Sempat Tertunda, Pertukaran Pemuda Antar Negara Kembali Dibuka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara kembali membuka peluang kepada para pemuda-pemudi Sumatera Utara untuk mengikuti program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) melalui SIYLEP (Singapore-Indonesia Youth Leadership Exchange Program) dan AIYEP (Australia-Indonesia Youth Exchange Program) 2021.
Tahun lalu, program ini sempat ditunda karena pandemik COVID-19. Pendaftaran dibuka sejak 5-8 April 2021. Pengumuman bagi peserta yang lulus seleksi berkas sudah dilaksanakan pada 8 April lalu. Nantinya peserta terpilih akan diumumkan pada 19 April 2021.
1. Meski di tengah pandemik COVID-19, seleksi PPAN untuk putra dan putri Indonesia tetap dilakukan
Meski di tengah pandemik COVID-19, seleksi PPAN untuk putra dan putri Indonesia tetap dilakukan. Puluhan peserta mengikuti seleksi dengan kriteria yang ditentukan panitia. Dari proses seleksi, nantinya akan terpilih satu orang putra untuk Australia dan seleksi putri untuk Singapura dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga: Jangan Lupakan Sejarah! Ini 12 Sosok Pahlawan Nasional dari Sumut
2. Ada dua program yang diikuti oleh pemuda dan pemudi di Sumatera Utara pada tahun ini
Ketua Umum Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Sumatera Utara, Panut Hadisiswoyo mengatakan ada dua program yang diikuti oleh pemuda di Sumatera Utara pada 2021 ini.
Dalam proses seleksi, setiap peserta akan mengikuti tes yang di antaranya, uji kemampuan berkomunikasi, tes pengetahuan umum tentang Indonesia dan Sumatera Utara, isu terkini, dan ada pengetahuan untuk bahasa Inggris.
Selain itu, ada FGD (Forum Grup Discusions) dan ada penilaian kepemimpinan, kepemudaan, industri kreatif, psikologi, akhlak dan ilmu agama. "Kita melihat potensi dari banyak aspek, dari umum, komunikasi, leadership dan akhlak dari segi agama," ucap Panut.
3. Tahun lalu PPAN ditiadakan karena adanya pandemik COVID-19
Kata Panut, tahun lalu PPAN ditiadakan karena adanya pandemik COVID-19. Namun tahun ini kembali dibuka. Meskipun demikian, ada yang berbeda dari kegiatan yang berlangsung nantinya.
"Biasanya program ini dilakukan secara langsung di negara-negara tersebut. Kalau sekarang mereka hanya dikumpulkan di Jakarta saja. Selebihnya diselenggarakan secara virtual di sana. Interaksi dengan pemuda Australia dilakukan secara virtual dengan pemuda yang ada di Indonesia," jelasnya.
4. Program ini bisa menjadi harapan besar untuk para pemuda sebagai generasi bangsa
Tak hanya itu, panitia juga harus mengkondisikan setiap keadaan dalam proses seleksi para peserta. "Karena kondisi COVID-19 kita menyesuaikan. Kalau dulu bisa komunikasi langsung untuk semua pendaftaran, bisa bertanya langsung ke panitia, kalau sekarang secara online," ujar Panut.
Kondisi pandemik ini juga menyebabkan kendala lain. Kata Panut, seperti peserta dari luar daerah, tidak semua bisa diakomodir oleh panitia seleksi. "Yang mendaftar ulang sebenarnya tidak banyak dari yang sudah mendaftar, ada hambatan karena dari luar kota. Kemudian, peserta luar daerah juga tidak bisa mendapat informasi secara cepat," tuturnya.
Panut menyampaikan, program ini bisa menjadi harapan besar untuk para pemuda sebagai generasi bangsa agar membesarkan nama bangsa Indonesia di mata dunia.
Baca Juga: Ngeselin di Ikatan Cinta, 10 Potret Adem Glenca Chysara saat Berhijab