Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gibran Disambut Bendera Putih di Pidie Jaya, Tenda Pengungsi Baru Dibagi

WhatsApp Image 2025-12-18 at 14.52.15.jpeg
Bendera putih di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Intinya sih...
  • Warga Pidie Jaya mengibarkan bendera putih sebagai simbol meminta bantuan internasional
  • Tenda pengungsi baru disalurkan ke warga H-1 sebelum kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming
  • Data korban banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya mencakup 222 gampong, 22.190 jiwa terdampak, dan 29 orang meninggal dunia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pidie Jaya, IDN Times - Warga penyintas banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya mengibarkan bendera putih. Bahkan lembaran kain itu terlihat di sejumlah jalan saat kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming ke kabupaten tersebut.

Selain itu pembagian tenda pengungsi ke daerah terkena banjir baru disalurkan ke warga usai 21 hari bencana atau pada Selasa (16/12/2025).

Untuk diketahui, ‎wakil presiden menuju Aceh meninjau dua kabupaten terdampak bencana banjir bandang serta longsor, yakni Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (17/12/2025).

Di Kabupaten Pidie Jaya, Gibran meninjau kondisi pengungsi di Posko Masjid At Taqwa Meunasah Balek, Kecamatan Meureudu. Selanjutnya rombongan melihat infrastruktur Jembatan Meureudu.


1. Kibarkan kain putih untuk meminta bantuan internasional

WhatsApp Image 2025-12-18 at 14.55.13.jpeg
Bendera putih di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

IDN Times yang terjun langsung ke Kecamatan Meurah Dua melihat beberapa lembar bendera sempat berkibar di pinggir jalan di Jalan Simpang 4. Bahkan, tampak selembar mukena dipasang di tiang halaman Meunasah Meunasah Raya.

Keuchik Gampong Meunasah Raya, Abdul Halim Ishak, mengatakan pengibaran bendera putih merupakan simbol bahwa masyarakat butuh bantuan.

“Bendera putih ini, meminta bantuan internasional PBB kemari,” kata Abdul Halim.

Dia mengaku bantuan dari Pemerintah Pusat sangat minim dan lebih banyak dibantu sesama warga lain. Oleh karena itu, masyarakat mulai menyerah dan meminta bantuan dunia internasional.

“Karena masyarakat ini sudah membutuhkan bantuan, karena bantuan dari Pemerintah Pusat belum sampai ke sini sehingga mereka ini sudah merasakan tidak tahu lagi ke mana harus mengadu sehingga lahir lah bendera putih ini untuk meminta bantu ke badan internasional,” ujarnya.


2. Tenda baru dikasih H-1 saat kedatangan wakil presiden

WhatsApp Image 2025-12-18 at 14.52.14.jpeg
Tenda BNBP di tempat pengungsian warga di Kabupaten Pidie Jaya. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Selain pengibaran bendera putih, warga Gampong Meunasah Raya ternyata baru mendapatkan tenda pengungsi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Tenda baru diterima sehari sebelum wakil presiden berkunjung.

“Tenda dari BNPB semalam atau kemarin saya jemput ke sana untuk meminta,” kata Halim.

Dia mengatakan selama ini warga yang terkena banjir mengungsi ke sejumlah tempat seperti puskesmas, meunasah, sekolah, dan beberapa lainnya. Namun tempat-tempat tersebut harus kembali aktif, terutama puskesmas sehingga warga harus pindah.

Awalnya BNPB, kata Halim, hanya memberikan satu tenda pengungsi untuk Gampong Meunasah Raya, akan tetapi itu masih kurang. Para pengungsi diakuinya masih banyak yang tinggal di luar gedung sehingga dia meminta lebih.

“Alhamdulillah dikasih dua,” ujarnya.

Smentara itu, saat ditanya mengenai penyebab tenda baru dibagikan dan dikaitkan dengan kedatangan wakil presiden, Halim hanya bisa tersenyum.

“Mungkin masalah tenda dari BNPB, mungkin baru datang. Karena masih dalam paket. Mungkin baru sampai ke tempat kabupaten,” ucap Halim.

Di sisi lain, IDN Times pada Selasa siang sempat menyusuri sejumlah gampong di Kecamatan Meurah Dua maupun Kecamatan Meureudu. Ketika itu, belum ada tanda-tanda atau terlihat tenda berdiri. 

Namun sorenya, beberapa tenda terlihat mulai berdiri di sejumlah gampong di dua kecamatan tersebut.


3. Data korban banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya

WhatsApp Image 2025-12-18 at 14.52.14 (1).jpeg
Kondisi salah satu desa di Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Berdasarkan data Posko Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Aceh, jumlah gampong di Kabupaten Pidie Jaya yang terdampak banjir bandang mencapai 222 tersebar di delapan kecamatan. Data tersebut hingga Kamis, 18 Desember 2025, pukul 14.37 WIB.

Total warga terdampak ada 22.190 jiwa atau 21.048 kepala keluarga. Warga yang mengungsi mencapai 18.546 jiwa atau 4.629 kepala keluarga. Mereka tersebar di 107 titik lokasi pengungsian.

Selanjutnya data sementara korban meninggal dunia 29 orang, luka berat 390 orang, dan luka ringan 1.433 orang.


Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

KTP Tak Dibagi ke Warga Sejak 2020, Camat Tanjung Morawa Mutasi Staf

18 Des 2025, 22:41 WIBNews