Stephen Roux dari Prancis Juarai TOTK 2025, Indonesia Dominasi 3 Besar

- Jalur ekstrem Danau Toba jadi tantangan para pelari dunia
- TOTK diikuti pelari dari 27 negara
- Indonesia tunjukkan taring, kuasai podium di kategori 60K dan 28K
Samosir, IDN Times – Suara sorak-sorai penonton pecah di kawasan Waterfront Pangururan, Kabupaten Samosir, Minggu (19/10/2025). Pelari asal Prancis Stephen Roux melintasi garis finis pertama di kategori Ultra 100K Trail of The Kings (TOTK) 2025, bagian dari Ultra Trail du Mont Blanc (UTMB) Series Danau Toba.
Ajang lari lintas alam berkelas internasional ini sukses menyedot perhatian ribuan peserta dan wisatawan.
1. Jalur ekstrem Danau Toba jadi tantangan para pelari dunia

Lomba Trail of The Kings (TOTK) bukan sekadar ajang olahraga, tapi juga perjalanan menaklukkan alam. Para pelari harus melewati rute menantang dengan jalur menanjak, menurun, dan melintasi tepian Danau Toba yang indah sekaligus ekstrem.
Roux, pelari asal Prancis yang berpengalaman di berbagai ajang ultra trail dunia, tampil impresif sejak awal lomba dan akhirnya keluar sebagai juara di kategori Ultra 100K pria, disusul pelari Vietnam Quang Tran di posisi dua, dan Akhmad Nizar dari Indonesia di posisi tiga.
Untuk kategori wanita, pelari asal Kanada Rachel Skler menjadi juara pertama, diikuti Evelen Besthari dan Sianti Chandra, keduanya dari Indonesia.
Penyerahan piala dan hadiah dilakukan langsung oleh Sekdaprov Sumut, Togap Simangunsong, di lokasi acara setelah seluruh peserta mencapai garis akhir.
2. TOTK diikuti pelari dari 27 negara

Dalam sambutannya, Sekdaprov Sumut, Togap Simangunsong, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya ajang internasional ini di Danau Toba. Ia menyebut, kegiatan seperti TOTK 2025 menjadi ajang promosi pariwisata yang luar biasa untuk Sumatera Utara.
“Ini merupakan sebuah kebanggaan, ada peserta dari 27 negara di dunia datang ke sini. Mungkin ada yang sudah pernah, atau juga baru pertama kali datang ke Danau Toba. Tentu ini merupakan perkenalan yang bagus bagi kita kepada dunia. Sehingga negara-negara lain tahu betapa indahnya pariwisata kita,” ujar Togap, didampingi Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Yuda Setiawan.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti dominasi pelari tuan rumah di berbagai kategori, yang menunjukkan semangat kompetitif masyarakat Sumut.
“Ya ini membuktikan masyarakat kita bukan sekadar meramaikan atau menonton. Dan ikut lomba juga bukan cuma syarat aja, tetapi serius, sampai menjadi yang terdepan. Walaupun tidak juara satu di kategori 100K, tapi di setiap tiga besar, ada kita (Indonesia) di situ,” tambahnya.
3. Indonesia tunjukkan taring, kuasai podium di kategori 60K dan 28K

Selain kemenangan Stephen Roux di kategori utama, pelari-pelari Indonesia tampil luar biasa di kategori lain. Pada Ultra 60K pria, tiga posisi teratas sepenuhnya dikuasai pelari tanah air: Yusri Nanda, Sobari Herdian, dan Upi Supriatna Sianipar.
Sementara di kategori wanita, pelari asal Nepal Priya Rai tampil terdepan, disusul Isobel Chisolm (Australia) dan Jillian Shoffstall (Amerika Serikat).
Dominasi Indonesia juga terasa di kategori 28K, di mana tiga besar ditempati oleh Davit Mauluddin, Kasmana, dan Kautsar Aldi Muharriqh. Untuk kategori wanita, Masayu Azzahra dari Indonesia berhasil meraih juara pertama, mengalahkan pelari asal Vietnam dan Eliza Chandra.
Tak berhenti di situ, kategori 10K, 5K, hingga 0,75K (anak-anak) juga berlangsung meriah. Salah satu momen menarik datang dari kategori 10K wanita, di mana Jennifer Yolanda Simangunsong, putri Sekdaprov Sumut, berhasil meraih posisi ketiga.