Kisah Mahasiswi WNI Dalam Lockdown Spanyol: Keluar Rumah Denda 12 Juta

Dalam 24 jam sebanyak 394 orang meninggal

Pekan lalu Spanyol resmi menerapkan Lockdown selama 15 untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Negeri Matador merupakan negara dengan kasus corona terparah.

Pemerintah Spanyol pada hari ini, Minggu (22/3) mengumumkan 394 kasus kematian baru yang disebabkan oleh virus corona Wuhan (Covid-19). Dengan begitu, total kini ada 1.720 pasien meninggal dunia akibat Covid-19.

Spanyol kini berada di posisi kedua daftar negara paling terpukul di Eropa akibat wabah corona, setelah Italia. Angka kematian pasien Covid-19 yang tercatat hari ini di Spanyol naik drastis sebesar 30 persen dari hari sebelumnya.

Melihat situasi ini, Pemerintah Spanyol resmi memperpanjang masa lockdown, dari awalnya 15 hari menjadi 30 hari.

Lantas bagaimana nasib WNI yang berada di sana?

Made Anindya Samhita, seorang mahasiswi S2 di Universitat de Barcelona, Spanyol menceritakan pengalamannya selama sepekan terakhir.

Baca Juga: Cerita WNI Saat Prancis Lockdown: Mencekam Tapi Masih Ada yang Jogging

1. Hindari nonton berita di TV biar ga makin stres

Kisah Mahasiswi WNI Dalam Lockdown Spanyol: Keluar Rumah Denda 12 JutaMade Anindya Samhita mahasiswi S2 di Universitat de Barcelona, Spanyol (Instagram/anindyasamhita)

Anindya bercerita selama sepekan terakhir aktifitasnya makan tidur, kuliah online, ngerjain tugas di apartemennya di kawasan Barrio Goticó, Barcelona, pusat Kota Barcelona, Spanyol.

"Udah mulai bosen banget sih. Walaupun punya balkon tetep bosen. Kalau nonton TV malah makin stres dengar berita," ungkapnya.

Untuk menghilangkan kejenuhan, ia menjalin komunikasi online dengan teman dan keluarga. "Kegiatan lain paling nyanyi-nyanyi sendiri, nonton film, masak, ngobrol sama housemate," jelas mahasiswi Master of Science in International Business di Universitat de Barcelona ini.

2. Terapkan denda sampai 700 euro atau hampir Rp12 juta

Kisah Mahasiswi WNI Dalam Lockdown Spanyol: Keluar Rumah Denda 12 JutaPetugas medis mengenakan pakaian pelindung melambaikan tangan dari Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit La Paz, di Madrid, Spanyol, pada 18 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergio Perez

Sejak statu lockdown, seluruh warga memang dilarang keluar rumah selain ke supermarket atau apotek.

"Kalau tetap keluar rumah bisa didenda sampai 700 euro atau hampir Rp12 juta. Aku udah gak berani keluar sekalipun buat belanja supermarket, aku pilih online delivery. Biar sekalian gak kemana-mana gitu, takutnya tetap bisa terinfeksi kan kalau ke luar walau sebentar," jelas perempuan berdarah Bali ini.

3. Jangan anggap remeh, turuti aturan pemerintah

Kisah Mahasiswi WNI Dalam Lockdown Spanyol: Keluar Rumah Denda 12 JutaSebuah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat di Spanyol. twitter.com/CCalcistica

Per Minggu (22/3) Pemerintah Spanyol resmi memperpanjang status lockdown 15 hari lagi. Artinya status lockdown akan diterapkan selama 30 hari, atau sisa 21 hari lagi.

Hal ini sangat memungkinkan untuk diperpanjang lagi jika kondisi tidak membaik.

"Jadi aku buat teman-teman di Indonesia jangan anggap remeh. Belum ngerasain lockdown total kayak gimana kan, jadi mending benar-benar social distancing dan work from home, turuti aturan pemerintah. Stay safe, stay healthy mentally and phisically," ungkapnya.

Baca Juga: Lockdown karena COVID-19, Ini 6 Fakta Menarik Spanyol

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya