Setelah Lampung, Jokowi Cicipi Off Road di Jalanan Labura Sumut

Jokowi janjikan perbaikan jalan rusak Juli 2023

Labuhanbatu Utara - Kekuatan netizen tampaknya memang mampu membuat pemerintah memberikan perhatiannya. Tren mengunggah jalan rusak ke media sosial cukup efektif.

Presiden Joko Widodo, turun langsung melakukan peninjauan. Meski pun agenda turun langsung ini dilakukannya di akhir-akhir masa kepemimpinannya.

Setelah provinsi Lampung, kini giliran Sumatra Utara yang disasar Presiden Joko 'Jokowi’Widodo. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bergeser ke Kabupaten Labuhanbatu Utara. Kabupaten di Sumut hasil pemekaran dari Labuhanbatu pada 2008 lalu.  Belakangan kondisi jalanan yang rusak parah di sana memang disorot netizen.

Jokowi bertolak dari Kota Medan menggunakan helikopter ke Labuhanbatu, Rabu (17/5/2023). Salah satu ruas jalan rusak yang ditinjau Jokowi berada di kawasan Guntingsaga. Pada titik ini, ada 13 Kilometer jalanan yang rusak parah. Kemudian dia juga meninjau kawasan Tanjung Leidong, dengan kerusakan 17 Kilometer.

Sesampainya di sana, Jokowi menumpang mobil berpenggerak empat roda. Mobil berpelat Indonesia 1 itu langsung menerabas jalanan rusak. Pada beberapa titik yang parah, Jokowi turun langsung, dan melihat kondisi. Sementara mobilnya, ibarat sedang melakukan kompetisi Off Road, bersama mobil pejabat lainnya.  

“Kita lihat di Provinsi Sumatra Utara ini, jalan nasional ada 2.600 yang rusak kira-kira 260 Km. Ini (status) jalan nasional. Yang kedua jalan provinsi, ada 3.005 kilometer, yangrusak kira-kira 340 kilometer, ini jalan provinsi. Nah jalan kabupaten, nah ini yang banyak rusak. Dari 33 ribu kilometer di Sumut. Yang rusak kira-kira 13 ribu kilometer. Salah satunya ini yang kita lihat di Labuhanbatu Utara,” ungkapnya.

1. Jokowi sebut perbaikan dimulai Juli 2023

Setelah Lampung, Jokowi Cicipi Off Road di Jalanan Labura SumutPresiden Joko Widodo meninjau jalan rusak di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Rabu (17/5/2023). (Istimewa)

Kata Jokowi, pihaknya akan melakukan perbaikan di sana. Perbaikan akan dilakukan paling lambat pada Juli 2023.

“Semua yg di Sumatra Utara tetap sama kita bagi, ada yg dikerjakan oleh Pak Gubernur, ada yang dikerjakan oleh Pak Bupati, ada yang diambil alih oleh pusat yang kira-kira provinsi, kabupaten atau kota tidak memiliki kemampuan,” ungkapnya.

Baca Juga: Naik Helikopter ke Labura, Presiden Jokowi Tinjau Jalan Rusak

2. Jokowi akui dapat informasi jalan rusak dari media sosial

Setelah Lampung, Jokowi Cicipi Off Road di Jalanan Labura SumutPresiden Joko Widodo meninjau jalan rusak di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Rabu (17/5/2023). (Istimewa)

Kepada awak media, Jokowi mengatakan, bahwa informasi soal jalan rusak di daerah didapatinya dari media sosial. Selain dari pengaduan masyarakat dan Kementerian PUPR.

“Karena kemarin saya cek urusan jalan rusak saja ada 7.400 lokasi yang masuk ke IG, twitter, facebook yang kita miliki, Jadi kroscek dan sama,” ungkapnya.

Untuk jalan, pemerintah memberikan prioritas perbaikan kondisinya yang rusak berat. Tidak hanya di Sumut, perbaikan juga akan menyasar daerah lainnya. Kemudian prioritas akan diberikan pada jalan yang berkaitan dengan produksi dan logistik.

“Makanya sekarang mana yang diprioritaskan, yang rusak berat dulu utamanya jalan produksi. Penting, ini jalan produksi, jalan logistik juga penting dan harus didahulukan karena nanti menyangkut biaya logistik, menyangkut biaya produksi, menyangkut infalsi semuanya itu,” pungkasnya.

3. Simak nih data jalan rusak yang ada di Indonesia

Setelah Lampung, Jokowi Cicipi Off Road di Jalanan Labura SumutPresiden Joko Widodo meninjau jalan rusak di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Rabu (17/5/2023). (Istimewa)

Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kondisi jalan nasional di Indonesia masih mengkhawatirkan. Dari total panjang jalan nasional sepanjang 46.964,78 kilometer, sebanyak 8,19 persen atau setara dengan 3.848,08 kilometer mengalami kerusakan ringan maupun berat.

Masalah serupa juga terjadi pada jalan provinsi dan kabupaten. Dari total panjang jalan provinsi sepanjang 47.112,38 kilometer, sebanyak 25,87 persen atau setara dengan 12.191,35 kilometer kondisinya tidak mantap. Begitu pun dengan jalan kabupaten, kondisi yang sama terjadi pada sebagian besar jalan tersebut.

Berikut daerah dengan kerusakan jalan nasional terpanjang:

  1. Papua 560,57 km (21,26 persen)
  2. Kalimantan Tengah 354,17 km (17,69 persen)
  3. Papua Barat 324,3 km (24,45 persen)
  4. Kalimantan Timur 300,95 (17,59 persen)
  5. Riau 177,1 km (13,25 persen)
  6. Jawa Timur 175,44 km (7,43 persen)
  7. Sulawesi Tenggara 170,3 km (11,37 persen)
  8. Maluku 139,43 km (7,87 persen)
  9. Kalimantan Barat 130,23 km (6,15 persen)
  10. Sumatera Utara 124,5 km (4,73 persen)

 

Berikut daerah dengan kerusakan jalan provinsi terpanjang:

  1. Riau 1.073,48 (38,34 persen)
  2. Papua 991,04 km (41,96 persen)
  3. Papua Barat 838,92 km (36,32 persen)
  4. Nusa Tenggara Timur 784,14 km (29,59 persen)
  5. Sulawesi Selatan 682,86 km (33,88 persen)
  6. Sulawesi Tengah 628,75 km (38,25 persen)
  7. Kalimantan Barat 613,14 km (39,95 persen)
  8. Maluku Utara 588,55 km (46,09 persen)
  9. Sumatera Utara 540,64 km (17,73 persen)
  10. Maluku 425,88 km (39,42 persen)

Daftar jalan kabupaten/kota yang rusak:

  1. Sumatera Utara 12.581,08 km (41,46 persen)
  2. Sulawesi Selatan 8.896,04 km (35,14 persen)
  3. Aceh 8.677,95 km (44,84 persen)
  4. Riau 8.183,42 km (40,29 persen)
  5. Kalimantan Barat 7.701,54 km (47,98 persen)
  6. Lampung 7.689,12 km (43,26 persen)
  7. Kalimantan Tengah 7.065,86 km (48,19 persen)
  8. Nusa Tenggara Timur 6.878,02 km (44,46 persen)
  9. Sumatera Barat 6.113,18 km (38,91 persen)
  10. Papua 5.889,09 km (42,67 persen)

Baca Juga: Viral Jalan Rusak di Labuhanbatu, Sudah 10 Tahun Tidak Ada Pembangunan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya