40 Tahun Pesantren Darularafah Raya, Misi ke Level Internasional

- Banyak alumni berkiprah di berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan visi daerah.
- Para alumni berbagai generasi berbagi kisah perjuangan dan kontribusi di masyarakat.
- Pesantren Darularafah Raya mengalami transformasi besar dengan kurikulum Ulul Albab dan visi baru.
Medan, IDN Times- Pesantren Darularafah Raya (PDA) kini sudah memasuki usia 40 tahun. Perayaan milad ke-40 digelar dengan penuh rasa syukur dan kemeriahan, Sabtu–Minggu 30-31 Agustus 2025 lalu. Ribuan santri, alumni, guru, wali santri, serta masyarakat dari berbagai daerah tumplek ruah memenuhi area pesantren untuk merayakan momen bersejarah ini.
Acara dihadiri Bupati Deli Serdang, Asri Ludin Tambunan, Kepala Biro Kesra mewakili Gubernur Sumatera Utara, hingga Konsul Jenderal Jepang dan India. Hadirnya perwakilan negara sahabat tersebut menegaskan posisi Pesantren Darularafah Raya bukan hanya sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga jembatan peradaban yang menjangkau dunia internasional.
Dalam sambutannya, Bupati Deli Serdang Asri Ludinmenegaskan bahwa PDA telah konsisten melahirkan alumni hebat yang kini banyak berkiprah di pemerintahan maupun sektor lainnya.
“Pemerintah Kabupaten Deliserdang akan terus mendukung dan bersinergi dengan Pesantren Darularafah Raya, sejalan dengan visi daerah menuju Deli Serdang yang sehat, cerdas, religius, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Asri Ludin juga berharap, PDA mampu menjadi salah satu motor lahirnya generasi emas Indonesia 2045.
Sementara mewakili Pemprov Sumut Abu Kosim menyampaikan rasa bangga atas kiprah PDA selama empat dekade. “Pesantren ini tidak hanya mencetak generasi berilmu, tetapi juga membentuk karakter dan cinta tanah air,” ungkapnya.
1. Banyak alumni yang sudah berkiprah di berbagai sektor

2. Para alumni berbagai generasi berbagi kisah
Suasana semakin meriah dengan digelarnya Malam Gembira, menghadirkan hiburan santri dengan penampilan spesial orkes Melayu Lebah Begantung. Tawa dan keceriaan membuat perayaan Milad ke-40 terasa hangat dan penuh kebersamaan.
Tak hanya hiburan, milad juga dirangkaikan dengan Talk Show Alumni. Para alumni dari berbagai generasi berbagi kisah perjuangan menimba ilmu di pesantren hingga peran mereka di masyarakat. Sesi ini menjadi inspirasi bagi santri untuk terus berjuang, sekaligus bukti nyata bahwa lulusan pesantren mampu berkontribusi di bidang pendidikan, sosial, politik, hingga bisnis.
3. Transformasi besar PDA

Pimpinan Pesantren Darularafah Raya Harun Lubis bersyukur kepada Allah SWT karena PDA hingga usia 40 tahun terus eksis. Ia menjelaskan transformasi besar telah dilakukan, termasuk meluncurkan kurikulum Ulul Albab yang menekankan lahirnya insan bijak, berilmu, dan bertakwa.
“Pesantren kini membawa visi baru, dari Rumahnya Ulama dan Umaro menuju Membangun Peradaban Madani. Ini tugas berat yang harus dijalankan bersama, bukan hanya untuk kemajuan pesantren, tetapi juga untuk bangsa,” tegasnya.
Harun berharap seluruh warga pesantren terus menjaga semangat untuk mengangkat PDA ke level internasional. Acara ditutup dengan doa bersama, penuh harapan agar Allah SWT terus melimpahkan keberkahan bagi pesantren dalam pengabdian di bidang pendidikan dan dakwah.