Langkat, IDN Times - Dua Organisasi Kepemudaan (OKP) dikabarkan terlibat bentrok di Dusun I Hingga Dusun III Sukamulia, Desa Tanjung Keliling, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Sabtu (13/8/2022) siang. Dalam insiden berdarah itu, tiga orang dari salah satu OKP dikabarkan mengalami luka.
Sementara pelaku pembacokan disebut-sebut dari rombongan organisasi lainnya.
Adapun identitas ketiga korban yang disebut mengalami luka bacok diketahui bernama Hendrik Ginting (34), Kiwil Ginting (35) dan Jumpa Barus (33). Ketiganya tercatat sebagai Desa Perkebunan Tanjung Keliling, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Karena mengalami luka yang cukup serius, saat ini para korban mendapat perawatan di Rumah Sakit Delia Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Sementara situasi pasca bentrok sudah berangsur aman. Pihak kepolisian dan TNI langsung turun guna mengantisipasi bentrok lebih lanjut.
Bentrok berawal dari Yapet Sembiring (35), salah satu anggota OKP dan anggota lain yang tidak belum diketahui namanya tengah duduk-duduk sembari menikmati minuman keras. Di Warung Sulianto alias Tolek, di Dusun III Sukamulia, Desa Tanjung Keliling, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Keduanya sudah sama-sama mabuk. Sehingga pembicaraan melantur dan menyinggung organisasi. Tidak terima, anggota organisasi ini melapor kepada ketuanya.
Bersama rombongan yang berjumlah sekitar 30 orang dari Kelurahan Tanjung Langkat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka mendatangi lokasi tempat minum dan menemukan serta langsung menyerang Yapet Sembiring.
Yapet berhasil mengelak dengan cara melompat menyelamatkan diri dan masuk ke dalam Perkebunan Sawit Tanjung Keliling, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Merasa kesal dengan menghilangnyan Yapet. Sekitar pukul 13.30 WIB, rombongan kembali datang menyerang dengan membabi buta dan membawa parang panjang sehingga tiga orang jadi korban.
Kasat Reskrim Iptu Luis Beltran yang dihubungi via selular membenarkan peristiwa itu. "Iya benar pak dan sedang penyelidikan," tegas Iptu Luis lewat pesan WhatsApp singkat.