Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 Jenazah Korban Helikopter Jatuh di Kalimantan Tiba di Pekanbaru

IMG_20250909_214114_762.jpg
Peti jenazah korban helikopter yang jatuh di Kalimantan tiba di Kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru (IDN Times/ Fanny Rizano)
Intinya sih...
  • Keluarga Yudi meratapi kepergian anak keempat dari tujuh bersaudara
  • Black box helikopter yang terbakar akan diinvestigasi oleh KNKT
  • Spesifikasi helikopter PK-RGH memiliki kapasitas 10 kursi dan waktu terbang maksimal 2,5 jam
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

IDN Times, Pekanbaru - Dua warga Provinsi Riau yang menjadi korban helikopter jatuh di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), tiba di Cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Selasa (9/9/2025). Adapun identitas kedua jenazah itu Iboy Irfan Rosa dan Yudi Febrian Rahman.

Bersama pihak keluarga dan didampingi pihak perwakilan perusahaan tempat mereka bekerja, yakni APRIL Group, kedua jenazah itu tiba sekitar pukul 13.41 WIB, menggunakan pesawat Super Air Jet IU 912 dari Kalsel setelah transit di Jakarta.

"Jenazah langsung dijemput pihak keluarga dan dibawa ke rumah duka masing-masing menggunakan ambulans,” kata Manajer Operasi Bandara Sultan Syarif Kasim II Imamura Ginting.

Jenazah Iboy Irfan Rosa dibawa ke rumah duka yang berada di daerah Pandau, Kabupaten Kampar. Sedangkan jenazah Yudi Febrian Rahman, dibawa ke rumah duka yang berada di Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru.

Diketahui, Helikopter PK-RGH milik operator Eastindo yang ditumpangi Iboy Irfan Rosa dan Yudi Febrian Rahman, dilaporkan hilang kontak saat terbang dari Bandara Gusti Syamsir Alam, Kotabaru menuju Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya pada Senin (1/9/2025) pukul 08.54 WITA.

Selanjutnya, tim SAR menemukan bangkai helikopter di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E kawasan hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, pada Rabu (3/9/2025) pukul 14.45 WITA, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Selain Iboy Irfan Rosa dan Yudi Febrian Rahman, ada 6 korban lainnya yang juga meninggal dunia. Mereka adalah, pilot Kapten Haryanto Tahir berasal dari Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), teknisi Hendra Darmawan berasal dari Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Mark Werren berasal dari Australia, Santha Kumar Prabhakaran dari India, Claudine Pereira Quito dari Brazil dan Andys Rissa Pasulu berasal dari Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Seluruh korban ini, berhasil dievakuasi pada Kamis (4/9/2025) malam sekitar pukul 21.50 WITA.

1. Kakak Yudi: dia selalu bilang, hutan itu sahabatnya

IMG-20250909-WA0073.jpg
Jenazah Yudi Febrian Rahman saat dibawa ke tempat pemakaman (IDN Times/ Fanny Rizano)

Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Yudi Febrian Rahman. Bagi keluarganya, Yudi bukan sekadar sosok pekerja keras, tetapi juga seorang yang begitu mencintai hutan.

"Dia (Yudi) selalu bilang, hutan itu sahabatnya. Dan sekarang dia pergi pun tak jauh dari 'sahabatnya' (hutan)," ungkap Epi Yatim, kakak Yudi, saat ditemui di rumah duka.

Yudi merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Terakhir kali ia pulang ke rumah pada bulan April lalu dan tidak disangka, itu menjadi perjumpaan terakhir mereka.

"Dia pulang cuma sehari dari Balikpapan. Saya pikir itu pamitnya. Waktu itu cuma ngobrol sebentar, nanya kabar. Gak nyangka itu jadi obrolan terakhir kami," kenang Epi.

Selama hidupnya, Yudi dikenal sebagai pribadi yang tak hanya berdedikasi terhadap pekerjaannya, tetapi juga memiliki kedekatan spiritual dengan alam, terutama hutan. Rekan-rekannya menyebut, hutan bukan sekadar tempat bekerja bagi Yudi, tapi sudah seperti rumah kedua.

Yudi dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di Gang Akhir, Kulim, Kota Pekanbaru.

2. Black box terbakar

ilustrasi black box (resize.hswstatic.com)
ilustrasi black box (resize.hswstatic.com)

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono saat dikonfirmasi mengatakan, kondisi kotak hitam atau black box helikopter tersebut ditemukan dalam kondisi terbakar. Atas hal itu, pihaknya melakukan  investigasi yang akan ditentukan berdasarkan hasil analisis black box. Namun, temuan black box yang terbakar itu dianggap tidak lumrah.

"Kali ini black box-nya ditemukan dalam kondisi terbakar. Memang ada prosedur khusus untuk bagaimana mengunduh (data) dari black box yang sudah terbakar, tetapi kami yakin memory unit-nya utuh," ujarnya.

3. Ini spesifikasi helikopter PK-RGH

20250909_215057.jpg
Helikopter PK-RGH (IDN Times/ IG pkuaviation)

Berdasarkan website Eastindo, operator helikopter PK-RGH beralamat di Jalan Palembang Kaveling 31-33 Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta. Helikopter ini, memiliki kapasitas 10 kursi dengan penumpang maksimal 9 orang. Yang mana, helikopter PK-RGH memiliki waktu terbang maksimal 2,5 jam.

Berikut ini spesifikasi helikopter yang menewaskan 8 orang tersebut. 

  • Registrasi Pesawat: PK-RGH
  • Nomor Model: MBB BK117 D-3 (H145)
  • Jenis Mesin: 2 ARRIEL2E
  • Pangkalan: Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau
  • Versi: MBB BK117 D-2 (H145)
  • Berat lepas landas maksimal: 3800 Kg
  • Kapasitas Kursi: 10 Kursi
  • Penumpang Maksimal: 9 Penumpang
  • Waktu Terbang Maksimal: 2,5 Jam
  • Daya lepas landas maksimal: 667 kW
  • Daya terus maksimal: 575 kW
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Ismail Pimpin PKS Deli Serdang, Siap Gaspol Pemilu Mendatang

09 Sep 2025, 23:44 WIBNews