Hati-hati! BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sumut, 16–22 Desember

- Pembentukan awan hujan dengan intensitas tinggi
- Pengaruh sirkulasi siklonik dan Gelombang Kelvin
- Wilayah yang berpotensi hujan lebat di Sumut
Medan, IDN Times- Cuaca ekstrem masih membayangi Sumatra Utara menjelang pergantian tahun ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Sumut berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat pada periode 16–22 Desember 2025.
Hal ini dipicu keberadaan sirkulasi siklonik di Laut China Selatan.
1. Pembentukan awan hujan dengan intensitas tinggi

Kepala BMKG Wilayah I, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa sirkulasi siklonik tersebut memicu terbentuknya daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) serta belokan angin di wilayah Sumatra Utara. Fenomena ini berkontribusi pada peningkatan pembentukan awan hujan dengan intensitas tinggi.
“Dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat tercatat di sejumlah wilayah. Salah satunya di ARG Patiluban, Kabupaten Mandailing Natal, dengan curah hujan mencapai 125 milimeter,” ujar Hendro, Rabu (16/12/2025).
2. Pengaruh sirkulasi siklonik

Selain pengaruh sirkulasi siklonik, aktivitas Gelombang Kelvin yang melintas di Sumatera Utara juga turut memperkuat potensi hujan lebat. Ditambah lagi, kondisi kelembapan udara yang masih tinggi serta atmosfer yang relatif labil semakin mendukung pertumbuhan awan hujan di berbagai daerah.
“Situasi ini perlu terus diwaspadai karena berpotensi memicu hujan sedang hingga sangat lebat di sebagian besar wilayah Sumut,” jelasnya.
3. Wilayah yang berpotensi hujan lebat

BMKG mencatat, wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat meliputi Kabupaten Langkat, Kota Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Asahan, Batubara, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Humbang Hasundutan, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Labuhanbatu, serta Kabupaten Toba.
Seiring dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah antisipatif agar aktivitas sehari-hari tetap berjalan aman dan lancar.
“Masyarakat diharapkan selalu merujuk pada informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah mempercayai informasi cuaca dari sumber yang tidak jelas. Para kepala daerah juga diimbau untuk berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri setempat, serta terus memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, termasuk media sosial @infobmkgsumut,” tegas Hendro.


















