APD Minim, 33 Tenaga Medis di Kepulauan Nias Positif COVID-19

Sampel PCR masih dikirim ke Medan

Medan, IDN Times – Kepulauan Nias, Sumatra Utara yang awalnya masuk dalam zona hijau, kini harus bersiaga dengan COVID-19. Tercatat, ada 106 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara pun memberlakukan isolasi di sana. Semua orang yang masuk harus membawa pernyataan surat bebas COVID-19 dengan uji swab. Mereka juga akan diisolasi selama tiga hari di tempat yang tengah disiapkan.

1. APD minim jadi kendala pengendalian COVID-19, 33 tenaga medis positif COVID-19

APD Minim, 33 Tenaga Medis di Kepulauan Nias Positif COVID-19Ilustrasi suasana pandemik COVID-19 di Paris. ANTARA FOTO/REUTERS/Stephane Mahe

Di tengah penanganan COVID-19, Nias ternyata mengalami kendala fasilitas. Di sana, Alat Pelindung Diri (APD) sangat terbatas jumlahnya.

Bupati Nias Sokhiatulo Laoli mengungkapkan, saat ini ada 33 tenaga medis yang terkonfirmasi COVID-19.

“Kita itu kekurangan APD untuk tenaga kesehatan kita, sehingga itulah sebabnya terpapar 33 orang tenaga kesehatan kita, yang terdiri dari 4 dokter, sisanya perawat dan bidan," katanya usai rapat koordinasi dengan Gubernur Sumut dan kepala daerah se-Kepulauan Nias di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Rabu 16 September 2020.

Baca Juga: Gak Patuhi Protokol, Pemprov Sumut akan Tutup Tempat Hiburan Malam

2. Alat rapid test dan cartridge PCR nyaris habis

APD Minim, 33 Tenaga Medis di Kepulauan Nias Positif COVID-19Rapid test massal yang digelar Pemkot Surabaya, Sabtu malam (12/9/2020). Dok. Humas Pemkot Surabaya

Selain soal APD, Nias membutuhkan alat rapid test dan cartridge polymerase chain reaction (PCR). Jumlahnya nyaris habis. dampaknya warga yang hasil rapid test-nya reaktif tidak dapat segera menjalani swab.

"Kita hanya gunakan catridge itu hanya untuk (pasien) yang berat, yang sudah bergejala. Nah tapi sebenarnya kan dari hasil rapid test itu harus diswab untuk memastikan positif tidak. Itu kesulitan-kesulitan kita di sana," jelas Sokhiatulo.

Senada dengan Bupati Nias, Wali Kota Gunung Sitoli, Lakhomizaro Zebua juga mengharapkan Pemprov Sumut untuk menyiapkan alat swab dan tenaga medis. Dia menjelaskan, saat ini di Gunung Sitoli ada 2 Puskesmas dan 1 hotel yang sedang dipakai untuk mengisolasi orang terpapar Covid-19.

3. Pemprov kirimkan 1.800 unit alat rapid test dan swab

APD Minim, 33 Tenaga Medis di Kepulauan Nias Positif COVID-19Proses para ibu hamil ikuti tes swab PCR di Gelora Pancasila, Selasa (21/7/2020). Dok BPB dan Linmas Kota Surabaya

Mengenai keterbatasan alat pendukung swab-PCR di Nias, pihak Pemprov Sumut tengah mengusulkan pengadaan laboratorium  PCR portable container. Namun itu juga masih membutuhkan waktu.

Satgas Khusus juga sudah dibentuk. Mereka akan bertugas menertibkan pelaksanaan protokol kesehatan di Nias dan menyiapkan pengaturan lokasi perawatan, tempat-tempat isolasi, dan pemakaman. Mereka juga  melakukan pencarian orang yang terpapar tetapi melakukan isolasi sendiri. Nantinya, orang yang terpapar akan diisolasi dan dirawat.

Untuk solusi awal, Pemprov Sumut sudah mengirimkan 1.800 unit alat rapid test dan swab. “Kemarin sudah dikirim 1800. Untuk mengejar yang terpapar, Kita siapkan tempat tempat utnuk melakukan isolasi, mulai hari ini. Mulai yang ringan, yang sedang dan yang berat,” kata Edy Rahmayadi, Kamis (17/9/2020).

Baca Juga: Selamat Jalan! Ivan Jadi Dokter Ke-17 di Sumut Gugur karena COVID-19

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya