TPS 39 Medan Denai Tetap Lakukan Pencoblosan Meski Banjir

Medan, IDN Times - Di momen Pilkada sejumlah titik di Kota Medan mengalami banjir. Ada yang disebabkan meluapnya air sungai hingga buruknya drainase yang tak mampu menampung curah hujan yang tinggi.
Jika sejumlah TPS di Kota Medan memilih untuk tidak memulai pemungutan suara karena banjir, berbeda dengan yang ada di Kelurahan Tegal Sari Mandala III. Di TPS 39 mereka tetap melangsungkan pemungutan suara.
1. Sungai meluap membanjiri TPS sampai setinggi betis orang dewasa

Masyarakat di Kelurahan Tegal Sari Mandala III, harus menerima pil pahit karena sungai Denai meluap akibat curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini. Masyarakat setempat pada Rabu (27/11/2024) pagi terpaksa harus mengevakuasi diri dan harta bendanya. Sebab banjir sudah setinggi pinggang orang dewasa.
Karena sibuk mengemas barang-barang dan membersihkan rumah, sebagian dari mereka terpaksa tidak datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada Sumut 2024.
"Sungai Denai meluap ke rumah warga. Yang biasanya gak banjir, jadi banjir. Itu yang buat warga terkendala," ujar Dian Fanani (42) selaku ketua TPS 39 Kelurahan Tegal Sari Mandala III.
Meskipun banjir juga sampai ke TPS 39, namun Dian dan kawan-kawan memilih untuk tetap melanjutkan pemungutan suara.
"Air mulai naik jam 9. Lama-lama merembet akhirnya penuh sampai atas mata kaki (betis). Sekarang sudah surut, sih. Agak takut tadi karena takut jatuh kertas yang dipegang, di bawahnya kan sudah air (genangan)," lanjut Dian.
2. Dari 454 DPT, yang hadir mencoblos hanya 82 orang

Air sungai meluap saat Dian beserta petugas TPS yang lain telah prepare. Ia menyebutkan bahwa dari ratusan DPT, yang mencoblos hanya puluhan saja.
"Dari 454 pemilih (DPT), yang datang ke TPS 82. Karena sebagian terdampak banjir, pemilih yang di sini kebanyakan orang belakang (dekat sungai)," beber Dian.
Meskipun banyak yang terdampak banjir, namun warga tetap berdatangan. Sebagian dari mereka juga datang di atas pukul 13.00 WIB.
"Nah mereka datang di atas jam 13.00 WIB. Kan kami sudah tutup. Mana mungkin kami buka lagi kan? Karena ada kebijakannya. Mereka telat karena itu tadi, banjir. Tapi yang namanya aturan tetap aturan," lanjutnya.
3. Sejumlah kendala yang dialami petugas TPS 39

Saat didatangi IDN Times, TPS 39 sedang melaksanakan penghitungan surat suara Walikota Medan. Keadaan TPS juga saat itu masih tergenang air setinggi mata kaki.
"Gak ada komunikasi sama camat. Karena kami merasa namanya juga bencana alam. Gak mungkin kami pindah selama masih bisa diselenggarakan," ujar Dian.
Ada sejumlah kendala yang dialami oleh petugas TPS. Dian menyebutkan salah satunya adalah masalah pembagian undangan Pilkada.
"Di sini kendalanya untuk tahun ini mereka memberi DPT sesuai abjad, bukan sesuai keluarga. Nah kesulitan kawan-kawan sudah ke sana ke mari, mencar, ibunya di sana anaknya di sini, ditanyai gak kenal," beber Dian.
4. Warga: Harusnya petugas TPS berkoordinasi dengan pihak Kecamatan

Sementara itu Zulqadri selaku warga Tegal Sari Mandala III tetap hadir di TPS menyalurkan hak pilihnya. Meskipun saat itu suasana di dekat rumahnya sedang kebanjiran.
"Saya merasa adanya kurangnya koordinasi antara petugas TPS dengan perangkat kecamatan, khususnya di TPS 039. Sayang sekali yang nyoblos di sana sedikit, karena banjir se-mata kaki dan airnya juga kotor, pulang dari sana kaki saya gatal. Padahal hujan mulai reda," beber Zulqadri.
Ia menjelaskan bahwa TPS 039 berada di lokasi yang kurang tepat. Sehingga membuat TPS tersebut menjadi tempat berkumpulnya air sungai yang meluap.
"Letaknya di dalam rumah yang berdataran rendah sehingga air mengumpul di sana. Harusnya petugas TPS berkoordinasi dengan perangkat Kecamatan sehingga air bisa dikuras. Karena jarak antara TPS dengan kantor kecamatan hanya bersebelahan saja. Terus kami di lingkungan tidak ada dikirim undangan sama Kepling seperti Pileg kemarin," pungkasnya.