Daftar Korban Kecelakaan Bus Rombongan Atlet Karate Sumut

- 2 atlet karate meninggal, 29 luka-luka dalam kecelakaan tragis bus ALS di Padang Pariaman.
- Korban meninggal dipulangkan ke rumah duka, termasuk Dhijey Lexsie yang berhasil memborong 3 medali emas terakhirnya.
- 29 penumpang lainnya alami luka-luka di sejumlah tubuhnya dan langsung mendapatkan pertolongan pertama di RSUD Padang Pariaman.
Medan, IDN Times - Kecelakaan tragis bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di tikungan Padang Pariaman sedikitnya menewaskan 2 atlet karate dan membuat 29 lainnya luka-luka. Bus tersebut memang sengaja disewa perguruan Shindoka SR 2000 mengantar para atlet mengikuti turnamen Shukaido Karate Open 2025 di Padang, Sumatera Barat.
Muhammad Dhijey Lexsie (17) dan Fahri Akbar (11) menjadi korban yang dinyatakan meninggal dunia. Kini jasad mereka telah sampai di rumah duka diantar menggunakan ambulans.
1. Korban meninggal sudah dipulangkan ke rumahnya

Humas PT ALS, Alwi Matondang, membenarkan peristiwa tragis kecelakaan unitnya di Padang Pariaman. Kini pihaknya juga telah memulangkan jenazah Dhijey dan Fahri Akbar ke rumah duka yang berada di Kecamatan Percut Seituan dan Medan Tembung.
"Sudah, korban (Dhijey dan Fahri) sudah dipulangkan. (begitu juga dengan korban luka) iya," kata Alwi kepada IDN Times melalui saluran telepon, Selasa (9/9/2025) sore.
Berdasarkan keterangan pelatih di Dojo SR 2000, Muhammad Dhijey Lexsie merupakan salah satu karateka berprestasi. Bahkan beberapa kali ia mewakili Indonesia untuk tanding di Asia Tenggara dan tingkat benua Asia.
Dijhey sudah menekuni karate sejak duduk di bangku kelas 2 SD. Bersama sang kakak, Juan Lexsie, Dijhey tekun berlatih di Dojo SR 2000 hingga memperkuat Timnas Indonesia di usianya yang belia.
Begitu pula dengan Fahri Akbar. Korban tewas dengan luka robek di kepala, punggung, dan perut ini sudah dari belia ikut kelas karate. Meski baru berusia 11 tahun, namun beragam prestasi berhasil direngkuhnya. Hingga kini Fahri sudah mendapatkan sabuk coklat dari perguruannya.
Tanpa disadari, event Shukaido di Padang menjadi turnamen terakhir Dijhey dan Fahri. Bahkan, Dijhey Lexsie berhasil memborong 3 medali emas sekaligus dari macam-macam kategori.
"Tadi pagi jam setengah 3 jenazah Dijhey sudah sampai rumah dan dikebumikan jam 9 pagi tadi. Kejuaraan Shukaido ini, Dijhey juara 1 Kumite, juara 1 Beregu Putra, dan juara 1 Best of the Best Junior. Ada 3 kelas yang diambil, dan Dijhey bawa pulang emas semua. Ini adalah emas terakhirnya," kata pelatih Dojo SR 2000, Nico Jeffry.
2. Ada 2 orang meninggal dunia dan 29 luka-luka

Bus ALS ini memang disewa perguruan Shindoka mengikuti turnamen di Padang. Bus mengangkut para atlet karate, sejumlah guru, dan orang tua.
Dari keterangan tertulis Kasatlantas Polres Padang Pariaman, Iptu Rudi Chandra, sang sopir melarikan diri. Pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan sopir bus.
"Bus menabrak pembatas jalan sehingga terjadilah kecelakaan lalu lintas tersebut. Pengemudi bus pariwisata ALS diduga melarikan diri setelah kejadian," terang Rudi.
Ia menerangkan bahwa sedikitnya ada 2 orang yang meninggal dunia bernama Dhijey Lexsie dan Fahri Akbar. Sementara 29 lainnya luka-luka.
"Muhammad Dhijey Lexsie mengalami luka robek pada bagian kepala dan dada luka memar, meninggal dunia di TKP. Fahri Akbar juga mengalami luka robek di bagian kepala, punggung, dan perut, meninggal dunia di TKP," lanjutnya.
3. Data 29 penumpang yang alami luka-luka

29 penumpang lainnya mengalami luka-luka di sejumlah tubuhnya. Ada yang terluka di kepala, kaki, hingga tangan. Mereka saat itu juga langsung mendapatkan pertolongan pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman. Berikut datanya:
- Masdalifah Dalimunthe (50 tahun) dada terasa sakit
-Afrida Dalimunthe (42 tahun) badan terasa sakit
-AN (10 tahun) kaki terasa sakit
-AZ (12 tahun) badan terasa sakit
-DA (13 tahun) kaki kanan luka lecet
-ABP (9 tahun) badan terasa sakit
-F (8 tahun) badan terasa sakit
-NP (12 tahun) badan terasa sakit
-ZAP (12 tahun) badan terasa sakit
-RAA (12 tahun) kepala luka memar
-SH (12 tahun) luka lecet di bagian tangan dan kaki
-ZIA (12 tahun) wajah luka memar
-RAHW (8 tahun) mengalami luka lecet pada kening
-SS (10 tahun) luka robek di bagian alis Mata dan tangan luka lecet
-RH (8 tahun) luka robek pada bagian wajah
-Ika Kurniaty S.Sos (42 tahun) luka robek pada bagian kepala
-BAN (13 tahun) luka lecet pada bagian tangan dan punggung
-AF (14 tahun) luka lecet pada bagian tangan kiri
-MA (14 tahun) tidak mengalami apa-apa.
-RSH (11 tahun) luka Lecet pada bagian kepala
-G (8 tahun) luka robek pada bagian wajah
-WAPP (17 tahun) luka robek pada bagian kepala dan luka lecet di bagian kaki
-AFH (16 tahun) luka robek pada bagian kaki kiri dan tangan lecet
-SA (17 tahun) luka robek pada bagian kepala
-Ratih (23 tahun) kaki dan perut terasa sakit
-MRRN (15 tahun) luka robek pada bagian kepala, tangan, dan tangan kiri patah
-FAFA (13 tahun) luka lecet dan patah pada tangan kiri
-Juan Lexsie (20 tahun) luka lecet pada bagian tangan
-Nur Suci (46 tahun) kaki sebelah kiri sakit.