3 Orang Jadi Tersangka Kekerasan di Pesantren, Ini Kata Gubernur Edy

Seorang santri tewas diduga dianiaya

Medan, IDN Times – Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi memberikan komentar menohok atas kasus tewasnya santri di Pondok Pesantren Darul Arafah Raya, Kabupaten Deli Serdang. Edy menyesalkan kejadian itu. Apalagi santri berinisial FWA (15) itu meninggal setelah diduga dianiaya oleh seniornya AFH (17).

Edy menegaskan, kasus kekerasan di pesantren akan menjadi perhatiannya. Tidak boleh ada kasus kekerasan terjadi di dunia pendidikan.

"Tak boleh. Pemukulan apapun dah pasti tak boleh. Berarti salah itu. Tak boleh melakukan pemukulan,"sebut Edy, Kamis (10/6/2021).

Sejauh ini sudah tiga orang ditetapkan menjadi tersangka. Dua di antaranya adalah santri.

1. Pengelola pesantren harus melakukan pengawasan penuh terhadap santrinya

3 Orang Jadi Tersangka Kekerasan di Pesantren, Ini Kata Gubernur EdyIlustrasi penyiksaan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Edy meminta pengelola pesantren bisa lebih serius lagi untuk melakukan pengawasan. Edy mengatakan, pendidikan hendaknya dilakukan secara humanis.

"Lakukan pendidikan secara asah, asih dan asuh. Rasa kasih sayang, menuangkan, mentransfer ilmu, melakukan pengasihan terhadap senior dan juniornya. Itu harus benar-benar dilakukan secara manusiawi dan pastinya itu ada aturannya,” tegas Edy.

Baca Juga: Diduga Dianiaya Senior, Santri Pesantren Darul Arafah Meninggal Dunia

2. Tersangka dugaan kasus penganiayaan bertambah

3 Orang Jadi Tersangka Kekerasan di Pesantren, Ini Kata Gubernur EdyIlustrasi penjara (IDN Times/Mia Amalia)

Sampai saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan penganiayaan di Darul Arafah Raya. Tersangka dalam kasus itu menjadi tiga orang. Dua orang lainnya yang menjadi tersangka adalah santri.

Wakasatreskrim Polrestabes Medan AKP Rafles Langgak Marpaung, saat dikonfirmasi membenarkan soal penetapan tersangka baru. Meskipun mereka belum merinci siapa identitas tersangkanya.

“Perannya hanya berjaga-jaga saja tidak ikut memukul,”ujar Rafles.

3. Pemukulan dilakukan karena korban diduga kurang disiplin

3 Orang Jadi Tersangka Kekerasan di Pesantren, Ini Kata Gubernur EdyIlustrasi Penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Kasus penganiayaan berujung maut itu terjadi pada Sabtu (5/6/2021) malam. Korban dipukul di bagian dada oleh APH. Penyebabnya diduga soal kedisiplinan.

"Ya merasa kurang disiplin, jadi dipukulkan," ujar Kapolsek Kutalimbaru AKP Hendri Surbakti kepada wartawan, Senin (7/6).

Namun Hendri belum merinci bentuk pelanggaran disiplinnya. FW hanya memukul korban sekali.

"Ada tindakan kekerasan satu kali pukulan. Tapi korban langsung jatuh. Karena jatuh,  panik mereka larikan ke klinik, (sampai sana) langsung nggak ada lagi (nyawanya)," ujar Hendri. 

Baca Juga: Santri Darul Arafah Tewas, LPA Sebut Pesantren Lalai

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya