Pedagang di Pasar Melati Meninggal Karena COVID-19, Satu Blok Ditutup

Camat Medan Tuntungan: Tidak semua pasar melati ditutup

Medan, IDN Times - Seorang pedagang di Pasar Melati (Pamela) Medan meninggal karena terpapar COVID-19. Masyarakat sekitar sempat heboh dengan informasi tersebut dan sebagian pasar pun ditutup sementara. Sampai saat ini, pedagang Pasar Melati diimbau oleh Pemerintah kota Medan untuk mengurangi aktivitas di Pasar tersebut bukan menutup pasar.

Kebijakan ini dilakukan melalui surat resmi, pada Selasa 22 September 2020 dengan nomor 140/901 dengan perihal imbauan yang ditandatangani oleh Lurah Tanjung Selamat, Ubudiah dengan cap stempel resmi.

Dalam hal ini Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting membenarkan adanya pedagang yang terpapar COVID-19, dan lakukan pengurangan aktivitas disekitar Pasar Melati Medan.

“Oh tidak di seluruh. Hanya di blok tertentu. Pajak melati itu kan ada banyak tuh. Nah ini hanya di blok yang berjualan sayur mayur dan ikan ikan aja. Bukan di seluruh pajak melati,” ucapnya.

"Semalam kita mendapat informasi dari Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Kota Medan, itu ada pedagang salah satunya meninggal dunia terkonfirmasi COVID-19. Nah, sebagai langkah cepat kita melalui kelurahan Tanjung Selamat itu langsung mengimbau kepada seluruh pedagang dan masyarakat untuk menghentikan dulu sementara aktifitas disana,” jelas Topan pada IDN Times, Selasa (22/9/2020).

1. Ada 8 orang yang kontak erat dengan pedagang terpapar COVID-19

Pedagang di Pasar Melati Meninggal Karena COVID-19, Satu Blok DitutupIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Topan juga mengatakan bahwa, sejauh ini ada 8 orang kontak erat pedagang tersebut yang sudah diketahui. Namun pemerintah tetap akan melakukan tracing massal kembali di pasar tersebut untuk mencari kontak erat pedagang tersebut.

“Sehingga kita putuskan untuk besok kita lanjutkan ke tracing massal. Tadi saya sudah kordinasi kepada Dinas Kesehatan kota Medan dan sudah di setujui, besok kita laksanakan tracing massal. Di bantu oleh Dinas Kesehatan,” jelas Topan.

Baca Juga: Pertarungan Timses Pilkada Medan, Tifatul Sembiring VS Sandiaga Uno

2. Guna sterilkan kembali, Pasar Melati Medan lakukan penyemprotan disinfektan

Pedagang di Pasar Melati Meninggal Karena COVID-19, Satu Blok DitutupWarga lakukan semprot disinfektan mandiri. IDN Times/Istimewa

Menurutnya, Pasar Melati “Monza” ini sudah dilakukan penyemprotan disinfektan. Hal ini guna mensterilkan kawasan Pasar Melati. 

“Jadi sudah kita semprot. Hari ini kita juga kita semprot kembali kordinasi dengan sabhara poldasu juga sudah menurunkan unit penyemprotnya tadi kita semprot semuanya tadi,” ucapnya.

3. Besok akan lakukan tracing massal berupa rapid dan swab pada warga dan pedagang sekitarnya

Pedagang di Pasar Melati Meninggal Karena COVID-19, Satu Blok DitutupWarga berbaris untuk mendapatkan tabung gas akibat kekurangan yang disebabkan pekerja YPFB (Yacimientos Petroliferos Fiscales Bolivianos) terinfeksi penyakit virus korona (COVID-19) di Senkata, El Alto, pinggiran kota La Paz, Bolivia, Selasa (28/7/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Manuel Claure)

Topan menjelaskan bahwa, esok hari (23/9/2020) akan dilakukan tracing COVID-19 pada pedagang dan warga sekitar yang pernah kontak erat kepada korban yang terpapar COVID. Sehingga tak menjadikan kluster baru virus COVID-19.

Selain itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk antisipasi atau menghindari penyebaran yang lebih luas dengan adanya kasus COVID-19.

“Karena ada kejadian seperti ini, di masa pandemik ada kejadian yang sudah muncul dan terkonfirmasi ini harus kita lakukan tindakan-tindakan antisipatif seperti ini untuk menghindari penyebaran yang lebih luas. Sehingga saya pada kesempatan ini menyampaikan kembali kepada seluruh masyarakat dan pedagang untuk dapat sementara tidak melakukan aktifitas apapun di lokasi yang sudah kita klaster tersebut,” tutupnya.

Baca Juga: Jangan Nanya di Sosmed, Bisa-bisa Dapat Jawaban Nyeleneh Seperti Ini

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya