Ekspor Kentang Sumut Meroket di Tengah Pandemi Corona, Capai 80,5 Ton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Ekspor kentang asal Sumatera Utara mengalami peningkatan di tengah mewabahnya COVID-19 di dunia. Bahkan angka peningkatannya juga cukup signifikan.
Kentang dikirim melalui Pelabuhan Belawan Medan. Komoditas yang dikirim juga sudah melewati tahapan dari Badan Karantina Pertanian (Barantan) setempat.
1. Ekspor kentang melonjak dua kali lipat
Negara tujuan ekspor adalah Singapura dan malaysia. Kepala Barantan Ali Jamil juga mengakui ada peningkatan signifikan ekspor pertanian selama masa pandemi corona.
Sejak periode Januari sampai April 2020 sudah ada 11 kali ekspor kentang ke Malaysia dan Singapura. Totalnya mencapai 80,5 ton.
“Sementara pada periode yang sama di tahun 2019 tercatat hanya ada 7 kali frekuensi ekspor dengan tujuan Singapura dan Malaysia 48,5 ton, melonjak hampir dua kali lipat,” ungkap Ali Jamil dalam keterangan persnya, Rabu (8/4).
Baca Juga: Ekspor Ikan Terdampak COVID-19, Kapal Nelayan di Aceh Libur Melaut
2. Sumut sedang panen kentang
Ali Jamil pun terus melakukan pengawasan di sektornya. Tingginya potensi ekspor akan menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
Kentang berjenis granola ini adalah produk sub sektor hortikultura yang cukup banyak dibudidayakan di Sumatera Utara. Awal April merupakan masa panen.
“Dengan produksi cukup melimpah siap disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan pasar dalam negeri dan juga pasar ekspor,” ungkapnya.
3. Tetap jalankan pelayanan di tengah pandemi
Ali Jamil juga mengatakan jika pihaknya tetap melakukan pelayanan di tengah masa pandemi corona. Tentunya dengan peningkatan kewaspadaan untuk mencegah potensi penularan corona.
“Pejabat karantina pertanian yang bertugas dilapangan dibatasi sesuai dengan kondisi lalu lintas diunit kerja, menggunakan APD yang memadai serta hal-hal yang telah diatur pada Protokol Kewaspadaan Pencegahan Penyebaran Covid-19 bagi Layanan Publik Karantina Pertanian akan terus dipantau pimpinan di unit kerja,” ujarnya
"Kita kawal kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan, apalagi untuk bahan pangan. Juga tidak kalah penting memastikan ekspor produk pertanian tetap terjamin akseptabilitasnya dinegara mita dagang, untuk menambah devisa negara, " pungkasnya.
Baca Juga: Ada COVID-19, Nilai Ekspor Pakaian ke Tiongkok Berkurang Rp1,4 Miliar!