Aksi Pengungsi Afghanistan di Medan: Amerika Tolong Kami!

Massa tetap menuntut diberangkatkan ke negara ketiga

“America, America. Help Us, help us. Reshettlement, reshettlement. Hazara is not safe,” teriak massa serentak.

Ada puluhan massa yang berunjuk rasa di depan gedung Uniland Plaza, Selasa (12/10/2021). Di sana, Konsulat Jenderal Amerika berkantor. Konjen itu juga yang menjadi sasaran unjuk rasa.

Massa  yang berjumlah puluhan orang itu adalah para pengungsi Afghanistan. Mayoritas mereka bersuku Hazara  yang berasal dari Provinsi Daykundi, Afghanistan.

“Aksi damai ini bukan pertama kali kami laksanakan. Ini sudah yang ketiga tahun ini. Kalau dari 2019 sampai sekarang sudah lima kali,” kata Muhammad Juma, koordinator aksi.

1. Mereka minta tolong kepada amerika supaya bisa menerima pengungsi

Aksi Pengungsi Afghanistan di Medan: Amerika Tolong Kami!Para pengungsi Afghanistan berunjuk rasa di depan Uniland Plaza, tempat Konjen Amerika berkantor, Selasa (12/10/2021). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Konjen Amerika dipilih mereka sebagai sasaran aksi, lantaran selama ini mereka sudah berunjuk rasa ke Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Hasilnya nihil. Tidak ada jawaban ataupun solusi dari UNHCR.

“Ini Konsulat amerika yang juga bertanggungjawab atas pengungsi. Karena Amerika sudah menandatangani konvensi 1951. Itu artinya, Amerika sudah bertanggung jawab, dan bisa menerima pengungsi,” ungkapnya.

Konvensi 1951 adalah terkait status penungsi. Dikenal dengan sebutan Konvensi Pengungsi 1951. Ini adalah perjanjian multilateral yang mendefinisikan status pengungsi, dan menetapkan hak-hak individual untuk memperoleh suaka dan tanggung jawab negara yang memberikan suaka. Amerika hanya salah satu dari sekian banyak negara yang menandatangani konvensi itu.

Baca Juga: 55 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Masjid Afghanistan

2. Para pengungsi enggan kembali ke Afghanistan karena takut dibunuh

Aksi Pengungsi Afghanistan di Medan: Amerika Tolong Kami!Para pengungsi Afghanistan berunjuk rasa di depan Uniland Plaza, tempat Konjen Amerika berkantor, Selasa (12/10/2021). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Tuntutan mereka tetap sama seperti sebelumnya. Meminta UNHCR atau pun negara ketiga bisa menerima mereka. Karena mereka menganggap, sudah terlalu lama hidup di Indonesia.

Mereka tidak mau lagi kembali ke Afghanistan. Karena, mereka takut dibunuh oleh para Taliban yang kini menguasai negara itu.

“Suku Hazara ini sekarang tidak aman. Kalau kita masuk ke negara, kalau mereka tau identitas kita suku Hazara, mereka pasti akan bunuh. Di beberapa provinsi, mereka mencara Hazara,” ungkapnya.

3. Ada 14 pengungsi bunuh diri karena mentalnya terganggu dampak terlalu lama tidak diberangkatkan

Aksi Pengungsi Afghanistan di Medan: Amerika Tolong Kami!Para pengungsi Afghanistan berunjuk rasa di depan Uniland Plaza, tempat Konjen Amerika berkantor, Selasa (12/10/2021). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Banyak pengungsi sudah hidup di Indonesia selama 10 tahun. Tak sedikit pengungsi yang kesehatan mentalnya terganggu.

“Sampai sekarang, 14  orang sudah bunuh diri. Di Pekanbaru sudah menjahit mulut, karena sudah stres. Dia sudah menyerah. Tanpa ada HAM, tanpa belajar, tanpa ada ke lua kota,” ungkap Juma.

Juma sendiri datang ke Indonesia pada 2011 lalu. Dia masuk secara ilegal. Dari negaranya, dia menumpangi pesawat ke Thailand. Dari sana, dia kemudian masuk ke Malaysia dengan bus. Hingga dia naik kapal lewat pelabuhan tikus dan berhasil masuk ke Batam.

Baca Juga: Langkah Awal PBB Selidiki Pelanggaran Kemanusiaan di Afghanistan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya