Agam Rinjani Minta Guru-guru Didatangkan untuk Anak-anak Aceh

- Anak-anak penyintas banjir Aceh kehilangan akses pendidikan selama sebulan, meminta bantuan di jalan raya.
- Agam Rinjani meminta guru-guru dan komunitas belajar datang ke Aceh untuk trauma healing dan sekolah darurat.
- Pemerintah Provinsi Aceh akan mengaktifkan kembali sekolah pada 5 Januari 2026, setelah terdampak oleh bencana meteorologi.
Medan, IDN Times – Sebulan lebih para penyintas banjir Aceh bertahan hidup. Kondisi wilayah terdampak belum juga baik.Krisis air, sandang, pangan, papan masih terpampang di lapangan. Begitu juga dengan anak-anak yang terdampak.
Sudah sebulan anak-anak tidak mendapatkan hak pendidikannya. Sekolah – sekolah darurat masih minim di lokasi terdampak.
1. Agam melihat, saat ini anak-anak mulai turun ke jalan meminta – minta bantuan

Kondisi ini juga menjadi sorotan pegiat lingkungan Agam Rinjani. Laki-laki bernama lengkap Abdul Haris Agam itu merasa miris melihat kondisi anak-anak penyintas banjir.
Agam yang masih berada di Aceh melihat, saat ini anak-anak mulai turun ke jalan. Meminta – minta bantuan. Mereka kehilangan akses terhadap pendidikannya.
Agam Rinjani pun meminta seluruh pihak bisa memperhatikan hal ini. “Sangat dibutuhkan, tempat – tempat untuk trauma healing, sekolah darurat buat anak anak. Karena sudah lama mereka tidak sekolah. Mereka sudah masuk ke jalan raya. Mereka pasang kursi di jalan raya. Anak kecil Meminta bantuan,” kata Agam Rinjani melalui kanal media sosialnya, dilansir IDN Times, Rabu (31/12/2025).
2. Agam mengajak berbagai komunitas belajar untuk datang ke Aceh

Dia juga mengajak berbagai komunitas belajar untuk datang ke Aceh. “Khususnya untuk Kementerian Pendidikan ini. Mana guru gurunya semua. Kalau bisa datangkan dulu. Pagi sampai sore mereka di sekolah darurat. Main, trauma healing, malam baru mereka balik ke pengungsian,” ucapnya.
Diketahui Agam datang ke Medan sendiri mengendarai mobil jenis BAIC BJ40 Plus dari Bogor ke Aceh. Agam Rinjani telah menempuh perjalanan ribuan kilometer demi menjalankan misi kemanusiaan. Agam membawa peralatan sanitasi, pakaian, dan makanan untuk korban banjir di Provinsi Aceh dan ikut membantu untuk membersihkan layanan kesehatan di sana.
3. Pemerintah akan mengaktifkan sekolah lagi pada 5 Januari 2026

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Aceh sudah memastikan akan mengaktifkan lagi sekolah pada 5 Januari 2026 seiring dengan dimulainya semester genap tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan pendidikan dimulai serentak di seluruh wilayah Aceh. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir.
Ia menegaskan bahwa kendala infrastruktur akibat bencana meteorologi tidak boleh menjadi alasan terhentinya hak pendidikan anak-anak Aceh.
Diketahui ada 3.100 sekolah yang terdampak tercatat mengalami kerusakan berat yang membutuhkan banyak perbaikan di Sumatra baik Aceh, Sumut dan Sumbar. Selain itu ada 54 sekolah yang akan meneruskan kegiatan belajar mengajar di tenda pengungsian selama masa rehabilitasi gedung sekolah.

















