171.379 Rumah Rusak, Dompet Dhuafa Target Bangun 1.000 Rumah Sementara

- Dompet Dhuafa meresmikan 5 rumah perdana di Aceh Tamiang sebagai awal program pembangunan 1.000 Rumtara.
- Target Dompet Dhuafa adalah membangun 1.000 unit Rumtara dalam satu tahun ke depan, dengan fasilitas pendukung dan program pemulihan lintas sektor.
- Dompet Dhuafa telah menjangkau 117.386 penerima manfaat bencana di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat sejak bencana terjadi.
Aceh Tamiang, IDN Times- Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat meninggalkan jejak kerusakan besar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 171.379 unit rumah rusak hingga hancur, membuat puluhan ribu keluarga kehilangan tempat tinggal dan harus bertahan di pengungsian lebih dari sebulan.
Di tengah kondisi tersebut, Dompet Dhuafa mengambil langkah pemulihan dengan menargetkan pembangunan 1.000 Rumah Sementara (Rumtara) bagi para penyintas bencana di Sumatra. Program ini akan dilaksanakan secara bertahap di tiga provinsi terdampak, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Pada tahap awal, Dompet Dhuafa menargetkan rampung 200 unit Rumtara sepanjang Januari 2026.
1. Sebanyak 5 rumah perdana sudah diresmikan

Sebagai penanda dimulainya program tersebut, Dompet Dhuafa meresmikan lima unit Rumtara perdana di Tamiang Kota, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (31/12/2025). Pembangunan selanjutnya akan dilanjutkan ke Kabupaten Pidie Jaya serta sejumlah titik lain di Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Rumtara dibangun di atas lahan bekas rumah penerima manfaat dengan ukuran 4,8 x 4,8 meter. Hunian ini diperuntukkan bagi penyintas yang telah lebih dari 35 hari hidup di tenda pengungsian, terutama mereka yang rumahnya hancur dan tak lagi layak dihuni.
Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail yang hadir dalam serah terima RUMTARA, mengapresiasi peran Dompet Dhuafa sejak masa tanggap darurat hingga fase pemulihan. Ia menyebut program hunian sementara ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk segera memindahkan warga dari pengungsian menuju tempat tinggal yang lebih layak.
“Rumah sementara ini sangat membantu masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir. Pemerintah daerah juga akan menyiapkan lahan agar pembangunan hunian sementara bisa diperluas,” ujar Ismail.
2. Dompet Dhuafa menargetkan pembangunan 1.000 unit Rumtara dapat tercapai dalam satu tahun ke depan

Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Juwaini, menegaskan, Rumtara bukan sekadar bangunan darurat, melainkan langkah awal memulihkan martabat dan harapan penyintas. Dompet Dhuafa menargetkan pembangunan 1.000 unit Rumtara dapat tercapai dalam satu tahun ke depan.
“Melalui Rumtara, kami ingin menghadirkan ruang yang aman dan nyaman bagi penyintas untuk mulai menata kembali kehidupan. Kami memprioritaskan lansia, janda, anak yatim, serta ustaz dan guru honorer yang rumahnya hancur total,” kata Ahmad.
Selain pembangunan hunian sementara, Dompet Dhuafa juga menyiapkan program pemulihan lintas sektor. Di kawasan Rumtara akan disiapkan fasilitas pendukung seperti air bersih, listrik, mushala, taman bermain, hingga sanitasi. Di bidang kesehatan, Dompet Dhuafa merencanakan reaktivasi fasilitas kesehatan, pos medis, layanan gizi, serta pendampingan bagi penyintas difabel. Sementara di sektor pendidikan dan ekonomi, program seperti sekolah darurat, bantuan perlengkapan sekolah, cash for work, hingga modal usaha turut disiapkan.
3.. Dompet Dhuafa mencatat telah menjangkau 117.386 penerima manfaat bencana Sumatra di 3 provinsi

Sejak hari pertama bencana pada akhir November 2025, Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) telah berada di lokasi terdampak. Beragam upaya dilakukan, mulai dari evakuasi korban, distribusi logistik melalui jalur darat, laut, hingga udara, hingga pengiriman bantuan ke wilayah-wilayah terpencil.
Hingga 30 Desember 2025, Dompet Dhuafa mencatat telah menjangkau 117.386 penerima manfaat di tiga provinsi. Melalui Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa sudah evakuasi korban sebanyak 226 jiwa. Menyiapkan makanan siap saji untuk 11.765 jiwa, Layanan dapur umum menyasar 54.608 jiwa, pos hangat untuk 13.570 jiwa, sebanyak 1.236 aksi bersih, 550 layanan dapur keliling. Membuka layanan pos wifi untuk 2.184 jiwa, menyiapkan paket sembako untuk 5.814 jiwa, pendistribusian air bersih untuk 4.790 jiwa, pendistribusian non logistik sebanyak 1.928 jiwa, menyiapkan 49 taman ceria. Selain itu, di program Kesehatan, membuat 24 layanan refleksi, layanan 501 kesehatan produksi, layanan psychological first aid untuk 1.079 jiwa, layanan kesehatan keliling 4.378 jiwa, pendistribusian kebutuhan bayi, ibu dan lansia sebanyak 1.899 jiwa, corner gizi untuk 2.162 jiwa, dan layanan ambulans. Tak hanya itu, juga mendirikan layanan gerai cuci dengan 901 jiwa, pendistribusian pangan mencapai 7.208 jiwa, paket hiygiene kit 2.020 jiwa, lalu paket school kit 171 jiwa, paket kitchen kit untuk 66 jiwa, paket family kit untuk 30 jiwa dan paket muslim kit untuk 225 jiwa.
















