Rapat dengan Jokowi, Edy Rahmayadi Bahas Pencemaran Danau Toba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Pembangunan di kawasan Danau Toba terus dikebut. Danau terbesar di Asia Tenggara itu, masuk dalam program pariwisata super prioritas Presiden Joko "Jokowi" Widodo selain Mandalika, Borobudur dan Labuan Bajo.
Teranyar, Presiden baru menggelar rapat kabinet terbatas tentang pengembangan destinasi pariwisata super prioritas, di Kantor Kepresidenan RI, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
Gubernur Sumatera Utara juga ikut dalam rapat itu. Bersama sejumlah gubernur lainnya. Jokowi sempat menyoroti sejumlah kendala. Mulai dari tata ruang, soal akses dan konektivitas menuju kawasan Destinasi Pariwisata Prioritas. “Semuanya perlu dibenahi secepatnya,” ujar Jokowi.
Presiden juga meminta para menterinya menyelesaikan pembangunan hingga tahun depan. Karena ada peluang yang besar untuk menarik wisatawan mancanegara yang dapat menghasilkan devisa sebanyak-banyaknya.
1. Edy Rahmayadi bahas soal pencemaran lingkungan Danau Toba
Edy Rahmayadi menyampaikan sejumlah isu strategis. Yang paling menjadi sorotan adalah soal kualitas lingkungan.
“Kualitas air di Danau Toba menurun akibat limbah industri, domestik dan Kerambah Jaring Apung. Belum meratanya kualitas infrastruktur jalan di Kawasan Danau Toba, serta kurangnya aksesibilitas/jalan alternatif menuju Kawasan Danau Toba,” ujar Edy dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Yuk Keliling Danau Toba Naik Kapal Wisata Khas Batak, Segini Tarifnya
2. Soal infrastruktur juga jadi sorotan dalam rapat
Edy juga mengatakan, diperlukan stratgi untuk optimalisasi penataan infrastruktur di kawasan Danau toba. Mulai dari optimalisasi penataan infrastruktur, fasilitas sosial dan fasilitas umum. Lalu penguatan budaya pendukung pariwisata, keberlangsungan ekologi Danau Toba, peningkatan kualitas lingkungan, pengendalian penduduk, serta prioritas Apbd dan peran serta APBN.
“Infrastruktur akan diimplementasikan melalui pembangunan Tol Medan – Tebing Tinggi – Siantar – Parapat. Lalu pembangunan jalan linkar luar Samosir, pengembangan Bandara Kuala Namu dan Silangit serta Sibisa. Pengembangan pelabuhan dan memperlancar rute jalan ke Danau Toba,” tukasnya.
3. KJA bakal dikurangi untuk perbaikan lingkungan Danau Toba
Sebelumnya, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan kembali menyinggung soal KJA di Danau Toba. Luhut meminta gubernur segera membuat kebijakan untuk mengurangi KJA.
Isu itu kembali dibawa Edy Rahmayadi ke rapat dengan presiden. Edy juga ingin air Danau Toba kembali dibenahi dengan pengurangan KJA.
“Lalu soal pengendalian limbah domestik (pemukiman), pengendalian limbah industri, pengendalian sampah dan pengendalian kerusakan hutan,” ungkapnya.
4. Bahas soal ketersediaan lapangan kerja
Edy juga membahas soal ketersediaan lapangan kerja. Edy bakal memprioritaskan penduduk lokal.
Edy juga akan melakukan pemberdayaan peningkatan organisasi kemasyarakatan, bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pariwisata, serta pemberdayaan masyarakat terhadap sadar wisata.
“Pemprov Sumut, juga menjadikan strategi pengembangan kawasan Danau Toba dalam pembangunan Sumut, melalui priortas APBD, penanan APBN, CSR dan investor,” pungkasnya.
Baca Juga: Danau Toba Dicemari, Luhut: Itu Jadi Urusan Gubernur Sumut!