawal bukan mengadang karena tidak ada ancaman yang begitu berarti yang perlu dikhawatirkan dari aksi mereka. "Sepertinya mereka perlu belajar banyak Protap Dalmas," bebernya.

3. Dialog sulit dilakukan

IDN Times/Gideon Aritonang
IDN Times/Gideon Aritonang

Saat ditanya keadaan menjadi ricuh, Gading menilai polisi tidak memahami tuntutan mahasiswa sehingga dialog sukar dilaksanakan.

"Ada teman-teman kami yang dipersekusi, luka-luka sehingga kami nyatakan bereaksi keras dengan tindakan represif ini," ujar Gading

Sehingga Gading menyayangkan pernyataan Kapolres yang terlalu cepat menjustifikasi tanpa mendengarkan dari berbagai arah dan arogan. "Saya rasa polisi yang baik hanya ada di film-film," tutup Gading.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Karateka Fahri Meninggal Kecelakaan Bus, Sang Ibu juga Jadi Korban Luka

08 Sep 2025, 20:36 WIBNews