Harga Telur Naik, Gunawan Sebut Dampak Cuaca El Nino

Penyumpang inflasi terbesar Sumut pada Mei 2023

Medan, IDN Times - Kenaikan harga telur ayam yang saat ini telah mencapai Rp57 ribu per papan dinilai akan menyumbang inflasi terbesar Sumut pada Mei 2023. Hal ini dikatakan oleh seorang pengamat Ekonomi dari Sumatera Utara, Gunawan Benjamin.

Menurutnya, kenaikan harga telur ayam ini akan memberikan kontribusi inflasi cukup signifikan di bulan mei.

Ia juga menilai bahwa, dampak dari cuaca El nino diperkirakan akan menambah beban biaya input produksi dengan potensi penurunan produksi telur ayam dan ayam pedaging.

1. Wilayah Sumut akan berpeluang mencetak inflasi di bulan Mei

Harga Telur Naik, Gunawan Sebut Dampak Cuaca El NinoIlustrasi menggoreng telur (pexels.com/Sarah Chai)

Secara keseluruhan dirinya menilai wilayah Sumut akan berpeluang mencetak inflasi di bulan Mei dengan besaran angkanya maksimal 0,12 persen.

"Dan inflasi pada bulan Mei ini berpeluang akan dilanjutkan dengan potensi kenaikan laju tekanan inflasi pada bulan selanjutnya. El Nino akan menjadi masalah utama pemicu laju tekanan inflasi di Sumut," ungkapnya.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Meroket Sampai Rp57 Ribu Per Papan, Ini Penyebabnya

2. Gunawan menilai kekhawatiran peternak adalah kematian indukan ayam karena dampak el nino

Harga Telur Naik, Gunawan Sebut Dampak Cuaca El Ninoilustrasi ternak ayam petelur (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Gunawan menjelaskan sejauh ini yang menjadi kekhawatiran oleh para peternak, adalah kemungkinan kematian indukan ayam selama musim kemarau akibat dari dampak el nino.

"Diestimasikan ada potensi indukan ayam mati mencapai 7 persen hingga 9 persen selama musim kering. Dan sangat mempengaruhi produksi nantinya yang berpeluang menggiring kenaikan harga jual," katanya.

3. Kenaikan harga telur adalah biaya input produksi serta permintaan meningkat

Harga Telur Naik, Gunawan Sebut Dampak Cuaca El NinoTelur ayam yang dijual di pasar tradisional. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Menurutnya, yang menjadi akar permasalahan pada kenaikan harga telur saat ini ialah biaya input produksi serta demand atau permintaan yang meningkat seiring bantuan sosial pangan pemerintah untuk penanganan stunting.

"Ditambah lagi faktor el nino yang kian berpeluang memperburuk keadaan. Jadi Saya menilai tidak mudah untuk menurunkan harga jual telur ayam. Jika formulasi kebijakannya menurunkan biaya input produksi," tutur Gunawan.

Lanjutnya, jika program bansos pangan pemerintah selesai. Ia menilai hal ini bisa menurunkan permintaan dan bisa meredam harga.

"Dan jika dampak el nino tidak berlangsung lama juga akan membuat harga bisa membaik," tutupnya.

Baca Juga: Syifa Hidroponik, Mendulang Cuan Lewat Pasar Daring

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya