Medan, IDN Times - Kota Medan membutuhkan satu bulan untuk bersiap new normal. Dalam rangka persiapan new normal, Akhyar Nasution, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan mengunjungi Kantor Bank Mandiri Regional Sumut Jalan Pulau Pinang, Rabu (20/6). Ia meninjau persiapan bank milik BUMN itu dalam upaya menerapkan kenormalan baru.
Selain itu Akhyar juga menyorot beberapa daerah yang tinggi kasus penularan COVID-19 di Medan yakni di Medan Denai dan Medan Area. Apa kebijakan yang akan dilakukan?
Saat melakukan kunjungan, Akhyar melakukan tes suhu tubuh lalu ia membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer. Kemudian ia berbincang dengan para karyawan yang sedang bekerja. Tampak para karyawan sudah menggunakan face shield dan para nasabah menggunakan masker.
Akhyar menyarakankan untuk selalu menggunakan masker kepada salah satu nasabah bernama Harini. "Ini menjadi budaya baru yang harus kita bangun bersama," kata Akhyar.
Setelah itu, Akhyar melakukan kunjungan ke lantai tujuh untuk melihat langsung kondisi karyawan yang sedang bekerja. Terlihat seluruh karyawan bank menggunakan masker.
"Hari ini kami ke Bank Mandiri dalam rangka pra new normal di Kota Medan. Artinya kami melihat kesiapan Bank Mandiri dalam melaksanakan protokol operasional bank sehari-hari," katanya.
"Terima kasih sudah menerapkan protokol kesehatan, baik infrastruktur maupun budaya persiapan untuk new normal. Standar pelayanan sesuai dengan protokol kesehatan dipenuhi oleh Bank Mandiri. Saya kira ini upaya yang luar biasa pak, sehingga siapapun baik nasabah maupun karyawan Bank Mandiri merasa aman melaksanakan tugasnya masing-masing," tambahnya.
Kata Akhyar, perkembangan penularan virus COVID-19 di Kota Medan masih meningkat. Namun untuk menerapkan new normal, Kota Medan membutuhkan satu bulan untuk bersiap.
"Pertama kita lihat tren perkembangan penularannya, memang masih ada tren naik. di samping itu kami mengingatkan semua stakeholder kita untuk mempersiapkan diri untuk menuju new normal. Saya kira sekitar satu bulan ini," katanya.
Terkait pola penularan secara wilayah, kata Akhyar akan terjadi pergeseran. Saat ini, Medan Area dan Medan Denai menjadi dua kecamatan kasus COVID-19 tertinggi di Medan.
"Jadi saya sudah meminta kepada pak Kadis Kesehatan bekerja sama dengan seluruh rumah sakit yang ada di Medan untuk melakukan rapid test massal di daerah pusat penularan itu sekarang saat ini," ujarnya.
Hal itu diharapkan agar cepat melakukan isolasi untuk menghindari penularan virus COVID-19.
Untuk menghadapi new normal, Wono Budi Tjahyono, Regional CEO mengatakan Bank Mandiri sudah melakukan berbagai tahapan.
"Tahap pertama di awal Juni menyiapkan infrastrukturnya, termasuk dari hand sanitizer, penyemprotan ruangan, kemudian penyiapan face shield, termasuk di ATM-ATM yang ada di publik area," ujarnya.
Kemudian tahap selanjutnya akan melakukan sortir atau pembagian usia karyawan yang boleh masuk atau tetap masih di rumah. Jadi usia yang di atas 50 tahun yang mempunyai penyakit tertentu, itu disarankan tetap di rumah.