Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Apakah Motor Baru Boleh Langsung Dibawa Jarak Jauh? Ini Penjelasannya

ilustrasi membeli sepeda motor
ilustrasi membeli sepeda motor (pexels.com/Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Pentingnya masa inreyen pada motor baru
  • Risiko membawa motor baru langsung jarak jauh
  • Tips aman kalau tetap harus membawa motor baru jarak jauh
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membeli motor baru tentu jadi momen yang menyenangkan, apalagi kalau sudah lama menunggu unit impian datang ke rumah. Banyak orang yang begitu motor tiba, langsung tergoda untuk menjajal performanya dengan perjalanan jauh, entah untuk touring, mudik, atau sekadar jalan santai ke luar kota. Tapi pertanyaannya, apakah motor baru aman langsung dibawa menempuh jarak jauh tanpa proses adaptasi terlebih dahulu?

Faktanya, motor baru memang masih butuh masa penyesuaian agar seluruh komponennya bisa bekerja secara optimal. Mulai dari mesin, piston, transmisi, hingga sistem pengereman, semuanya perlu melalui fase “break-in” atau masa inreyen.

Proses ini penting supaya motor bisa mencapai performa terbaiknya tanpa mengalami keausan dini. Kalau diabaikan, efeknya bisa fatal untuk usia pakai motor ke depannya.

1. Pentingnya masa inreyen pada motor baru

ilustrasi mengendarai motor (pexels.com/Ishan Kulshrestha)
ilustrasi mengendarai motor (pexels.com/Ishan Kulshrestha)

Banyak pengendara yang menyepelekan masa inreyen karena menganggap motor baru sudah siap pakai. Padahal, di fase awal pemakaian, seluruh komponen mesin masih dalam tahap menyesuaikan diri satu sama lain. Gesekan antara piston dan dinding silinder, misalnya, masih butuh waktu untuk benar-benar halus. Kalau langsung dipaksa jalan jauh dengan kecepatan tinggi, permukaannya bisa aus lebih cepat dan menurunkan efisiensi mesin.

Selama masa inreyen, disarankan untuk menggunakan motor secara bertahap dengan jarak pendek terlebih dahulu. Idealnya, dalam 500–1000 km pertama, kecepatan dijaga di bawah batas maksimum yang direkomendasikan pabrikan. Tujuannya supaya proses pelumasan dan adaptasi antar komponen berlangsung sempurna. Ini bukan berarti motor gak boleh dibawa ke luar kota sama sekali, tapi perlu cara berkendara yang bijak dan stabil.

2. Risiko membawa motor baru langsung jarak jauh

illustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Oğuz Yağız Kara)
illustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Oğuz Yağız Kara)

Menggunakan motor baru untuk perjalanan jauh tanpa masa adaptasi bisa menimbulkan risiko serius. Mesin yang belum matang bisa bekerja terlalu keras, terutama saat menempuh jalur menanjak atau macet panjang. Akibatnya, oli belum tersirkulasi sempurna dan suhu mesin bisa naik drastis. Kondisi ini berpotensi menyebabkan overheat atau bahkan kerusakan pada piston dan ring.

Selain itu, part lain seperti kampas rem, kopling, dan suspensi juga belum mencapai performa optimalnya. Komponen baru biasanya masih agak kaku dan butuh waktu untuk menyesuaikan tekanan dan beban kerja. Kalau langsung digunakan dalam perjalanan panjang, kemungkinan aus dini atau ketidakstabilan saat berkendara jadi lebih tinggi. Maka dari itu, lebih baik motor baru diberi waktu untuk beradaptasi sebelum menempuh rute jauh.

3. Tips aman kalau tetap harus membawa motor baru jarak jauh

ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Harley-Davidson)
ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Harley-Davidson)

Dalam kondisi tertentu, kadang perjalanan jauh dengan motor baru gak bisa dihindari. Misalnya saat unit dibeli di luar kota atau harus segera digunakan untuk kebutuhan penting. Kalau situasinya seperti itu, ada beberapa langkah aman yang perlu dilakukan. Pertama, pastikan oli dan tekanan ban dalam kondisi ideal. Lalu, jaga putaran mesin agar gak melebihi 5000 rpm selama perjalanan awal.

Kedua, usahakan beristirahat setiap 30–50 km untuk memberi waktu pendinginan mesin. Cara ini membantu menjaga suhu tetap stabil dan menghindari kerja mesin yang berlebihan. Selain itu, jangan membawa beban terlalu berat, apalagi untuk motor yang baru keluar dari dealer. Dengan cara ini, motor tetap aman dipakai tanpa mengorbankan umur komponen utamanya.

4. Tanda motor sudah siap digunakan jarak jauh

ilustrasi mengecek motor (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi mengecek motor (pexels.com/cottonbro studio)

Setelah masa inreyen selesai, motor akan terasa jauh lebih responsif dan halus saat dikendarai. Suara mesin biasanya lebih lembut, getaran berkurang, dan perpindahan gigi terasa ringan. Tanda lain yang bisa dirasakan adalah performa tenaga yang lebih stabil, terutama saat melaju di kecepatan tinggi atau menanjak. Artinya, komponen mesin sudah saling menyesuaikan dengan baik.

Untuk memastikan motor benar-benar siap, sebaiknya lakukan servis pertama di bengkel resmi setelah menempuh jarak yang disarankan pabrikan. Servis ini mencakup penggantian oli, pengecekan sistem kelistrikan, serta penyetelan ulang komponen yang perlu disesuaikan. Setelah servis pertama selesai, barulah motor bisa dianggap siap menempuh perjalanan jauh dengan kondisi prima.

Menjaga motor baru agar awet dan bertenaga bukan soal menahan diri dari berkendara jauh, tapi lebih pada memahami proses adaptasi mesinnya. Memberi waktu bagi motor untuk beristirahat dan menyesuaikan diri justru membuat performanya lebih stabil dalam jangka panjang. Jadi, kalau baru beli motor, nikmati dulu fase awalnya dengan santai. Setelah itu, baru deh leluasa menjelajahi jalanan tanpa rasa khawatir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Inovasi USAT di Pertamina EP Rantau, Modal Hemat Untung Berlipat

28 Okt 2025, 14:46 WIBNews