Laporan Auriga, Sumut Peringkat 10 'Liga' Deforestasi di Indonesia

Medan, IDN Times – Auriga Nusantara merilis data riset terkait angka deforestasi di Indonesia pada 2024. Dari data itu terlihat ada 10 besar provinsi dengan angka kehilangan hutan yang cukup besar.
Data tersebut juga mengungkap, Sumatra Utara masuk ke dalam 10 besar. Data ini dihimpun auriga melalui tiga pendekatan. Mulai dari mendeteksi dugaan deforestasi, inspeksi visual hingga inspeksi lapangan.
Lantas berapa luasan hutan di Sumatra Utara yang hilang, hingga masuk ke dalam 10 besar pemeringkat deforestasi. Simak guys.
1. Sumut ada di posisi 10, bertaut tipis dengan Bangka Belitung

Bak liga dalam sepakbola, data Auriga menunjukkan klasemen tahunan daerah dengan deforestasi di Indonesia. Dalam data Auriga menunjukkan, Sumatra Utara bertengger di posisi 10. Luas hutan yang hilang mencapai 7.303 hektare. Posisi Sumut hanya bertaut tipis dengan Bangka Belitung. Luas hutan yang hilang sebesar 7.956 hektare.
Sementara itu, posisi pemuncak klasemen deforestasi diduduki oleh Kalimantan Timur dengan luas 44.483 hektare. Kaltim memuncaki klasemen itu, setelah sempat berada di posisi tiga pada data tahun lalu.
Pada peringkat kedua, disusul oleh Kalimantan Barat dengan luas 39.598, Kalimantan Tengah 33.389 hektare, Riau 20.812 hektare, Sumatera Selatan 20.184 hektare, Jambi 14.839 hektare, Aceh 8.962 hektare dan Kalimantan Utara 8.767 hektare. Ditambah 55.282 hektare pada provinsi lainnya.
2. Deforestasi meningkat, Kalimantan dan Sumatra mendominasi
Deforestasi Indonesia pada tahun 2024 teridentifikasi mencapai 261.575 ha, meningkat 4.191 ha dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 257.384 ha.
“Pada 2023, sepuluh besar deforestasi terjadi merata di Kalimantan, papua dan Sulawesi. Pada 2024, sepuluh besar deforestasi terjadi di Kalimantan dan Sumatra. Provinsi seperti Bangka belitung yang hutannya tidak banyak, justru masuk 10 besar,” kata Founder Yayasan Auriga Nusantara Timer Manurung dalam kanal youtube resmi mereka, dilansir pada Sabtu (19/4/2025).
Jumlah daerah di Indonesia yang terkena deforestasi juga mengejutkan. Totalnya ada 83 perse atau 428 dari 514 kabupaten di Indonesia, terkena deforestasi.
3. Deforestasi legal menjadi penyebab tertinggi, presiden didesak ambil langkah

Dari keseluruhan deforestasi pada tahun 2024, hanya 3 persen yang terjadi di kawasan konservasi. Kemudian 5 persen terjadi di kawasan hutan lindung, 49 persen di hutan produksi, dan 43 persen di luar kawasan hutan.
Dari riset mereka deforestasi di kawasan hutan lindung dan hutan produksi terjadi di kawasan yang memiliki izin pemanfaatan hutan atau konsesi, atau untuk program pemerintah, seperti proyek strategis nasional (PSN).
“Artinya, 97 persen deforestasi yang terjadi pada tahun 2024 merupakan deforestasi legal,” kata Timer.
Deforestasi diduga menjadi penyebab semakin masifnya bencana terjadi di berbagai daerah. Terlebih dampaknya yang kian parah. Selain itu, deforestasi juga berimbas kepada kelangsungan kehidupan keanekaragaman hayati di dalam hutan. Orangutan di Sumatra dan Kalimantan, harimau sumatra, gajah dan lainnya kian tersudut di habitat. Ancaman kepunahan persis di depan mata.
Terjadinya deforestasi legal menunjukkan bahwa hutan alam di Indonesia belum terlindungi secara hukum. Auriga mendesak Prabowo mengambil kebijakan. Memberikan regulasi yang memberikan perlindungan hukum pada hutan dalam tersisa.
“Presiden Prabowo lakukanlah terobosan dengan menerbitkan Peraturan Presiden yang yang melindungi seluruh hutan alam tersisa di mana pun di Indonesia,” pungkasnya.