Tidak Ada Pesta Kembang Api, Pemprov Sumut Gelar Doa Bersama Malam Ini

- Pemprov Sumut mengganti pesta kembang api dengan doa bersama pada malam tahun baru 2025.
- Doa bersama lintas agama bertujuan mendoakan kondisi bencana alam di Sumatera Utara dan menyambut tahun baru 2026.
- Acara dilakukan di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, dengan tema "Demi Menjaga Suasana Kondusif, Aman Serta Menjaga Persatuan dan Kesatuan Masyarakat Sumatera Utara."
Medan, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meniadakan pesta kembang api, dan akan diganti dengan menggelar doa bersama pada malam tahun baru, Rabu (31/12/2025). Hal ini dibenarkan oleh Abu Kosim sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Sumut saat dikonfirmasi.
"Iya, benar. Kita akan menggelar doa bersama nanti malam," ucap Abu Kosim pada IDN Times.
1. Doa lintas agama untuk kondisi bencana alam

Dia menjelaskan doa bersama ini merupakan doa lintas agama, yang bertujuan untuk mendoakan kondisi bencana alam yang terjadi di 3 Provinsi di Indonesia, terkhusus di wilayah Sumatera Utara. Serta dalam rangka menyambut tahun baru 2026 masehi.
"Tujuannya, ada dua pertama kegiatan kita itu karena di Indonesia khususnya Sumatera Utara sedang mengalami bencana alam, dan kemudian ini dirangkai dengan tahun baru bersama Lintas Agama," ucapnya.
2. Doa bersama berlokasi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kota Medan

Untuk tema Doa Lintas Agama, dalam rangka menyambut tahun baru 2026 masehi yaitu Demi Menjaga Suasana Kondusif, Aman Serta Menjaga Persatuan dan Kesatuan Masyarakat Sumatra Utara. Acara dilakukan di Rumah Dinas Gubernur Sumatra Utara, tepatnya di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kota Medan.
3. Jumlah korban banjir bandang dan longsor yang meninggal hingga akhir tahun di Sumut 365 jiwa

Sekedar informasi, sejumlah kabupaten/kota di Sumut dilanda banjir bandang dan longsor akhir bulan lalu. Hingga saat ini proses pemulihan di sejumlah kabupaten/kota masih berlangganan.
Adapun jumlah korban meninggal dunia di Sumut mencapai 365 jiwa. Sedangkan jumlah korban yang hilang saat ini 60 jiwa, dan 11,6 ribu jiwa yang mengungsi.
Secara detailnya, 365 jiwa meninggal ini terdiri dari wilayahTapanuli Tengah sebanyak 127 jiwa, Tapanuli Selatan 88 jiwa, Kota Sibolga 55 jiwa, Tapanuli Utara 36 jiwa, Deli Serdang 17 jiwa, Langkat 14 jiwa, Kota Medan 12 jiwa, Humbang Hasundutan 10 jiwa, Pakpak Bharat 2 jiwa, Nias 2 jiwa, dan Nias Selatan 1 jiwa. Data tersebut dilihat dari website BNPB.


















