Ramadan Cuan untuk Gen Z di Medan, Jual Sambal Kering untuk Sahur

Jadi solusi untuk yang malas masak saat sahur

Medan, IDN Times- Bulan Ramadan menjadi momentum yang pas bagi para pengusaha kecil dan menengah untuk berbisnis. Tidak heran, banyak aneka ragam jualan yang bermunculan di bulan ini. Mulai dari bisnis fashion hingga kuliner biasa membanjiri momen di bulan yang penuh berkah ini.

IDN Times kali ini mencari muda-mudi Generasi Z (Gen Z) yang mengambil peluang bisnis di bulan Ramadan. Ia adalah Dewipurnama (24). Gen Z yang memanfaatkan momen Ramadan untuk berbisnis kuliner di Medan.

1. Kuliner untuk yang malas masak saat sahur

Ramadan Cuan untuk Gen Z di Medan, Jual Sambal Kering untuk SahurSambal kreasi yang cocok untuk makan sahur (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Di tengah ramainya bisnis makanan-makanan manis, Dewi memilih untuk menjual menu makanan berat yang bisa dijadikan menu sahur. 

Dewi mengolah daging sapi, hati sapi, ayam, dan ikan teri menjadi sajian makanan kering yang dipadukan dengan sambal.

"Ini agak berbeda ya kak. Ini cocok untuk yang malas masak saat sahur, tinggal campur nasi panas saja, sudah bisa disantap," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (25/3/2023).

Baca Juga: Cerita Hendra Memilih Mualaf saat Ramadan, Nyaman Dengar Azan

2. Bisnis kuliner yang terealisasi di bulan Ramadan

Ramadan Cuan untuk Gen Z di Medan, Jual Sambal Kering untuk SahurIlustrasi sambal kreasi yang cocok untuk makan sahur (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Ia pun menceritakan ide bisnis ini sudah lama dilirik, bahkan sebelum bulan Ramadan. Namun, ide tersebut baru terealisasi pada dua hari belakangan ini. Pada awal bisnis, ia menjual ke kerabat terdekat.

"Percobaannya udah lama, sebelum bulan Ramadan. Ini sambal dagingnya dikirim dulu ke keluarga, ditanya responsnya gimana, apa yang kurang diterima masukannya," ucapnya. 

3. Memudahkan sejumlah orang untuk menyantap makanan siap saji kemasan

Ramadan Cuan untuk Gen Z di Medan, Jual Sambal Kering untuk Sahurilustrasi bisnis (pexels.com/Fauxels)

Meski terbilang baru, ia tidak menyangka bisnis yang memudahkan sejumlah orang untuk menyantap makanan siap saji kemasan ini disambut baik oleh masyarakat Medan. Dikatakan Dewi, ia menjual kuliner ini secara konvensional. Harganya Rp25 ribu untuk ukuran botol sambal 200 ml. Namun ke depan dia akan mengembangkannya di media sosial.

"Ini kan jualnya mulut ke mulut, teman-teman banyak yang suka, kemudian di-review secara sukarela di Instagram. Dari sana banyak yang pesan, ada puluhan yang beli selama dua hari ini," katanya.

Baca Juga: Masjid Ghaudiyah Buka Bersama dengan Para Mualaf Setiap Jumat Ramadan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya