Hoaks Corona Berseliweran, Polda Sumut Minta Warga Bijak Bermedsos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Novel Corona Virus (NcoV) hingga kini masih menjadi momok di seluruh penjuru dunia. Namun bukan hanya itu saja, informasi hoaks tentang virus juga tak kalah bahaya.
Di Indonesia, puluhan hoaks tentang corona bersliweran di jagat media sosial. Warga dibikin panik dengan informasi-informasi menyesatkan terkait virus itu.
Yang teranyar terjadi di Sumatera Utara. Seorang laki-laki bermasker di dalam mobil membagikan video dirinya yang mengatakan jika ada pasien yang terjangkit corona di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP-HAM) Medan. Informasi itu begitu cepat menyebar. Khususnya di dalam grup percakapan.
“Buat seluruh teman-teman yang mendengar pesan ini, Kurangi kontak fisik saat anda menjenguk keluarga anda di rumah sakit atau kerabat anda di rumah sakit. Lantas yang kedua kurangi kontak fisik juga disaat berteguran dengan teman teman anda, yang baik berkunjung ke rumah atau bertemu di tengah jalan. Dan yang paling penting adalah utamakan keluar rumah dengan mengingat ketuhanan yang maha esa agar kita dilindungi dari penyakit mencekam dan segala marabahaya,” ujar laki-laki yang belum diketahui identitasnya itu.
1. Masyarakat harus hati-hati bermedia sosial, telusuri kebenaran informasi
Polda Sumatera Utara langsung memberikan imbauan kepada warga dengan maraknya persebaran hoaks terkait corona. Masyarakat diminta bijak dalam bermedia sosial.
“Ketika menerima informasi harus ditelusuri kebenarannya. Jangan langsung meneruskan atau kembali menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Senin (17/2).
Baca Juga: Viral Video Virus Corona Masuk Ke Medan, RSUP Adam Malik: Itu Hoaks!
2. Tim Siber Polda Sumut terus lakukan pemantauan
Saat ini, kata Tatan, Tim Siber dari Polda Sumut juga terus melakukan pemantauan di media sosial. Jika sampai informasi hoaks itu menuai polemik dan kekisruhan di tengah masyarakat, mereka siap menindak.
“Intinya tetap hati-hati dalam menyebarkan informasi. Karena sudah ada Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) yang mengaturnya. Jika sampai informasi sesat itu menuai kisruh, pelaku penyebar dan pembuat hoaks harus mempertanggung jawabkan perbuatannya,” ungkapnya.
3. Hoaks soal corona rugikan RS Adam Malik
Terpisah, pihak RSUP HAM kembali angkat bicara terkait hoaks yang disebarkan oleh laki-laki bermasker di dalam mobil itu. Belakangan, laki-laki itu meminta maaf ke Dinas Kesehatan Sumut. Video permintaan maaf itu juga beredar di media sosial. Namun dia tetap memakai maskernya.
RS Adam Malik merasa sudah dirugikan karena video hoaks itu. Saat video itu beredar, manajemen RS Adam Malik sempat berencana membawa kasus itu ke ranah hukum.
“Namun karena dia sudah melakukan permintaan maaf, kita masih menunggu iktikad baik dari yang bersangkutan. Namun hingga saat ini, yang bersangkutan belum meminta maaf langsung ke kita,” ungkap Kepala Sub Bagian Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak, Jumat (14/2).
Karena hoaks itu, Rosario mendapat banyak telepon dari masyarakat. Bahkan ada masyarakat dari Kabupaten Karo yang bertanya soal informasi virus corona itu sebelum berangkat ke Medan.
“Masyarakat sempat mengira ada informasi yang mengira jika kami menutupi informasi. Kita sudah pastikan juga jika itu hoaks. Kita juga menyatakan jika belum ada pasien yang dirawat terjangkit virus corona. Informasi ini sangat merugikan kita karena sudah meresahkan masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga: MU Antisipasi Virus Corona, Kasihannya Ighalo Harus Berlatih Sendiri