Tukang Ojek Pengkolan Ditemukan Tak Bernyawa di Lahan Kosong Patumbak

- Warga kaget temukan jasad Suhendro di lahan kosong dekat semak-semak
- Tak ada tanda-tanda kekerasan, polisi menyimpulkan Suhendro meninggal karena sakit
- Sebelum meninggal, warga melihat Suhendro sedang ngopi di salah satu warung
Deli Serdang, IDN Times - Seorang tukang ojek pengkolan, Suhendro (42), ditemukan tidak bernyawa di dekat semak-semak Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak. Penemuan jasad Suhendro membuat geger masyarakat yang bermukim di sekitar tempat tersebut.
Sempat dikira menjadi korban pembunuhan, namun polisi memastikan bahwa Suhendro meninggal karena sakit. Sebab tak ditemui luka di sekujur tubuh tukang ojek pengkolan yang sering mengantar penumpangnya di daerah Patumbak itu.
1. Warga kaget temukan jasad Suhendro di lahan kosong dekat semak-semak

Kapolsek Patumbak, Kompol Daulat, membenarkan insiden yang terjadi di wilayahnya. Suhendro ditemukan tergeletak tak bernyawa di semak-semak dekat bekas bangunan.
"Awalnya kita mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya penemuan seorang pria yang ditemukan meninggal dunia. Kemudian, sekitar pukul 07.30 WIB personel dari Polsek Patumbak mengecek ke lokasi dan benar adanya penemuan mayat tersebut," kata Daulat, Rabu (3/9/2025) siang.
Ia membenarkan bahwa Suhendro merupakan seorang tukang ojek pengkolan. Saban hari ia bekerja mengantar penumpangnya di Kecamatan Patumbak.
"Korban atas nama Suhendro, 42 tahun warga Gang Sedap Malam Patumbak," lanjutnya.
2. Tak ada tanda-tanda kekerasan, polisi menyimpulkan Suhendro meninggal karena sakit

Sempat dikira menjadi korban pembunuhan, namun polisi menepisnya. Suhendro meninggal dunia dan tidak ditemukan adanya luka-luka akibat kekerasan yang disengaja. Sepeda motornya pun masih ada dan ditemukan polisi di satu warung tak jauh dari tempat di mana jasadnya ditemukan.
"Tim Inafis dari Polrestabes Medan juga datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan di tubuh korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," beber Daulat.
Suhendro meninggalkan dua anak dan istrinya. Kapolsek Patumbak menjelaskan bahwa keluarga juga mengaku tidak keberatan atas meninggalnya Suhendro. Karena sebelumnya pria berusia 42 tahun itu memang memiliki riwayat penyakit.
"Sebelumnya korban mengalami sakit sesak napas dan darah tinggi," rinci Daulat.
3. Sebelum meninggal, warga melihat Suhendro sedang ngopi di salah satu warung

Dari keterangan warga sekitar, sebelum Suhendro ditemukan meninggal dunia, pada Selasa 2 September 2025 sekitar pukul 19.00 WIB, Suhendro sempat mampir di warung kopi. Warung tersebut lokasinya tidak jauh dari tempat jasad Suhendro ditemukan.
"Setelah beberapa saat memesan kopi, kemudian korban terlihat menerima telepon dari seseorang dan berjalan ke arah sebelah warung. Semenjak dari situ, korban tidak kembali lagi ke warung Pak Lubis dan sepeda motornya tinggal di lokasi," aku Daulat.
Jasad Suhendro kini sudah dievakuasi oleh Polsek Patumbak dan Tim Inafis Polrestabes Medan. Jenazah pria tambun itu akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
"Saat ini jenazah korban kita bawa ke RS Bhayangkara. Dan selanjutnya akan kita serahkan ke pihak keluarga," pungkasnya.