Kenal dari Tongkrongan Kopi, Komplotan Begal Ini Sudah 14 Kali Beraksi

- Tiga remaja "baru gede" ditangkap bersama 5 motor sitaan
- Komplotan remaja ini sudah 14 kali merampas motor dari para korban
- Berawal kenal dari warung kopi hingga sepakat menjadi pelaku begal
Medan, IDN Times - Komplotan remaja di Medan yang baru saja menginjak predikat "dewasa" nekat melakukan aksi begal. Tak tanggung-tanggung, ternyata sudah banyak masyarakat yang menjadi korban komplotan ini.
Berdasarkan data yang didapat dari kepolisian, ternyata mereka sudah 14 kali beraksi. Bahkan salah satu dari mereka ialah residivis yang pernah ditahan di Lapas Lubuk Pakam, Deli Serdang. Mulanya mereka tak saling mengenal. Namun karena sering berjumpa di warung kopi, mereka bersepakat melakukan aksi kejahatan jalanan dengan menyasar para pengendara motor.
1. Tiga remaja "baru gede" yang jadi pelaku begal ditangkap bersama 5 motor sitaan

Setidaknya ada 5 motor yang saat ini mejeng di Polsek Medan Baru. Motor-motor tersebut disita dari 3 remaja pelaku begal di Kota Medan.
"Benar, kami menangkap3 orang pelaku pencurian dan pembegalan sepeda motor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363 dan 365 KUHPidana," kata Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendrik Aritonang, Rabu (29/10/2025).
3 pelaku begal masing-masing bernama Dafa Aulia Tampubolon (20 tahun), FA (17 tahun), dan VA (17 tahun). Mereka ditangkap pada 25 Oktober 2025.
"Mereka ditangkap di Jalan Titipapan, Medan Petisah. Penangkapan ini menindaklanjuti laporan polisi di mana para pelaku mengancam korban dengan menggunakan senjata tajam dan memerintahkan korban untuk menyerahkan kunci sepeda motornya. Saat itu, di Jalan Sudirman, korban sempat melawan sehingga terjadi perkelahian yang mengakibatkan tangan korban terluka robek. Setelah kejadian tersebut, para pelaku membawa kabur sepeda motor korban dengan cara mendorongnya," lanjutnya.
2. Komplotan remaja ini sudah 14 kali merampas motor dari para korban

Polisi menemukan barang bukti senjata tajam dari para tersangka. Senjata-senjata tersebut dipakai mereka selama ini untuk menakuti korbannya. Bukan cuma 1, total masyarakat yang menjadi korban mereka mencapai hampir 15 orang.
"Mereka beraksi di banyak tempat, bahkan totalnya sudah 14 kali. 10 TKP kasus begal, dan 4 TKP kasus pencurian dengan pemberatan," ungkap Hendrik.
Lebih rinci, Komplotan begal ini beraksi di Jalan D.I. Panjaitan dengan merampas Honda Beat, Jalan Wahid Hasyim Honda Vario, Jalan D.I. Panjaitan lagi Honda Beat warna hitam, Jalan Gatot Subroto Honda Beat Streat, dan Jalan Wahid Hasyim Simpang Jalan Sei Bahorok Honda Beat.
Tak hanya itu, mereka juga penah beraksi di Jalan Ayahanda merampas Honda Sonic, Jalan KH. Sei Belutu Honda Scoppy, Jalan Darusalam Ujung, Honda Vario, hingga Jalan Amir Hamzah Honda Vario.
"Terakhir mereka melakukan aksi begal di Jalan Sudirman Taman Beringin merampas Yamaha Nmax warna hitam milik korban. Selain begal, mereka juga mencuri motor yang berada di rumah kos Jalan Sei Muara, Jalan Darusalam 2 kali, dan Jalan K.H. Wahid Hasyim," rinci Hendrik.
3. Berawal kenal dari warung kopi hingga sepakat menjadi pelaku begal

Saat diinterogasi, ternyata salah satu dari mereka merupakan seorang residivis kambuhan. Ia pernah dipenjara dalam perkara yang sama.
"Dari hasil interogasi, benar bahwa tersangka merupakan seorang residivis kasus yang sama dan merupakan mantan tahanan dari lapas yang berlokasi di Lubuk Pakam," ungkap Hendrik.
Komplotan ini disebut Hendrik mulanya tidak saling mengenal. Bahkan pertalian di antara mereka terjalin dari meja warung kopi.
"Tersangka juga mengaku sudah melakukan aksi begal dan pencurian motor lebih dari 10 kali bersama dengan temannya yang berkenalan saat berjumpa di warung kopi. Tersangka juga mengaku pernah melakukan aksi jambret pada 2 tahun lalu sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan aksi begal dan pencurian motor hingga sampai ditangkap," pungkasnya.
















