Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lebih dari 5 Saksi Diperiksa atas Kematian Jurnalis Medan

IMG_20250905_204545 (1).jpg
RS Bhayangkara Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Intinya sih...
  • Lebih dari 5 saksi diperiksa atas kematian Nico, termasuk teman perempuannya
  • Keluarga menolak dilakukannya autopsi, jasad Nico dikebumikan di Tigaras Simalungun
  • Nico dibawa ke klinik dalam kondisi sudah tak sadarkan diri
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Meninggalnya seorang jurnalis Medan bernama Nico Saragih masih menyisakan misteri. Polisi sampai saat ini masih berupaya melakukan penyelidikan mengapa pria itu bisa meninggal dunia dengan luka lebam di bagian kepala. Terlebih luka itu didapatkan Nico saat ia berada di dalam kamar kosnya, Jumat (5/9/2025) pagi.

Di samping itu, keluarga Nico Saragih akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan proses autopsi. Mereka membawa jenazah Nico dari Rumah Sakit Bhayangkara untuk dikebumikan di kampung halamannya di Tigaras, Simalungun.

1. Lebih dari 5 orang saksi diperiksa atas kematian Nico, termasuk teman perempuannya

Videoshot_20250909_114328.jpg
Kapolsek Medan Baru Kompol Hendrik Aritonang (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendrik Aritonang, angkat bicara atas kematian Nico. Saat ini pihaknya tengah berupaya mendalami kasus ini secara komprehensif.

"Kami sampaikan untuk kasus meninggalnya rekan kita Nico Saragih masih dalam penyelidikan, ya," ujar Hendrik saat ditemui di DPRD Sumut mengawal unjuk rasa masyarakat.

Sejauh ini Polsek Medan Baru tengah memeriksa sejumlah saksi. Hendrik membenarkan bahwa satu di antaranya merupakan teman perempuan Nico yang pada saat itu sedang bersamanya.

"Untuk saksi saya belum tahu pastinya berapa. Namun penyidik Polsek Medan Baru sudah memeriksa saksi-saksi yang terkait. Saya rasa sudah lebih dari 5 orang. Ya, termasuk rekan wanita yang bersama dengan dia waktu itu sudah diperiksa," lanjutnya.

2. Keluarga menolak dilakukannya autopsi, jasad Nico dikebumikan di Tigaras Simalungun

IMG_20250905_204545 (1).jpg
RS Bhayangkara Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Setelah dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Advent Medan, Jenazah Nico segera dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Polisi juga saat itu tengah menunggu kedatangan keluarga Nico. Namun ketika tiba, keluarga memutuskan untuk tidak melakukan autopsi.

"Untuk autopsi pihak keluarga khususnya orang tua Nico menolak melakukan autopsi," beber Hendrik.

Kapolsek Medan Baru itu membenarkan bahwa jenazah Nico sudah dibawa oleh keluarganya. Di kapung halamannya yang berada di Simalungun, jasad Nico disemayamkan.

"Pada Sabtu 6 September 2025 dini hari sekitar jam 2, jenazah almarhum dibawa dari RS Bhayangkara ke rumah duka yang ada di Tigaras Simalungun," pungkasnya.

3. Nico dibawa ke klinik dalam kondisi sudah tak sadarkan diri

IMG_20250909_114518.jpg
Kos tempat di mana Nico Saragih tinggal (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Meninggalnya Nico Saragih turut diketahui pula oleh pemuda yang berada dekat kosnya. Mereka dan ibu kos panik begitu mendengar kabar bahwa Nico tak sadarkan diri di kamarnya.

"Yang minta tolong perempuan (rekan Nico). Dari kamarnya, kami langsung bawa Nico ke klinik," jelas pria itu.

Ia membenarkan bahwa Nico pulang ke kosnya di Jalan Pasundan, Medan Petisah, pada pukul 5 lewat. Pukul 9 paginya, barulah mereka mendapat kabar Nico sudah tak sadarkan diri dengan luka di bagian kepalanya.

"Sudah ngorok, gak bisa ngomong apa-apa sama kejang. Kami berempat mengangkatnya. Bercak darah di kamar mandi ada di sudut-sudut," rincinya.

4. Ada luka di pelipis dan dagu Nico, klinik beri pertolongan pertama lalu merujuknya ke Rumah Sakit

IMG_20250906_120544.jpg
Jasad Nico saat berada di Rumah Sakit (dok.istimewa)

Nico dibawa ke klinik yang berada tepat di samping kosnya. Saat itu Nico masih bernapas.

"Kondisinya ngorok. Itu datang ke saya sekitar jam 9 lewat," jelas Bidan E.

Ia menjelaskan bahwa dengan segera mereka menolong Nico. Bidan E ditemani pegawainya langsung memberikan oksigen dan melakukan tensi.

"Setelah itu langsung kami bawa ke RS. Tensinya saat itu 120, ada lukanya di pelipis dan dagu," rincinya.

5. LBH Medan ingin kasus Nico diusut

IMG_20250909_115108.jpg
Irvan Syahputra Direktur LBH Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Di sisi lain, LBH Medan lewat pernyataan resminya ingin polisi memastikan apakah kasus ini berhubungan dengan kerja-kerja jurnalistik atau tidak. Sebab mereka menduga hilangnya nyawa Nico bertentangan dengan hak hidup dan perlindungan dari kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 A UUD 1945 dan Pasal 9 UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

"LBH Medan secara hukum mendesak Kapolda Sumut dan jajarannya untuk yang pertama mengusut tuntas dan transparan kasus ini secara hukum dan profesional, kedua memastikan dugaan pelaku ditangkap dan diadili, sehingga tidak menimbulkan preseden impunitas terhadap kejahatan terhadap jurnalis, dan terakhir menjamin perlindungan hukum bagi jurnalis khusus jurnalis di Sumatera Utara dari segala bentuk ancaman dan kekerasan," kata Direktur LBH Medan, Irvan Syahputra, Minggu (7/9/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Daftar Korban Kecelakaan Bus Rombongan Atlet Karate Sumut

09 Sep 2025, 18:13 WIBNews