Pemprov Aceh Surati 2 Lembaga PBB untuk Bantu Pemulihan Bencana

- 1. 1.960 relawan turun ke Aceh untuk membantu pemulihan pasca bencana banjir bandang dan longsor sejak 26 November 2025.
- 2. Pemprov Aceh mengikutsertakan 77 lembaga dengan 1.960 relawan dari lokal dan internasional dalam upaya pemulihan bencana Aceh.
- 3. Langkah kebijakan strategis dalam pemulihan Aceh masih dalam supervisi pemerintah pusat, sementara negara lain menawarkan bantuan yang tertahan.
Banda Aceh, IDN Times- Pemerintah provinsi Aceh resmi mensurati dua lembaga internasional Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) untuk meminta bantuan terkait pemulihan di Aceh usai dihantam banjir bandang hingga longsor sejak 26 November 2025 lalu. Diketahui kondisi di Aceh saat ini masih memprihatinkan.
"Secara khusus Pemerintah Aceh secara resmi telah menyampaikan permintaan keterlibatan beberapa lembaga internasional atas pertimbangan pengalaman bencana tsunami 2004, seperti UNDP dan UNICEF," kata Juru Bicara Pemprov Aceh Muhammad MTA dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/12/2025).
1. Ada 1.960 relawan yang sudah turun ke Aceh

Diketahui pada tsunami 2004 lalu, lembaga PBB berpengalaman membantu dalam pemulihan Aceh yang luluh lantak diterjang tusnami. Pemprov Aceh mencatat saat ini 77 lembaga dengan mengikutsertakan 1.960 relawannya dalam upaya pemulihan bencana Aceh. Tak hanya dari lokal tapi juga internasional.
"Keikutsertaan lembaga beserta relawannya tersebut tercatat pada Desk Relawan BNPB dan Posko Aceh. Mereka merupakan lembaga atau NGO lokal, nasional dan insternasional. Besar kemungkinan keterlibatan lembaga dan relawan akan terus bertambah dalam respon kebencanaan ini," katanya.
2. Beberapa lembaga yang sudah masuk dalam desk relawan BNPB

Pemprov Aceh juga sangat berterima kasih atas turunnya ribuan relawan tersebut untuk membantu pemulihan Aceh dan membantu logistik masyarakat Aceh yang menjadi korban di berbagai kabupaten/kota. Beberapa lembaga sudah masuk dalam Desk Relawan BNPB untuk Aceh ini seperti Save The Children, Islamic Relief, ABF, DH Charity, FKKMK UGM, Mahtan Makassar, Relawan Nusantara, Baznas, EMT AHS UGM, Koalisi NGO HAM, Katahati Institute, Orari, Yayasan Geutanyoe dan beberapa lainnya.
"Atas nama masyarakat Aceh dan korban, Gubernur sangat berterima kasih atas niat baik dan konstribusi yang sedang mereka berikan demi pemulihan Aceh ini. Kehadiran lembaga dan relawan ini kita harapkan dapat terus memperkuat kerja-kerja kedaruratan dan pemulihan bencana yang sedang berlangsung oleh institusi pemerintahan seperti TNI, Polri, BNPP, BPBA Aceh, Basarnas, Pem. Kab/kota, ormas/OKP secara mandiri dan segenap masyarakat Aceh," katanya.
3. Masih dalam supervisi pemerintah pusat

Menurutnya hal ini masih dalam lingkup persetujuan dari pemerintah pusat. Dia berharap Aceh segera bangkit. "Berbagai langkah kebijakan startegis dalam upaya pemulihan Aceh akan terus kita lakukan atas supervisi Pemerintah Pusat. Mari kita terus bersatu dalam upaya mewujudkan Aceh lebih baik, bangkit dari bencana ini," ucapnya.
Sebelumnya beredar kabar sudah banyak negara yang berniat membantu dan mengirimkan bantuannya. Tapi itu tertahan karena pemerintah Indonesia belum membuka pintu. Presiden Prabowo Subianto sebelumnya dalam pernyataannya mengatakan pemerintahannya sanggup menangani bencana banjir Sumatra tanpa bantuan pihak luar.
"Bencana ini sekali lagi, musibah. Tapi di sisi lain menguji kita. Alhamdulillah kita kuat, kita mengatasi masalah dengan (kekuatan) kita sendiri," ucap Prabowo di Hari Ulang Tahun ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

















