Komunitas Lintas Iman Serukan Tolak Politisasi SARA dan Money Politic

Pilkada di Sumut harus damai!

Medan, IDN Times – Pilkada serentak tinggal 3 hari lagi. Ada 270 daerah di Indonesia yang menggelar Pilkada di seluruh Indonesia.

Di Sumatra Utara, ada 23 kabupaten kota yang menggelar pilkada, Aliansi Sumut Bersatu (ASB) bersama tokoh agama lintas Iman menyerukan pilkada damai.

“Kita berharap pelaksanaan Pilkada 2020 berjalan dengan baik, seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dalam Pilkada agar berjalan sukses, aman, damai dan sejuk. Bagaimana narasi bahwa berbeda pilihan dalam Pilkada, tetapi persatuan dan kesatuan yang ada di masyarakat harus diutamakan,” ujar Direktur ASB Ferry Wira Padang dalam keterangan resminya, Minggu (6/12/2020).

1. Politisasi SARA, Hoaks hingga politik uang harus diwaspadai

Komunitas Lintas Iman Serukan Tolak Politisasi SARA dan Money PoliticIlustrasi pilkada serentak (IDN Times/Mardya Shakti)

Pesta demokrasi, lanjut Ferry, harusnya tidak memecah belah masyarakat. Pilihan boleh berbeda, namun tidak memicu perpecahan.

“Semoga Negara, dan masyarakat menjunjung tinggi falsafah dasar negara yakni Pancasila, menjaga keamanan khususnya menghindari penyebaran berita hoaks, politisasi SARA, ujaran kebencian dan politik uang,” ujarnya.

Baca Juga: Ditanya Modal Kekayaan Etnis di Medan, Akhyar-Salman Singgung PSMS

2. Calon kepala daerah harus bijak berpolitik, masyarakat waspadai kecurangan

Komunitas Lintas Iman Serukan Tolak Politisasi SARA dan Money PoliticIlustrasi Pilkada Serentak 2020 (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam seruannya, ASB dan komunitas lintas iman meminta semua calon kepala daerah untuk tidak menggunakan politik uang, menghindari kekerasan dan ujaran kebencian dan politisasi SARA sebagai strategi meraih suara pemilih.

“Jadilah pemilih yang cerdas, menentukan pilihan bukan karena SARA, politik uang dan lainnya,” ungkap Ferry.

Ferry juga menekankan agar Komisi pemilihan umum memastikan setiap pemilih dapat menggunakan hak pilihnya dan penyelenggara pilkada serentak 9 Desember 2020 hingga rekapitulasi suara serta pengumuman kepala daerah terpilih mengacu pada protokol kesehatan untuk meminimalisir meningkatnya jumlah terpapar Covid 19. Penyelenggara Pilkada, aparat hukum, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat secara umum, bersama-sama memastikan pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan baik, menghindari kecurangan-kecurangan, yang dapat menciderai nilai Jujur dan Adil dalam Pilkada.

“Bawaslu dan jajarannya serta Gakkumdu melakukan pengawasan dan penindakan terhadap calon kepala daerah yang melakukan pelanggaran pidana pemilu seperti politik uang, ujaran kebencian dan politisasi SARA untuk mewujudkan pilkada yang bermartabat dan berintegritas,” katanya.

3. Ajak masyarakat berperan jaga kondusifitas Pilkada

Komunitas Lintas Iman Serukan Tolak Politisasi SARA dan Money PoliticIlustrasi pilkada serentak (IDN Times/Mardya Shakti)

ASB juga mengapresiasi keterlibatan tokoh agama, tokoh masyarakat, pers dan pihak-pihak yang mendukung situasi kondusif dan menyebarkan narasi damai untuk mensukseskan Pilkada 2020. Mereka juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

“Berbeda pilihan adalah hal yang wajar, jangan jadikan perbedaan itu memecah belah masyarakat,” pungkasnya.

Baca Juga: Sentral Institut: Elektabilitas Bobby-Aulia Ungguli Akhyar-Salman

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya