Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru dan Diskon di Tol Belmera dan MKTT

- Gerbang Tol Amplas, Bandar Selamat, dan Tanjung Mulia di ruas Belmera serta Gerbang Tol Kualanamu di ruas MKTT menjadi titik kemacetan yang diantisipasi.
- Jasa Marga mengantisipasi cuaca buruk dengan memastikan kondisi jalan tol dalam keadaan baik dan melakukan langkah pencegahan terhadap genangan air, longsor, pohon tumbang, dan angin kencang.
- Ruas Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi (MKTT) di KM 41+600 yang sempat amblas sudah diperbaiki dan dapat dilalui sejak 16 Desember 2025.
Medan, IDN Times- PT Jasamarga Nusantara Tollroad memetakan puncak arus mudik dan balik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di wilayah Sumatra Utara. Diprediksi puncak arus mudik di Tol Belawan Medan Tanjungmorawa (Belmera) pada Jumat 19 Desember 2025, sementara di Medan Kualanamu Tebing Tinggi (MKTT) pada 20 Desember 2025.
Sementara puncak arus balik diprediksi berlangsung pada 3 Januari 2026 di ruas Belmera dan 4 Januari 2026 di ruas MKTT.
Hal itu dikatakan Senior General Manager Jasamarga Nusantara Tollroad, Tyas Pramoda Wardhani dalam konferensi pers di Medan, Rabu (17/12/2025). Dari prediksi sebanyak 1.403.651 volume kendaraan akan keluar dari Gerbang Tol Belmera. Ini meningkat 0,04 persen dari tahun sebelumnya.
"Sementara untuk Tol MKTT diprediksi 301.112 kendaraan keluar dari Gerbang Tol MKTT dengan prediksi peningkatkan 1,60 persen. Dibanding tahun sebelumnya 296.379 kendaraan," kata Tyas.
1. Gerbang Tol Amplas menjadi salah satu titik kemacetan yang diantisipasi

Monitoring dan evaluasi kepadatan lalu lintas difokuskan pada sejumlah gerbang tol yang diprediksi mengalami lonjakan volume kendaraan, yakni Gerbang Tol Amplas, Bandar Selamat, dan Tanjung Mulia di ruas Belmera, serta Gerbang Tol Kualanamu di ruas MKTT.
“Untuk ruas Medan–Kualanamu, kepadatan tertinggi diperkirakan terjadi di Gerbang Tol Kualanamu,” ujarnya.
Dalam pelayanan lalu lintas, Jasa Marga berkoordinasi dengan kepolisian dan instansi terkait untuk menyiapkan rekayasa lalu lintas, khususnya di Gerbang Tol Amplas yang diproyeksikan menjadi titik kepadatan tertinggi. Rekayasa dilakukan dengan memfungsikan mobile reader pada jalur masuk yang dapat dialihkan sebagai jalur keluar sesuai kondisi lalu lintas.
Selain itu, disiapkan posko terpadu, termasuk Pos Panjang, untuk mengantisipasi kepadatan baik di dalam maupun di luar lajur tol serta memastikan seluruh sarana utama berfungsi optimal selama masa operasi.
2. Antisipasi cuaca buruk

Untuk pelayanan preservasi, Tyas memastikan kondisi perkerasan jalan tol dalam keadaan baik. Seluruh pekerjaan preservasi ditargetkan rampung pada 18 Desember 2025 (H-7 Natal) dan tidak ada pekerjaan hingga 4 Januari 2026 (H+3 Tahun Baru).
Tyas juga menjelaskan jika Jasamarga memberikan tarif tol sebeesar 20 persen. Tarif tersebut berlaku selama tiga hari, dimulai 22, 23, 31 Desember 2025.
Tyas potongan tarif tol itu akan berlaku bagi semua golongan kendaraan untuk pengguna jalan yang melakukan perjalanan menerus dengan menggunakan kartu tol elektronik.
Soal rest area di KM 6A dan KM 6B ruas Belmera, serta fasilitas rest area di ruas MKTT, pengguna jalan diimbau memanfaatkan rest area secara bijak dengan waktu istirahat maksimal 30 menit, menjaga kebersihan, serta memanfaatkan posko layanan kesehatan yang tersedia.
Pada pelayanan transaksi, Jasa Marga mengoptimalkan jumlah gardu operasi, termasuk gardu reversible dan gardu tambahan. Peningkatan layanan dilakukan melalui penambahan gardu OAB di Gerbang Tol ruas Belmera, penyediaan mobile reader (MR) guna mempercepat transaksi, penambahan dua titik top up di Gerbang Tol Bandar Selamat, serta penguatan personel customer service on toll.
“Pastikan saldo uang elektronik mencukupi sebelum perjalanan dan lakukan top up di rest area atau lokasi lain yang telah disediakan,” ujarnya..
3. Perbaikan jalur tol KM 41+600 sudah tuntas

Selain itu perkembangan lainnya, Ruas Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi (MKTT) di KM 41+600 yang sempat amblas beberapa waktu lalu sudah diperbaiki. Saat ini dua jalur utama baik A maupun B sudah dapat dilalui.
"Perbaikan dari arah Tebing Tinggi dan Medan sudah selesai dan sejak 16 Desember 2025 kemarin sudah dapat dilalui seluruhnya," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT), Thomas Dwiatmanto.
Sebelumnya tol amblas karena hujan ekstrem yang melanda. Hal itu membuat sawah di pinggiran tol tergenang.
"Cuaca ekstrem, hujan yang turun intensitas cukup tinggi, itu mengakibatkan genangan di sawah. Besarnya debit air itu mengerus bagian badan jalan, terjadi erosi yang mengikis tanah di bawahnya," ucapnya.
Jasa Marga juga mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di Sumatra Utara dengan melakukan langkah pencegahan terhadap genangan air, longsor, pohon tumbang, dan angin kencang. Koordinasi dilakukan bersama instansi terkait, termasuk Bina Marga, melalui inspeksi rutin saluran dan drainase.
Berbagai peralatan pendukung seperti pompa, anemometer, serta material patching telah disiagakan, lengkap dengan tim khusus penanganan lingkungan, genangan, longsor, dan perbaikan cepat di lapangan.

















