Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tim Ridha-Rani Minta KPU Gelar Pemungutan Suara Ulang di 1.500 TPS

Tim pemenangan Ridha-Rani saat menggelar konferensi pers terkait Pilkada, Kamis (28/11/2024) (dok.istimewa)

Medan, IDN Times- Tim Pemenangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2, Prof Ridha Dharmajaya - Abdul Rani (Ridha-Rani) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 1.500 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlokasi di seluruh Kota Medan. Selain kondisi banjir yang melanda sejak Selasa (26/11/2024), tim juga menduga sejumlah kejanggalan. 

Tim dengan jargon Medan BERANI (Bersama Ridha-Rani) tersebut telah mengusulkan kepada KPU Medan tidak hanya untuk TPS yang banjir. Hal itu dikatakan Juru Bicara Tim Pemenangan Ridha-Rani, Fuad Akbar bersama elemen pendukung. 

"Tadi malam sudah disepakati bahwa kami memutuskan untuk mengusulkan PSU di 1.500 TPS dari 3.326 TPS di Kota Medan. Tadi pagi usulan tersebut telah kami sampaikan ke KPU Medan melalui surat resmi. Terkait dimana saja TPS nya, nanti datanya akan kami sampaikan juga secara rinci," ucap Fuad Akbar di Rumah Relawan Paul Baja di Jalan Sei Serayu, Medan, Kamis (28/11/2024).

 

1. Banjir membuat banyak warga tak bisa ke TPS

TPS 39 yang ada di Medan Denai, langsungkan pemungutan suara di tengah banjir (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Dikatakan Fuad Akbar, kondisi yang tidak ideal terjadi pada hari pencoblosan karena banjir. Kondisi itu membuat warga tak bisa datang ke TPS.

"Pertama, ada banjir di banyak titik yang menjadi tempat lokasi TPS, dan banjir itu tidak hanya terjadi di TPS, tetapi juga banjir itu masuk ke rumah-rumah warga. Artinya, untuk TPS yang masih bisa beroperasi pun belum tentu bisa didatangi oleh warga untuk mencoblos karena rumah warga tersebut terendam banjir," ujar Fuad.

2. Partisipasi pemilih rendah karena kondisi banjir

Petugas KPPS menulis hasil penghitungan suara di TPS 044 tempat Edy Rahmayadi mencoblos (IDN Times/Doni Hermawan)

Dikatakan Fuad, ada juga TPS yang banjir namun tetap melakukan pemungutan suara, sehingga animo masyarakat untuk melakukan pencoblosan sangat rendah.

"Kemudian, ada pemindahan TPS yang tidak dikonfirmasi ke warga, warga tidak mendapatkan informasi atas pemindahan TPS-TPS itu. Pemindahan TPS itu ada di beberapa titik dan itu sudah disampaikan ke tim pemenangan sehingga warga kebingungan. Sementara dalam satu rumah saja, warga bisa tidak satu TPS antara suami istri dan anak-anaknya. Ditambah lagi TPS nya dipindah tanpa ada konfirmasi, tentu ini membuat jumlah partisipasi makin rendah," katanya.

Berikutnya, sambung Fuad, terdapat kejanggalan-kejanggalan seperti adanya surat-surat suara yang tidak terpakai namun tidak dicoret atau tidak disilang.

"Padahal seharusnya, surat suara yang tidak digunakan itu mesti dicoret atau diberi tanda silang," sambungnya.

3. Tim minta KPU dan Bawaslu menyelidiki 2 video viral yang beredar soal pemilih

Tim pemenangan Ridha-Rani saat menggelar konferensi pers terkait Pilkada, Kamis (28/11/2024) (dok.istimewa)

Selain itu Tim Ridha-Rani juga meminta KPU Medan dan Bawaslu menyoroti video viral yang beredar terkait dugaan kecurangan. Yang dimaksud adalah seorang perempuan yang mencoblos lebih dari satu surat suara.

"Dan itu dibuktikan dengan dua video kemarin yang beredar. Sudah kita lihat, pertama ada seorang perempuan mencoblos beberapa kali, yang dicoblos itu tetap paslon yang sama. Lalu kemudian, ada video di mana surat suara itu ketika dibuka ternyata lebih dari satu surat suara. Hal ini membuat kita sebagai tim pemenangan merasa layak dan patut untuk dicurigai bahwa terjadi kecurangan di situ," katanya.

Selain itu pihaknya juga menemukan ada pemilih di Kota Medan yang mencoblos tidak menggunakan datanya sendiri.Nnamun menggunakan data orang lain. Ketika sang pemilik data hadir dan ingin mencoblos, pemilik data justru melihat daftar absennya sudah ditandatangani oleh orang lain. Hal itu pun viral melalui sebuah video.

"Selain itu upaya pihak tertentu untuk mendatangkan orang dari luar daerah Kota Medan untuk melakukan pencoblosan di Medan. Namun tentunya, kami sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait hal ini," terangnya.

Atas dasar semua itu, tegas Fuad, Tim Pemenangan Ridha-Rani meminta KPU Kota Medan untuk melakukan PSU di 1.500 TPS.
"Kita ingin sistem demokrasi yang sehat. Untuk itu, kita ingin usulan PSU di 1.500 titik ini dapat diakomodir," pungkasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us