Wajah Baru Bacaleg Demokrat, Chairil Huda Suarakan Regenerasi

Ajak millennial tak abai politik

Medan, IDN Times - Pemilu 2024 nanti tidak hanya jadi ajang pertarungan orang-orang lama di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Tapi juga wajah-wajah baru bermunculan.

Beberapa di antaranya masih millennial. Salah satunya Chairil Hudha, seorang Bacaleg Kota Medan Dapil 5 yang diusung dari Partai Demokrat.

Jika ditetapkan sebagai caleg nanti Chairil akan bertarung memperebutkan suara 6 Kecamatan yakni Medan Tuntungan, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Johor, Medan Polonia, dan Medan Maimun.

Partai Demokrat bagi Chairil merupakan partai pertamanya. Sebelumnya dia belum pernah bergabung di dalam partai manapun.

Dengan basic seorang jurnalis di Harian Sumut Pos sejak 2006, Chairil cukup memahami permasalahan yang terjadi di kota Medan .Menurutnya, ada hal yang belum tuntas khususnya dengan menyalurkan aspirasi tersebut.

Sehingga hal ini menjadi dorongan dan tantangan bagi Chairil untuk dapat membuat suatu gebrakan di Kota Medan.

“Contohnya, kalau kita lihat sekarang ini problematika sosial khususnya dalam bidang anak muda. Sekarang orang olahraga bayar seperti bermain bola, seperti pembayaran lapak,” jelasnya yang juga merupakan Kepala Bakomstra DA DPD Partai Demokrat.

1. Pemberdayaan manusia dan ruang kreativitas menjadi hal terpenting bagi Chairil

Wajah Baru Bacaleg Demokrat, Chairil Huda Suarakan RegenerasiChairil Hudha, Kepala Bakomstra DA DPD Partai Demokrat yang juga salah satu Bacaleg Medan (Dok. Istimewa)

Chairil menjelaskan, hal pertama yang harus ada dan dilakukan adalah pemberdayaan manusia ini harus disiarkan oleh pemerintah. Sampai saat ini menurutnya belum ada. Contohnya perhatian khusus lapangan bola pemerintah di setiap Kecamatan.

Lalu, kedua adalah Kota Medan sebagai jasa dan perdagangan dengan adanya peminat, pemberdayaan namun ruang per Kecamatan belum ada. Sehingga ia berpikir untuk dapat memodernisasikan satu hal ini menjadi sebuah wadah untuk anak muda yang mulai saat ini tumbuh di setiap kecamatan.

Kemudian ketiga, Chairil menjelaskan dengan hadirnya Partai Demokrat dapat memberikan ruang bagi siapapun yang ingin menyumbangkan pikirannya.

“Bersama dengan Partai Demokrat untuk mewujudkan apa yang diinginkan tadi,” tuturnya.

Chairil mengatakan meski menjadi Bacaleg, namun jiwa empatinya masih melekat kepada banyak orang, mengelola aspirasi, dan bagaimana caranya melakukan kontrol sosial.

“Kalau itu saja sudah kita laksanakan belasan tahun, tapi tidak lahir dalam program. Artinya akan berulang kembali permasalahannya, sehingga harus masuk dalam program Pemerintah,” ucapnya.

"Caranya, karena kita bukan basic Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga tidak bisa masuk dalam eksekutif penganggaran maka legislasi adalah jawabannya,” ucap Chairil.

Ia menambahkan, hal yang paling diharapkan adalah pemberdayaan masyarakat bisa terlaksanakan dengan baik.

Diketahui, ada 4 nama Bacaleg yang kembali didaftarkan dari Partai Demokrat Medan, yakni 2 untuk Medan dan 2 untuk Provinsi Sumut. Sedangkan, untuk incumbent mayoritas didaftarkan kembali.

“Ada ide yang kubawa untuk bagaimana program Kota khususnya yang dikelola oleh Pemko Medan dan bekerjasama dengan DPRD Medan ini bisa single on khususnya bagaimana pemberdayaan masyarakat karena pembangunan manusia jauh lebih penting dibanding infrastruktur,” jelas Chairil.

Baca Juga: Demokrat Targetkan 19 Kursi DPRD Sumut, 15 Persen Bacaleg Millennial

2. Chairil menilai regenerasi sangat penting jika dibandingkan infrastruktur

Wajah Baru Bacaleg Demokrat, Chairil Huda Suarakan RegenerasiChairil Hudha, Kepala Bakomstra DA DPD Partai Demokrat yang juga salah satu Bacaleg Medan (Dok. Istimewa)

Ia menilai bahwa, regenerasi itu sangat penting jika dibandingkan infrastruktur. Menurutnya infrastruktur adalah kewajiban dari Pemko Medan.

