Konser Suara Loka Menggema di Medan, Musisi Legendaris Ajak Penonton Nostalgia

Medan, IDN Times - Perayaan Konser oleh Suara Loka Festival menggelegar di Kota Medan. Terlebih di momen ini mereka menghadirkan bintang tamu lintas genre, Sabtu (25/10/2025).
Uniknya, masyarakat Kota Medan dari lintas generasi berkumpul jadi satu. Mereka dibawa ke dalam warna musik yang berbeda-beda mulai dari hip-hop, rock, pop, techno/remix, hingga tradisional!
1. Konser Suara Loka dibuka musisi daerah, nuansa tradisional begitu padu dengan lintas genre

Suara Loka Festival sukses getarkan Regale International Convention Centre Medan. Bahkan, seluruh tiket terjual habis beberapa hari sebelum acara, menandakan tingginya minat masyarakat Medan terhadap Suara Loka persembahan Antara Suara, Gold Live Indonesia, dan Bank Mandiri.
Konser dibuka oleh Siantar Rap Fondation dengan berpakaian serba putih dan membawa alat musik daerah seperti gondang dan seruling. Nuansa kedaerahan sangat padu dikolaborasikan oleh genre hip-hop yang upbeat membangun suasana dengan ciri khas musikalitas Batak.
"Medan selalu menjadi kota dengan nilai kultural yang luar biasa. Antusiasme yang terlihat hari ini menjadi pengingat bahwa musik selalu menjadi medium pemersatu bagi banyak orang," kata Andri Verraning Ayu, CEO Antara Suara.
Antusiasme penonton kian intens ketika Osen Hutasoit gantian menjajal panggung akbar Suara Loka. Lewat lagu hitsnya "Tarpaima", semua penonton sing along bareng!
"Kami berharap Suara Loka dapat menjadi ruang hiburan yang merekatkan berbagai lapisan masyarakat Medan," lanjut Andri.
2. Band Rock Legendaris Jamrud guncang panggung festival, JAMMERS bernostalgia

Panggung semakin menggelegar kala band rock legendaris Indonesia, Jamrud, naik ke atas. Lagu fenomenal mereka berjudul "Waktuku Mandi" menjadi pembuka yang membuat ribuan penonton "manggut-manggut".
M. Wisnu Trihanggodo, selaku SEVP Corporate Relations Bank Mandiri, begitu sumringah saat ditanya soal pergelaran acara hari ini. Apalagi Suara Loka bisa menggandeng Jamrud yang diisi oleh para musisi kawakan Indonesia. Terlebih band legendaris itu berkali-kali menyabet gelar sebagai band rock terbaik AMI Awards.
“Melalui Suara Loka, kami ingin terus berperan dalam memperkuat ekosistem kreatif Indonesia, sekaligus memperluas dampak positif industri musik terhadap masyarakat," ujar Wisnu.
Ratusan Jammers yang mayoritas generasi boomers dan milenial tampak hadir. Beberapa dari mereka bahkan membawa anaknya menonton konser. Di momen ini seluruh penonton diajak nostalgia oleh Jamrud, terlebih kala lagu "Pelangi di Matamu" dengan serempak dikumandangkan.
Bagi Wisnu, antusiasme ini merupakan hal yang sangat mewah. Terlebih apa yang disajkkan mampu mendongkrak industri kreatif di Indonesia.
"Antusiasme besar dari penonton di Medan menunjukkan bahwa kolaborasi antara sektor keuangan dan industri kreatif memiliki potensi yang nyata dan berjangka panjang, loh,” terangnya antusias.
3. Konser ditutup sengan sing along bareng Armada dan dentuman energik DJ Yasmin

Keseruan tak usai di Jamrud saja, Band Pop ternama Indonesia juga tak mau ketinggalan ikut andil. Mereka adalah Armada, salah satu musisi top Indonesia yang sudah melanglang buana.
Armada mengguncang seisi venue dengan lagu-lagu legendaris mereka yang dinyanyikan serempak oleh penonton. Terlebih seorang "Pasukan Armada" yang datang jauh-jauh dari Patumbak bernama Siti Maysarah.
"Senang banget bisa jumpa idola di Medan Soalnya saya belum pernah datang ke konsernya langsung. Apalagi tadi begitu lagu 'Mau Dibawa ke Mana' dinyanyikan, semua penonton sing along!" jelas Maysarah antusias.
Ia yang datang bersama sahabatnya tak ingin pulang cepat-cepat. Sebab pesta musik ditutup dengan dentuman energi musik elektronik dari DJ Yasmin, membawa euforia hingga penghujung malam.
Rangkaian Suara Loka Festival Medan ini resmi ditutup dengan penuh kebahagiaan, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh pengunjung. Harmoni musik, budaya, dan kebersamaan menjadi inti dari penyelenggaraan festival ini.
"Pokoknya hari ini seru! Macam-macam musisi diundang dari yang legendaris sampai yang mengedepankan musik lokalsentris," pungkas Maysarah.


















