Banjir Aceh Tamiang, Lautan Kayu di Darul Mukhlisin Mulai Dibersihkan

- Kayu dari hulu sungai Ismail mengepung pesantren, menyebabkan kerusakan parah di perkampungan sekitarnya.
- Pesantren Darul Mukhlisin berhasil menahan gelondongan kayu yang bisa menghantam perkampungan di sekitarnya.
- Banjir Aceh menelan 513 nyawa dan 31 orang masih hilang, dengan 377,9 ribu jiwa yang mengungsi dan 133.634 rumah rusak.
Medan, IDN Times – Pesantren Darul Mukhlisin menjadi salah satu institusi pendidikan yang terdampak banjir paling parah di Kabupaten Aceh Tamiang. Pesantren (Dayah) yang berada di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, itu dikepung gelondongan kayu saat banjir melanda, Akhir November 2025 lalu.
Upaya percepatan pemulihan dilakukan. Pantauan IDN Times pada Sabtu (27/12/2025) lalu, sejumlah alat berat sudah bekerja. Tim gabungan bergotong royong membersihkan pesantren. Kayu – kayu yang mengepung bangunan pesantren mulai disingkirkan.
1. Kayu datang dari hulu sungai

Ismail warga setempat kembali bercerita bagaimana banjir menerjang perkampungan di sana. Saat itu, dia sedang berada di dalam rumah bersama keluarga pada Rabu (26/11/2025).
“Air naik, setelah Maghrib mulai kencang airnya. Malam air terus naik. Rumah saya tenggelam. Habis semua,” kata Ismail kepada IDN Times.
Empat hari air merendam perkampungan. Di hari kedua, Ismail mencoba melihat situasi. Pesantren itu sudah dikepung kayu. “Kayu datang dari hulu,” ungkapnya.
2. Bangunan pesantren menahan gelondongan kayu menghantam perkampungan

Di media sosial, beredar informasi bahwa pesantren menahan gelondongan kayu. Jika tidak ada pesantren, kayu akan langsung menghantam sejumlah perkampungan di sana.
“Iya (kayu tertahan). Kalau gak ada penahan ini, habis di sana kampung,” kata Ismail.
3. Banjir Aceh menelan 513 nyawa, 31 orang masih hilang

Sudah sebulan lebih, para penyintas bertahan di pengungsian. Kondisi di lapangan, belum terlihat perubahan signifikan.
Banjir yang menghantam Aceh dianggap sebagai yang terbesar di Aceh dalam dua dekade terakhir. Jamak masyarakat menyebut, banjir seperti tsunami kedua.
Data teranyar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 28 November 2025 mencatat, ada 513 korban jiwa dalam banjir di Aceh. Sebanyak 31 orang tercatat masih hilang.
BNPB juga mencatat ada 377,9 ribu jiwa yang mengungsi. Totalnya, ada 133.634 rumah rusak dalam kategori rusak ringan, sedang, hingga berat.

