"Regenerasi ini adalah tanggungjawab ya siapa di atasnya dan siapa pengelola diatas itu adalah pemerintah. Apa yang diberikan pemerintah kepada orang-orang muda yang akan melanjutkan estafet pengelolaan di wilayah ini atau pengusaha yang berlanjut. Harus ada regenerasi pemerintah,” katanya.

Menurutnya pemerintah bisa memberikan ruang pada kawula muda dan harus mengontrolnya. “Aku ingin pemberdayaan dan peningkatan manusia yang terkelola,” tuturnya.

Ia mencontohkan bahwa, tahun 2016 pernah mengumpulkan sekitar 1.000 orang dari berbagai komunitas di Medan dalam gerakan save cadika dan peringatan hari buruh.

“Ini antusiasnya cukup tinggi karena pemerintah hadir disitu. Mudah-mudahan dengan hadirnya orang-orang yang mau melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan bisa mengalokasikan anggaran di situ, dan itu masuk dalam program pemerintah. Maka saya pikir kasus kriminal menurun karena ada tugas positif yang dilaksanakan dan bisa menjadi triger atau penarik untuk ikut bersama,” jelasnya.

3. Strategi Chairil sebagai bacaleg salah satunya akan ada ruang kreativitas

Wajah Baru Bacaleg Demokrat, Chairil Huda Suarakan RegenerasiChairil Hudha, Kepala Bakomstra DA DPD Partai Demokrat yang juga salah satu Bacaleg Medan (Dok. Istimewa)

Saat disinggung strategi yang akan dilakukan, Chairil mengatakan hal pertama harus turun langsung pada semua orang yang ada pada Dapil 5 Kota Medan, menyapa seluruh tokoh masyarakat, dan memanfaatkan media sosial.

“Mungkin nanti ada ruang kreativitas yang berbeda akan kita lakukan,” ucapnya.

4. Dorongan Chairil bergabung di Partai Demokrat sebagai balas jasa

Wajah Baru Bacaleg Demokrat, Chairil Huda Suarakan RegenerasiChairil Hudha, Kepala Bakomstra DA DPD Partai Demokrat yang juga salah satu Bacaleg Medan (Dok. Istimewa)

Anak kedua dari 4 bersaudara ini mengatakan bahwa, ia masuk dalam Partai Demokrat sebagai imbal balas jasa kepada orangtua (ibu). Hal ini dikarenakan, ibunya mendapatkan sertifikasi guru dalam salah satu program masa Presiden SBY yang mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik.

“Kami hanya mengandalkan gaji ibu. Orangtua saat itu bangkrut. Ibu harus ngajar dan aku merantau ke Medan, dan disinilah pertarungan berjalan bagaimana aku bisa menyelesaikan kuliah dan sampai pada tahun 2008 muncul ada program sertifikasi guru,” ucap Chairil mengenang program yang dilakukan Presiden SBY.

“Ibu sangat berterimakasih kepada SBY karena telah melahirkan program itu, sehingga adik-adik ku bisa kuliah lagi. Sehingga pada saat itu ibu bercita-cita untuk sekolahkan anaknya semua untuk menjadi sarjana semua,” tambahnya yang sudah bergabung di Partai Demokrat tahun 2022.

5. Money politik dinilai sama dengan biaya politik saat kampanye

Wajah Baru Bacaleg Demokrat, Chairil Huda Suarakan RegenerasiChairil Hudha, Kepala Bakomstra DA DPD Partai Demokrat yang juga salah satu Bacaleg Medan (Dok. Istimewa)

Sementara itu, menurut Chairil, money politic itu pasti ada saat kampanye. Tapi jangan dianalogikan dalam transaksional. Namun lebih dimaknai pada cost politic (ongkos atau biaya).

"Money politic sama dengan cost politic, tapi kalau membeli suara kita mencoba untuk tidak melakukannya,” ucapnya.

Untuk logistik yang disiapkan, Chairil mengatakan pasti ada di setiap 6 Kecamatan. Kemudian memaksimalkan ke setiap rumah pendukung. "Kita berharap apa yang kita pasang bisa memengaruhi, paling tidak tetangga kanan dan kiri, depan dan belakang rumah,” tambahnya.

Menurutnya, kaum millennial seharusnya tidak buta akan politik, karena mereka akan dipimpin orang politik yang tidak peduli pada mereka.

“Kalau kita makhluk sosial yang tumbuh dan besar secara wilayah tidak peduli dengan politik maka sesungguhnya kita akan dipimpin oleh politisi yang tidak peduli dengan kita. Jadi, bagi anak muda silakan lihat partai politik yang mana, lihat jejak rekam orangnya. Jangan sampai satu orang millennial menyampaikan aspirasinya saja tapi tidak berani berbuat sesuatu,” tutupnya.

Baca Juga: Demokrat Sumut: Sistem Proporsional Tertutup adalah Kemunduran

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya