Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi: Ada Petunjuk Baru soal Pembunuhan Ibu Rumah Tangga di Medan

IMG_20251210_130624.jpg
rumah diberi garis polisi di Jalan Dwikora, Medan Sunggal (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Intinya sih...
  • Polisi klaim temukan petunjuk baru pada kasus IRT yang meninggal di Medan Sunggal
  • Polisi dalami motif dan obsesi pelaku
  • Anak bungsu korban diberikan pendampingan psikologis dan pendidikan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Kasus meninggalnya Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial FS (42 tahun) di Medan Sunggal menyimpan setumpuk tanda tanya bagi masyarakat. Sebab, polisi hingga kini belum juga mengungkapkan ke publik siapa yang membunuh FS hingga membuat IRT 2 anak itu meninggal dengan sejumlah luka tusuk, Rabu (10/12/2025) lalu.

Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, tak ingin gegabah menangani kasus ini, karena berkaitan dengan anak yang berhadapan dengan hukum. Pihaknya mengklaim sudah menemukan sejumlah petunjuk dan kini tengah mendalami apa motif dan obsesi pelaku.

1. Polisi klaim temukan petunjuk baru pada kasus IRT yang meninggal di Medan Sunggal

IMG_20251210_130639.jpg
Suasana rumah duka di Jalan Dwikora usai insiden meninggalnya ibu rumah tangga (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Tak dapat dipungkiri oleh Kapolrestabes Medan bahwa dugaan pembunuhan seorang IRT deras dialamatkan kepada sang anak bungsu sebagai pelaku. Bocah perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu tak luput dipanggil dan diperiksa polisi. Namun beredar pula spekulasi di masyarakat karena kecurigaan keluarga yang lain soal kejanggalan kasus pembunuhan sehingga menduga bukan anak pelakunya.

"Dari pra-rekonstruksi 43 adegan yang sudah dihelat, kami ingin mencocokkan hasil keterangan para saksi yang ada di Berita Acara Pemeriksaan (BAP)dengan fakta sesungguhnya, fakta di lapangan. Dan di situ juga ternyata kami menemukan ada beberapa petunjuk-petunjuk di sana," kata Calvijn saat ditemui di Kantor Bea Cukai Jalan Suwondo Medan, Rabu (17/12/2025).

Petunjuk-petunjuk dari pra-rekonstruksi saat ini tengah dikompilasi dengan penelitian masing-masing asesement. Calvijn mengatakan mereka berupaya mengungkap fakta ini secara terang-benderang.

"Jadi, sampai dengan saat ini juga kami bekerja sama dengan pendamping-pendamping yang ada, dari KPAI, kemudian dari Dinas Perlindungan Anak, dari psikolog, dan masih dikompilasi hasil dari penelitian masing-masing asesement. Mudah-mudahan waktu tidak lama lagi, ini sudah sinkron semuanya. Dan mohon doanya agar kami bisa memastikan dan menginformasikan selanjutnya kepada masyarakat. Kami ingin memfaktakan terang-benderang dan akan memberikan hasil tidak lama lagi," lanjutnya.

2. Polisi dalami motif dan obsesi pelaku

IMG_20251018_113434.jpg
Kapolrestabes Medan Kombes Calvijn Simanjuntak (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Meskipun enggan menyebutkan siapa pelakunya, Calvijn mengatakan pihaknya sedang melakukan pendalaman. Termasuk apa motif dan hal-hal yang melatarbelakangi dugaan tindak pembunuhan terjadi.

"Semua saksi telah kita periksa. Kami ingin mendalami terkait dengan motif dan obsesi (pelaku) yang ada di sana," beber Calvijn.

Mantan Dir Narkoba Polda Sumut itu menyadari bahwa banyak informasi liar di media sosial. Terutama terhadap anak bungsu korban yang fotonya banyak disebar.

"Perlu dilihat bahwa ini kan anak berhadapan dengan hukum. Kondisinya masih kategori anak. Pada saat kejadian dia umurnya 12 tahun 37 hari kelas 6 SD. Tolong saling menjaga teman-teman media, tolong sampaikan karena ada berita-berita juga yang memposting fotonya dan lain-lain. Kita harus menjaga kondisi si anak," pintanya.

3. Anak bungsu korban diberikan pendampingan psikologis dan pendidikan

IMG_20251210_130624.jpg
rumah diberi garis polisi di Jalan Dwikora, Medan Sunggal (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Ditanya soal kondisi, Calvijn mengatakan bahwa bahwa anak 12 tahun itu sehat. Polisi dan Dinas Perlindungan Anak tengah fokus memberikan pendampingan kesehatan dan kegiatan sehari-hari.

"Kebutuhan pendidikan juga kita berikan. Dalam hal ini, memang sekolahnya lagi libur, tetapi kami memberikan edukasi-edukasi, permainan-permainan anak yang didampingi oleh Dinas Perlindungan Anak. Kemudian dari Bapaknya juga ada, dan terutama dari Polwan-polwan kita di Unit PPA. Kegiatan seperti menggambar, menulis, itu semuanya kebutuhan secara psikologis dan kebutuhan secara pendidikan yang harus diberikan dengan anak seumur itu," jelas Calvijn.

Kini pihaknya menunggu hasil pemeriksaan tertulis psikolog terhadap sang anak. Calvijn berjanji pihaknya juga akan mengungkapkan hasil autopsi korban dari RS Bhayangkara Medan.

"Nanti kami akan sampaikan (hasil autopsi) pada saat nanti kita konferensi pers selanjutnya, ya," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Ada Pelayanan Khusus Bagi Difabel Pekanbaru yang Ingin Mendapatkan SIM

17 Des 2025, 16:28 WIBNews