Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Anggota DPRD Tapteng Laporkan Bupati Masinton ke Kejati Sumut

IMG-20250902-WA0103.jpg
Laporan pengaduan itu dilayangkan anggota DPRD Tapteng Musliadi Simanjuntak dan didampingi sejumlah anggota DPRD Tapteng (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Anggota DPRD Tapteng melaporkan Bupati Masinton ke Kejati Sumut terkait penggunaan anggaran P-APBD yang belum disahkan
  • Musliadi laporkan Kabag Tata Pemerintahan, 32 OPD, hingga Camat se-Kabupaten Tapteng terkait penggunaan anggaran untuk acara HUT ke-80 Kabupaten Tapteng
  • DPRD menduga Pemkab Tapteng sudah melakukan perbuatan melawan hukum dan atau menyalahgunakan kewenangan karena bertentangan dengan ketentuan PP. No.12 tahun 2019
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) melaporkan Bupati Tapteng Masinton Pasaribu ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Sumut). Laporan ini terkait penggunaan anggaran P-APBD yang belum disahkan oleh Pemkab Tapteng.

Laporan pengaduan itu dilayangkan anggota DPRD Tapteng Musliadi Simanjuntak dan didampingi sejumlah anggota DPRD Tapteng lainnya pada Senin (1/9/2025).

1. Musliadi juga laporkan Kabag Tata Pemerintahan, 32 OPD, hingga Camat se-Kabupaten Tapteng

IMG-20250902-WA0097.jpg
Laporan pengaduan itu dilayangkan anggota DPRD Tapteng Musliadi Simanjuntak dan didampingi sejumlah anggota DPRD Tapteng (Dok. Istimewa)

Musliadi mengadukan Masinton Pasaribu, Kabag Tata Pemerintahan Kabupaten Tapteng, 32 OPD di Tapteng, hingga Camat se-Kabupaten Tapteng.

“Sehubungan dengan perihal di atas dan terkait dengan dugaan adanya perbuatan melawan hukum dan atau penyalahgunaan kewenangan dalam penggunaan keuangan daerah tanpa persetujuan DPRD Kabupaten Tapteng,” demikian isi laporan Musliadi, Selasa (2/9/2025).

2. Anggaran mencapai Rp3 miliar dari sejumlah OPD dan belum disahkan menjadi P-APBD Tapteng 2025

IMG-20250902-WA0091(1).jpg
Laporan pengaduan itu dilayangkan anggota DPRD Tapteng Musliadi Simanjuntak dan didampingi sejumlah anggota DPRD Tapteng (Dok. Istimewa)

Yang dipersoalkan Musliadi bersama teman-temannya di DPRD adalah penggunaan anggaran untuk acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kabupaten Tapteng. Acara itu disebut menggunakan anggaran mencapai Rp 3 miliar dari sejumlah OPD dan belum disahkan menjadi P-APBD Tapteng 2025, dan Begitu juga tidak adanya permohonan persetujuan pendahuluan penggunaan anggaran dari Pemkab. Tapteng kepada DPRD Sesuai aturan yang ada.

“Bahwa berdasarkan hasil pemantauan dan Pengawasan DPRD Kabupaten Tapteng, diduga Pemerintah Kabupaten Tapteng atas perintah Bupati Kabupaten Tapteng (Masinton Pasaribu), telah menggunakan Keuangan Daerah secara ilegal (tidak memiliki dasar hukum),”tulis laporan Musliadi.

“Karena belum adanya Persetujuan DPRD Tapteng terkait dengan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Rancangan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2025 sampai saat ini), khususnya terkait anggaran Perayaan Ulang tahun atau hari jadi Kab. Tapteng ke-80 tanggal 24 Agustus 2025 sebesar Rp3 miliar,” lanjutnya.

3. DPRD menduga Pemkab Tapteng sudah melakukan perbuatan melawan hukum

IMG-20250902-WA0099.jpg
Laporan pengaduan itu dilayangkan anggota DPRD Tapteng Musliadi Simanjuntak dan didampingi sejumlah anggota DPRD Tapteng (Dok. Istimewa)

DPRD disebut sudah meminta penjelasan ke Pemkab Tapteng terkait penggunaan anggaran tersebut. Namun, hingga laporan ini dilayangkan, tidak ada penjelasan apapun dari Pemkab Tapteng. Untuk itu, DPRD menduga Pemkab Tapteng sudah melakukan perbuatan melawan hukum.

“Jelas telah melakukan perbuatan melawan hukum dan atau menyalahgunakan kewenangan karena bertentangan dengan ketentuan PP. No.12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, PP No. 12 tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota, Permendagri No. 15 tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025 jo Undang-Undang No 31 Tahun 1999 yang di Ubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi,” sebutnya.

Musliadi berharap laporan ini segera ditindaklanjut oleh Kejati Sumut. Dia memastikan siap jika dimintai keterangan kejaksaan terkait laporan ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us