Selain 648 Unit, Pemprov Sumut Rencanakan Huntap Tambahan 343 Unit

- Ratusan huntap dibangun di empat daerah terdampak bencana
- Masih Ada 343 unit huntap tambahan yang masuk perencanaan
- Rumah rusak akibat bencana di Sumut sebanyak 25 ribuan unit
Medan, IDN Times – Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mengklaim pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di daerah terdampak sedang berlangsung. Hingga akhir Desember 2025, sebanyak 648 unit Huntap telah memasuki tahap groundbreaking dan tersebar di empat daerah terdampak bencana, mulai dari wilayah pesisir hingga kawasan pegunungan.
Perkembangan tersebut disampaikan langsung Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, dalam rapat pembahasan lanjutan pembangunan Huntap untuk wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang digelar secara daring, Minggu malam (28/12/2025).
1. Ratusan huntap dibangun di empat daerah terdampak bencana

Dalam laporannya, Bobby menjelaskan bahwa pembangunan Huntap dilakukan di beberapa kabupaten dan kota yang terdampak cukup parah. Di Kabupaten Tapanuli Utara, Huntap dibangun di Desa Dolok Nauli, Kecamatan Adian Koting, di atas lahan seluas 5 hektare dengan total 103 unit rumah.
Sementara di Tapanuli Selatan, lokasi Huntap berada di Desa Hapesong Baru, Kecamatan Batangtoru, dengan luas lahan mencapai 61.942 meter persegi dan jumlah unit sebanyak 227 rumah. Adapun di Tapanuli Tengah, Huntap dibangun di lahan Asrama Haji Sitonong Bangun, Kecamatan Pinangsori, dengan luas 1,3 hektare dan jumlah 118 unit.
Untuk wilayah perkotaan, pembangunan Huntap dilakukan di Kota Sibolga, tepatnya di Jalan Sudirman, Kelurahan Aek Porombunan, Kecamatan Sibolga Selatan. Lokasi ini memiliki luas lahan 5,1 hektare dan direncanakan menampung 200 unit Huntap.
2. Masih Ada 343 unit huntap tambahan yang masuk perencanaan

Tak berhenti pada 648 unit yang sudah groundbreaking, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga menyiapkan pembangunan Huntap lanjutan. Bobby menyebutkan, total rencana tambahan Huntap mencapai 343 unit yang tersebar di beberapa wilayah terdampak lainnya.
“Selain 648 unit Huntap tersebut, rencana Huntap selanjutnya sebanyak 343 unit. Lokasinya berada di Tapanuli Tengah, Kelurahan Tukka, Desa Lumut. Jumlahnya sebanyak 86 unit,” ucap Bobby.
Ia menambahkan, rencana pembangunan juga mencakup Desa Tandihat di Tapanuli Selatan dengan 186 unit Huntap. Sementara di Kabupaten Humbang Hasundutan, Huntap direncanakan dibangun di Desa Panggunggurgan sebanyak 35 unit serta di Desa Sampe Tua/Onan Ganjang sebanyak 36 unit.
Dalam rapat tersebut, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam mengusulkan dan memvalidasi data Huntap. Menurutnya, pembangunan hanya bisa dipercepat jika lokasi dan data benar-benar siap.
Ia juga meminta daerah segera melaporkan kondisi hunian warga terdampak, baik yang mengalami rusak ringan, sedang, berat, hingga rumah yang hanyut atau hilang akibat banjir dan longsor. Pasalnya, pembangunan hunian tidak hanya bersumber dari APBN, tetapi juga melibatkan berbagai pihak lain.
“Jangan terlalu jauh dari ekosistem, seperti sekolah, rumah sakit, ladang sebagai tempat pencaharian masyarakat. Saya minta tolong daerah kaji hunian yang benar-benar siap,” pungkas Maruarar.
3. Rumah rusak akibat bencana di Sumut sebanyak 25 ribuan unit

Sementara itu, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 29 Desember 2025 menunjukkan, jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana banjir dan longsor mencapai 25.549 unit. Rinciannya; 4.930 rusak berat, 4.133 rusak sedang dan 16.486 rusak ringan.
Data itu juga menunjukkan, ada 11,4 ribu jiwa yang mengungsi. Sebanyak 365 orang meninggal dunia dalam bencana dan 60 orang masih hilang.

















