Teror Tak Berkesudahan, Anak-anak SD Kini Serang Kafe di Jalan Tombak

Lempari sampah, muntahan makanan, sampai pecahan botol

Medan, IDN Times - Beberapa hari yang lalu masyarakat di Jalan Tombak, Medan Tembung, resah akibat teror anak-anak remaja yang melempari rumah mereka dengan bom molotov dan batu. Aksi mereka berhasil digagalkan masyarakat setempat, terbukti dengan senjata tajam panjang yang berhasil disita.

Baru-baru ini, anak-anak yang mayoritas duduk di bangku SD dan SMP itu berulah lagi. Mereka kali ini meneror sebuah kafe dengan tindakan yang tercela.

"Sudah resah sekali dengan kejahatan anak-anak remaja di sini. Kami juga berencana untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib," kata Ari, pemilik kafe di Jalan Tombak, memberikan kesaksiannya, Sabtu (10/2/2024).

1. Anak-anak remaja serang kafe dengan melempari sampah, memecahkan botol kaca, hingga merusak fasilitas kafe

Teror Tak Berkesudahan, Anak-anak SD Kini Serang Kafe di Jalan TombakRumah warga di Jalan Tombak yang atapnya dilempari batu dari teror remaja (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Informasi dari Ari yang telah 2 tahun mendirikan cafe di Jalan Tombak, pihaknya telah diteror sebanyak tiga kali. Teror dari anak-anak SD dan SMP tersebut bermacam-macam. Jika rumah warga dilempari molotov, maka Niscala Cafe dilempari sampah.

"Tiga kali. Pertama mereka melempari sampah dari tong ke kafe, kedua botol kaca yang dipecahkan dalam jumlah yang banyak, kemudian yang baru saja mereka lakukan adalah mencemari fasilitas kafe dengan muntahan makanan dan mencuri kabel CCTV," ujarnya.

Ari menyayangkan aksi kejahatan remaja ini. Karena baginya, anak-anak pada usia remaja seperti itu seharusnya tidak membuat huru-hara yang menyebabkan seluruh masyarakat Jalan Tombak resah.

"Kita sudah tidak bisa menormalisasinya lagi. Karena bagi kami, meskipun pelakunya adalah anak-anak di bawah umur, tapi ini tetaplah suatu kejahatan," lanjut Ari.

 

Baca Juga: Teror Remaja di Jalan Tombak, Lempari Batu dan Molotov ke Rumah Warga

2. Kejadian terjadi tepat seminggu setelah aksi mereka tertangkap basah melempari rumah warga dengan molotov

Teror Tak Berkesudahan, Anak-anak SD Kini Serang Kafe di Jalan TombakBom molotov rakitan anak-anak remaja yang berhasil disita masyarakat Jalan Tombak (IDM Times/Eko Agus Herianto)

Ari menyebutkan jika pihaknya takut aktivitas anak-anak remaja tersebut dapat mengganggu kenyamanan pelanggannya. Sebab, di Jalan Tombak sendiri disebutnya sudah seperti sarang kenakalan remaja.

"Tepat seminggu setelah anak-anak itu melempari molotov ke rumah warga, kini kafe kami yang menjadi korbannya. Mau mendirikan usaha saja susah jadinya," terangnya.

Ari sendiri tak tahu apa motif anak-anak itu menyerang usaha miliknya. Sebab, selama ini dirinya tak mengenal apalagi bersinggungan dengan mereka.

"Masyarakat di sekitar sini rata-rata sudah menjadi korban dari aksi kejahatan mereka. Untuk membuat laporan ke kepala lingkungan saya rasa juga sudah," pungkasnya.

 

3. Anak-anak meneror kafe saat salat Jumat

Teror Tak Berkesudahan, Anak-anak SD Kini Serang Kafe di Jalan TombakFasilitas Niscala Coffee yang dilempari muntahan makanan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Amal yang juga merupakan owner Niscala cafe menerangkan jika anak-anak remaja tersebut sebelumnya pernah ditangkap warga sampai dicari orangtuanya, namun mereka disebutnya seolah tak pernah merasa jera.

"Berdasarkan pengamatan kami, anak-anak itu menyerang kafe setiap hari Jumat, hari di mana kami libur dan aksi tersebut dilakukan saat salat Jumat," jelasnya.

Amal berharap kejahatan remaja ini segera selesai. Sebab dirinya pribadi sudah resah menjadi korban yang tak hanya sekali.

"Tawuran juga pernah mereka lakukan di sini. Banyak sekali kejahatan di Jalan Tombak. Saya berharap jika ada warga yang membuat laporan segera ditindak dengan cepat," pungkasnya.

Baca Juga: Ada 12 Titik Panas di Sumut, Terbanyak di Kabupaten Langkat

Eko Agus Herianto Photo Community Writer Eko Agus Herianto

Bagian dari IDN Times regional Sumut, menggemari dunia kesusastraan dan kesenian.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya