10 Jam Terombang-ambing di Laut Selat Malaka, 7 Nelayan Selamat 

Kapal boat karam dihantam ombak

Langkat, IDN Times - Sebuah boat nelayan KM Sabana PB 2214, terbalik setelah dihantam ombak di tengah laut perairan Selat Malaka, Jumat, (8/11) sekitar pukul 02.00 dinihari. Beruntung, awak dan nahkoda selamat dari mau setelah terombang-ambing selama kurang lebih 10 jam.

Adapun ketujuh nelayan tersebut yakni Zainal Abidin alias Buyung (48) selaku nahkoda kapal dan enam Anak Buah Kapal (ABK) diantaranya Razak (25), M NurLian Syah (20), Zulham (43) Anarullah Putra (26), M Toha (39) serta M Sofyan (18). Mereka tercatat sebagai warga Jalan Babalan, Kelurahan Brandan Timur, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat.

1. Bergandengan satu dengan yang lain

10 Jam Terombang-ambing di Laut Selat Malaka, 7 Nelayan Selamat Dok.IDN Times/istimewa

Zainal Abidin alias Buyung selaku nahkoda kapal mengatakan, saat itu boat yang dibawanya sedang menuju pulang dari tengah laut. Naas, saat tiba di line 2, boat dihantam ombak besar hingga karam di tengah laut.

"Cuaca malam itu sedang hujan deras, angin dan berombak. Tiba-tiba ombak besar langsung menghantam boat kami. Dengan keadaan boat penuh muatan ikan, boat tak sanggup bertahan dan karam," kata Buyung.

Dengan keadaan hujan badai dan ombak, jelasnya, baik dirinya dan para ABK berusaha mencari pelampung untuk menyelamatkan diri. Mereka juga saling bergandengan satu dengan yang lainya agar tidak hilang. "Kondisi saat itu memang sangat menaktutkan, apa lagi saat itu cuaca memang benar-benar tidak bersahabat," jelasnya.

Baca Juga: Karyawan PTPN II di Langkat Ditangkap karena Simpan Ganja Kering

2. Sepuluh jam terombang-ambing berpegangan tutup palka

10 Jam Terombang-ambing di Laut Selat Malaka, 7 Nelayan Selamat Dok.IDN Times/istimewa

Beruntung, paparnya, saat terombang ambing di tengah laut guna mencari pegangan agar bisa bertahan. Para nelayan yang terombang ambing ini akhirnya mendapatkan tutup palka ikan. Keseluruhan nelayanpun memegang tutup palka yang terbuat dari fiber glass ini.

"Dalam keadaan gelap gulita di tengah laut dan terhempas ombak ke sana kemari. Kami berhasil mendapatkan tutup palka ikan yang terbuat dari stereofoam fiber glass. Itulah yang menjadi pegangan kami," katanya.

Menurutnya, setelah terapung dan terombang ambing selama 10 jam dengan berpegangan tutup palkah dan satu dengan yang lain. Akhirnya, keesokan harinya setelah matahari terbit. Akhirnya mereka diselamatkan oleh nelayan yang saat itu tengah melaut.

"Kami diselamatkan nelayan lain sekitar pukul 12 siang kalau tidak salah, karena saat itu matahari sudah cukup terik. Saat diselamatkan itu, keadaan kami sangat lemas dan kedinginan," kata Anarullah Putra salah seorang ABK.

3. Mendapatkan perawatan intensif di RSU Pertamina

10 Jam Terombang-ambing di Laut Selat Malaka, 7 Nelayan Selamat Dok.IDN Times/istimewa

Saat ditemukan terapung di tengah laut sekitar pukul 12.00 WIB, para nelayan ini harus menempuh perjalan pulang ke kota Brandan lebih kurang 10 jam dari tengah laut. Sehingga mereka menepi di darat sekitar pukul 21.00 WIB malam. Begitu sampai ke darat, para nelayan ini langsung di larikan ke RS Pertamina Pangkalan Brandan untuk mendapatkan perawatan medis.

"Alhamdulillah, mereka semua selamat, saat ini mereka masih mendapatkan perawatan medis, 10 jam di dalam air bukan waktu yang singkat, tentunya kesehatan mereka lebih utama dan kini mereka harus diperiksa dan istirahat," Syahril Suryadi alias Saleh, pengusaha ikan yang tak lain toke dari para nelayan.

Saleh mengatakan, kalau ini merupakan musibah, walaupun mengalami kerugian harta benda namun yang paling utama adalah nyawa para nelayan dan semua dalam keadaan baik-baik. "Semua dalam kondisi baik," tegasnya.

Baca Juga: Uap Limbah PLTU Diduga Cemari Air, Petani Udang di Langkat Merugi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya