Anak Hakim Jamaluddin: Kok Tega Ibu Membunuh Ayah

Zuraida Hanum jadi otak pelaku pembunuhan hakim di Medan

Medan IDN Times - Meski istri dan dua eksekutor sudah menjadi tersangka, pembunuhan berencana terhadap Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin masih menyisakan tanda tanya. Motif Zuraida Hanum (ZH) istri korban dari pernikahan keduanya, belum terungkap secara utuh.

Perempuan 41 tahun itu hanya mampu tertunduk saat Kapolda Sumut memaparkan kasus itu di Mapolda Sumut, Selasa (8/1). Dia berdiri sebaris dengan dua eksekutor suruhannya JP (42 tahun) dan RF (29 tahun).

Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin hanya mengungkap penyebab ZH nekat menghabisi nyawa suaminya, karena masalah keluarga. Jamal yang juga menjabat sebagai Humas di Pengadilan Negeri Medan itu dihabisi di kamar tidurnya. Dibekap hingga kehabisan napas.

“Masalah keluarga. Nanti didalami kembali oleh penyidik untuk keseluruhannya berdasar alat bukti yang ada,” ungkap Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin.

Yang paling menarik adalah penuturan Kenny Akbary anak Jamaluddin dari istri pertama yang diceraikannya. Kenny awalnya enggan mengomentari soal penetapan tersangka ibu tirinya itu. Hingga akhirnya dia bercerita soal kecurigaan terhadap ZH.

“Saya masih gak menyangka. Terkejut gitu, kok tega (ibu) melakukan itu, ya sudahlah biarlah aparat polisi yang mengusut,” kata Kenny Rabu petang.

1. Sempat curiga jika yang membunuh Jamaludin adalah rekan kerja

Anak Hakim Jamaluddin: Kok Tega Ibu Membunuh AyahKapolda Sumut Irjen Martuani Sormin saat memberikan keterangan terkait pembunuhan berencana Hakim PN Medan Jamaluddin (IDN Times/Prayugo Utomo)

Malam saat kejadian, Kenny sedang berada di RS Pirngadi Medan. Dia sedang menjalani tugas Koas sebagai dokter di sana. Dia baru kembali ke rumah pada Jumat (29/1) sekira pukul 14.00 WIB. Selama empat bulan terakhir dia Koas di Kota Medan.

Begitu mendengar ayahnya meninggal dengan cara tidak wajar, Kenny sama sekali tidak ada mencurigai anggota keluarga, termasuk kepada ZH.

 “Kecurigaan ke keluarga tidak ada, kirain (yang bunuh) rekan bisnis atau rekan kerja gitukan,” ujar Kenny.

Baca Juga: Karena Masalah Keluarga, Istri Kedua Tega Bunuh Hakim Jamaluddin

2. Kecurigaan mulai muncul saat ZH berkelit memberi keterangan pada polisi

Anak Hakim Jamaluddin: Kok Tega Ibu Membunuh AyahIstri Jamaluddin Zuraida Hanum alias ZH (Berjilbab hitam dan berbaju tahanan) terus menunduk saat ditampilkan di Mapolda Sumut, Rabu (8/1). ZH menjadi otak pelaku pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan itu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Setelah beberapa lama, kecurigaan Kenny mulai muncul. Kata dia, ZH memberikan keterangan berbelit-belit dan terkesan tidak sesuai dengan kondisi saat itu.

“Alibinya gak bisa diterima akal sehat gitu dan kok kayaknya di tambah-tambahin,” ungkapnya.

Meski begitu dia masih berpikiran positif. Karena dia masih yakin, tidak mungkin ibu tirinya melakukan pembunuhan berencana itu.

Anak perempuan sulung Jamaluddin itu juga tak menampik jika Jamal dan ZH pernah bertengkar. Namun hanya masalah rumah tangga biasa. Sehingga dia tak pernah menyangka jika yang menghabisi nyawa ayahnya adalah ZH.

3. Saat pemakaman Jamaluddin, gelagat ZH mulai kelihatan aneh

Anak Hakim Jamaluddin: Kok Tega Ibu Membunuh AyahKapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Siregar (kiri) menghadirkan istri korban pembunuhan yang menjadi tersangka Zuraida Hanum (kedua kanan) saat memaparkan kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/1/2020). (Antara/Septianda Perdana)

Kecurigaan Kenny semakin menguat ketika pemakaman ayahnya di Gampong Nigan, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Sabtu (30/11). Polisi datang menemui ZH dan menanyainya. Namun penuturan ZH kembali terdengar aneh dan terkesan dilebih-lebihkan.“Kok dilebih-lebihkan. Yang gak ada kok dijadikan ada gitu,” kata Kenny.

Misalnya, ZH sempat mengatakan jika rekan kerja Jamaluddin datang ke rumah mereka. Lantas Jamaluddin marah karena merasa ditipu.  

“Terus katanya adik aku, KZ nangis-nangis pas lihat itu,  padahal adik aku gak nangis. Cuma nanya bunda kenapa dibilangnya nangis. Kan bohong menambah-nambahkan . Yang gak ada kok ditambah-tambahin sama dia,” ungkapnya.

4. Sempat ketakutan tinggal bersama ZH setelah Jamaluddin meninggal

Anak Hakim Jamaluddin: Kok Tega Ibu Membunuh AyahKapolda Sumut Irjen Martuani Sormin Siregar memaparkan kasus kematian Hakim PN Medan Jamaluddin (3). (IDN Times/Fadli Syahputra)

Usai kejadian itu, Kenny masih tinggal dengan ibu tirinya. Dia menuturkan punya sedikit ketakutan pasca kejadian itu.

Sampai-sampai, dia selalu mengunci pintu kamarnya saat keluar dan masuk ke dalam.  Padahal biasanya dia tidak pernah mengunci pintu kamar.

“Biasanya gak pernah kunci ya karena merasa biasa aja aman gitu kan.  Setelah itu jadi kalau pulang ke rumah rasa-rasanya itu ingin kunci pintu aja setiap hari. Keluar sebentar kunci pintu keluar bentar kunci pintu,” tukasnya.

5. Kenny juga mengaku tidak tahu soal ZH punya selingkuhan

Anak Hakim Jamaluddin: Kok Tega Ibu Membunuh AyahKondisi Toyota Prado milik Jamaluddin yang digunakan pelaku saat ingin membuang jasadnya (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jamaluddin menjalin hubungan suami istri selama 8 tahun dengan ZH. Belakangan mencuat kabar jika JP (eksekutor) menjalin asmara dengan ZH. Soal kabar itu, Kenny tidak mengetahuinya. Bahkan dia juga tidak mengenal para eksekutor. “Sempat ditanya polisi juga tapi gak tau,” ungkapnya.

Meninggalnya Jamaluddin menjadi pukulan keras bagi Kenny. Terakhir kali dia berkomunikasi dengan ayahnya saat izin pamit tidak pulang ke rumah karena Kenny harus dinas di rumah sakit, Kamis petang.

“Ya (komunikasi) biasa aja. Makanya sakit kali. Syok kali waktu mendengar kabar ini keesokan harinya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Jamaluddin ditemukan tidak bernyawa di dalam mobilnya  di kawasan perkebunan sawit Desa Sukadame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (29/11) tahun lalu. Jenazahnya ditemukan di baris kedua kursi penumpang.

Barang berharga seperti jam tangan, kalung dan cincin Jamaluddin tidak ada yang hilang. Dia ditemukan dalam keadaan mengenakan pakaian olahraga tanpa kaus dalam.

Kata polisi, Korban dibunuh dengan cara dibekap hingga kehabisan napas saat tidur di kamar rumahnya. Hal itu sesuai dari hasil laboratorium forensik yang menyatakan korban diduga meninggal dunia karena lemas. 

"Jadi, tanda-tanda kekerasan tidak ada, korban hanya kehilangan oksigen sehingga mati lemas," jelas Kapolda Martuani.

Penyelidikan kasus itu pun mendapat kesulitan. Martuani menjelaskan, masalah yang sempat dihadapi penyidik untuk mengungkap kasus ini yakni dukungan alat bukti. Alasannya, para pelaku menggunakan alat- alat komunikasi yang tidak biasa, sehingga penyidik kesulitan mendudukkan dan merekonstruksikan kasus ini.

"Tapi dengan bantuan Laboratorium Forensik dan Direktorat Cyber Crime Mabes Polri, penyidik mendapat informasi tambahan yang menguatkan kasus ini sebagai pembunuhan berencana," kata Martuani saat memaparkan kasus di Mapolda Sumut, Kamis (8/1).

Baca Juga: Bukan di Mobil, Hakim Jamaluddin Dibunuh di Kamarnya Sendiri

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya