Guru Harus Bisa Menciptakan Suasana Mengajar Interaktif

Digitalisasi menimbulkan konsekuensi dan dampak besar

Humbang Hasundutan, IDN Times - Guru atau dosen dituntut lebih dinamis dan mampu menciptakan suasana interaktif serta berbagai bahan ajar yang menarik untuk di-eksplore peserta didik.  

Lalu menjadikan peserta didik memiliki kemampuan untuk melakukan “konstruksi” pemahaman yang diperoleh dari proses eksplorasi daripada hanya sekedar menerima bahan ajar secara pasif di kelas.

“Proses belajar tidak terbatas pada ruang dan waktu, serta lebih fleksibel dalam hal moda pembelajaran, subjek dan mekanisme pembelajaran. Peserta didik yang di atas rata-rata perlu diberi ruang untuk berkembang lebih cepat,” ujar Soni Trison, Dosen IPB  saat menjadi pembicara pada Webinar Literasi Digital di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara bertajuk “Menjadi Pendidik Cerdas dan Cakap Digital” beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pulang ke Medan, Jesselyn Dedikasikan Kemenangan untuk Nenek

1. Pendidikan perlu ada clusterisasi

Guru Harus Bisa Menciptakan Suasana Mengajar InteraktifIlustrasi guru di film Guru-Guru Gokil (Dok. IDN Times/Netflix)

Menurutnya untuk pendidikan dasar memang urgensi pembentukan karakter tidak hanya pengetahuan saja tetapi untuk pendidikan perlu ada clusterisasi. Prinsipnya kita sedang emergency maka keselamatan jiwa adalah yang utama.

Rr Vemmi Kesuma Dewi, M.Pd, Akademisi Bidang Pendidikan dan Praktisi Pendidikan Ramah Anak mengatakan tips belajar online di rumah yaitu lakukan aktivitas fisik, tulis catatan untuk kelas online, atur jadwal, buat area belajar, hindari multitasking, makan dan tidur yang nyenyak, buat rencana belajar, dan luangkan waktu sosial.

2. Digitalisasi menimbulkan konsekuensi dan dampak yang besar

Guru Harus Bisa Menciptakan Suasana Mengajar InteraktifCANVA

Kepala Dinas Kominfo Humbang Hasundutan, Hotman Hutasoit menjelaskan digitalisasi menimbulkan konsekuensi dan dampak yang besar, baik itu positif maupun negatif. Dengan adanya digitalisasi, segala sesuatu terlihat menjadi lebih cepat.

“Seperti contohnya digitalisasi dibutuhkan untuk mempercepat pembuatan keputusan, misalnya tanpa harus bertemu. Era digitalisasi di mana segala sesuatu mudah diakses, harus membuat manusia-manusia menjadi manusia yang lebih pintar karena akses yang mudah,” katanya.

3. Perlu mempelajari kaum milenial

Guru Harus Bisa Menciptakan Suasana Mengajar Interaktifunsplash/austindistel

Kepala Dinas Pendidikan Humbang Hasundutan, Jonny Gultom menuturkan pada kondisi sekarang, pandemi covid-19 merubah berbagai hal terutamanya di bidang pendidikan. Kondisi ini memunculkan kebijakan baru dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah metode pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran daring.

“Metode daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh oleh guru dengan siswa. Banyak aplikasi yang digunakan dalam menunjang pembelajaran daring,” ujarnya.

Chika Audika selaku Key Opinion Leader menyampaikan tugas kami adalah mempelajari kaum milenial bagaimana treat di dalam dunia pendidikan dengan membuat konten sebagus mungkin, dan berguna sekali untuk membangun ketertarikan anak muda jaman sekarang di bidang softskill dan media digital.

Baca Juga: Sama-sama Memesona, Potret Gemasin Jesselyn dan Kembarannya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya