HKBP Siapkan Perayaan Akbar Jubileum 165 Tahun di GBK

- HKBP akan merayakan Jubileum 165 tahun di GBK
- Kerja sama antara HKBP, BTN, dan UHN senilai Rp15 miliar
- Rapat Pendeta Hatopan 2025 menekankan pentingnya gereja bersuara melawan ketidakadilan
Medan, IDN Times- Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) tengah bersiap menyambut momen bersejarah Jubileum ke-165 tahun yang akan diperingati pada 2026 mendatang. Perayaan akbar tersebut rencananya digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada bulan Oktober, dan diperkirakan dihadiri lebih dari 100.000 jemaat dari berbagai penjuru dunia.
“Pak Effendi (Simbolon) akan menjadi Ketua Umum Panitia, dan kita berharap Bapak Presiden Prabowo Subianto juga berkenan hadir,” ujar Ephorus HKBP, Ompui Pendeta Victor Tinambunan, kepada wartawan di Auditorium Nommensen, Seminarium Sipoholon, Tarutung, Tapanuli Utara, Selasa (28/10/2025).
Sebagai tanda dimulainya rangkaian persiapan menuju Jubileum 165 tahun, Ephorus bersama jajaran pimpinan HKBP memukul takading gondang—simbol sukacita dan penyatuan semangat pelayanan di tengah umat.
1. Kerja sama HKBP, BTN dan UHN

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bank Tabungan Negara (BTN), HKBP, dan Universitas HKBP Nommensen (UHN). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, Ephorus HKBP Ompui Pendeta Victor Tinambunan, serta Ketua Yayasan UHN Effendi MS Simbolon.
Effendi Simbolon menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan BTN kepada UHN dalam kerja sama tahap pertama senilai Rp15 miliar.
“Ini kerja sama yang saling menguntungkan, mutual benefit. Kami menyediakan sarana, prasarana, serta jejaring nasabah, sementara BTN memberi dukungan finansial yang mendukung pengembangan pendidikan dan pelayanan,” ujar Effendi.
2. Rapat Pendeta Hatopan: Gereja harus hadir di tengah ketidakadilan

Effendi menambahkan, kerja sama ini juga memiliki nilai spiritual. “Dari setiap bunga yang diperoleh, ditambahkan 1 persen yang akan masuk ke rekening HKBP dan sebagian untuk UHN. Dana itu akan memperkuat endowment fund HKBP di Pearaja dan endowment fund UHN di Medan,” jelasnya.
Masih di lokasi yang sama, HKBP juga menggelar Rapat Pendeta Hatopan 2025 yang berlangsung selama tiga hari, 28–30 Oktober 2025. Acara yang diikuti lebih dari 2.500 pendeta dari 33 distrik HKBP di seluruh dunia ini diawali dengan ibadah pembukaan yang khidmat di Auditorium Seminarium Sipoholon.
3. Gereja harus berani bersuara

Dalam khotbah pembukaan, Pendeta Andar GP Pasaribu menekankan pentingnya gereja menunjukkan kepedulian nyata terhadap persoalan sosial dan ketidakadilan.
“Pendeta tidak cukup hanya berkhotbah di mimbar. Kita harus berani bersuara dan bertindak melawan ketimpangan sosial, korupsi, perdagangan manusia, dan eksploitasi alam,” tegas Pendeta Andar, yang juga melayani sebagai Sekjen UEM Jerman.
Ia pun mengajak seluruh pendeta memperbarui semangat pelayanan dan menjadikan HKBP sebagai gereja yang membawa pembaruan.
“Marilah kita berdoa dan berkata: ‘Tuhan, jadikan aku ciptaan baru, jadikan HKBP gereja yang baru, agar dunia pun menjadi lebih baik," serunya penuh semangat.
















