648 Hunian Tetap di Sumut untuk Tahap Awal, Diharap Tepat Waktu

- Lokasi pembangunan huntap tersebar di Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan.
- Perlu sinergi dari pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, BNPB, dan masyarakat untuk percepatan pembangunan huntap.
- Total 2.600 unit huntap dibangun tanpa membebani APBN maupun APBD di wilayah Sumatera yang terdampak bencana.
Medan, IDN Times- Pemerintah resmi memulai pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana hidrometeorologi di Sumatera Utara. Wakil Gubernur Sumut Surya berharap proyek tersebut dapat diselesaikan tepat waktu agar warga terdampak segera keluar dari pengungsian dan kembali menjalani kehidupan normal.
Pada tahap awal, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) membangun ratusan unit huntap di empat daerah. Sebanyak 200 unit dibangun di Kota Sibolga, 118 unit di Kabupaten Tapanuli Tengah, 103 unit di Kabupaten Tapanuli Utara, serta 227 unit di Kabupaten Tapanuli Selatan. Total 648 hunian tetap.
1. Titik lokasi pembangunan

Lokasi pembangunan tersebar di sejumlah titik strategis, yakni area GOR Sibolga untuk Kota Sibolga, kawasan Asrama Haji Pinangsori di Tapanuli Tengah, Desa Sibalanga di Tapanuli Utara, serta Kebun Hapesong PTPN IV di Tapanuli Selatan. Seluruh pembangunan huntap bagi korban banjir dan longsor tersebut ditargetkan rampung pada awal 2026.
“Kita berharap hunian tetap ini selesai tepat waktu sehingga bisa langsung dihuni warga terdampak. Dengan begitu, mereka tidak perlu lagi tinggal di pengungsian,” ujar Surya saat mendampingi Menteri PKP Maruarar Sirait dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada acara peletakan batu pertama (groundbreaking) di lahan Asrama Haji Pinangsori, Tapanuli Tengah, Minggu (21/12/2025).
2. Butuh sinergi dalam pembangunan hunian tetap ini

Surya juga meminta masyarakat untuk bersabar serta turut berpartisipasi mendukung percepatan pembangunan. Ia menekankan pentingnya sinergi seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, TNI, Polri, BNPB, hingga elemen masyarakat.
“Pemprov Sumut mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PKP, Mendagri, TNI, Polri, swasta, organisasi masyarakat, dan seluruh warga yang bergotong royong merehabilitasi permukiman terdampak bencana,” katanya.
Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan komitmen negara dalam pemulihan wilayah terdampak bencana. Ia mengajak seluruh pihak bekerja lebih cepat dan solid demi kepentingan masyarakat.
“Negara hadir. Presiden mengerahkan seluruh kekuatan, baik koordinasi maupun pendanaan. Kita harus kompak membantu rakyat dan bekerja lebih cepat dari biasanya,” ujar Maruarar yang akrab disapa Ara.
3. Total 2.600 unit hunian tetap untuk korban banjir Sumatra

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya mengatakantotal pembangunan hunian tetap korban bencana di wilayah Sumatera mencapai lebih dari 2.600 unit, mencakup Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pembangunan tersebut dilakukan tanpa membebani APBN maupun APBD, dengan dukungan Yayasan Buddha Tzu Chi yang membantu pembangunan lebih dari 2.000 rumah, serta kontribusi pribadi Menteri PKP Maruarar Sirait.

















