Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rumah Rusak karena Banjir, Warga Desa Harapan Makmur Masih Mengungsi

IMG-20251220-WA0019.jpg
Rumah-rumah di salah desa yang roboh dampak banjir yang menerjang Kabupaten Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)
Intinya sih...
  • Bendungan pecah akibat banjir di Langkat, Sumatera Utara
  • Cuaca tidak menentu, perbaikan bendungan harus segera diselesaikan
  • Perbaikan infrastruktur kekurangan anggaran, pemerintah daerah ajukan Jitupasna
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Langkat, IDN Times - Meski air surut, banjir yang menerjang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Rabu tanggal 26 November 2025 kemarin, menimbulkan kerusakan beberapa fasilitas umum dan rumah warga akibat diterjang air yang cukup dasyat. Rumah-rumah warga di 14 desa dan kelurahan di Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara terdampak.

Bahkan di salah satu desa, hampir rumah warga rusak hingga para penghuninya mesti mengungsi dikarenakan rumah mereka belum bisa ditempati. "Terkait banjir untuk 14 desa dan kelurahan, hanya satu satu desa saja yang masih ada pengungsi dan itu di Desa Harapan Makmur, Kecamatan Sei Lepan," kata Camat Sei Lepan Muhammad Iqbal Ramadhan, Sabtu (20/12/2025).

1. Bendungan pecah akibat diterjang banjir yang melanda Langkat

Rumah satu desa yang roboh dampak banjir yang menerjang Kabupaten Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)
Rumah satu desa yang roboh dampak banjir yang menerjang Kabupaten Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Kerusakan yang ditimbulkan, menurut dia, memang sangat parah hingga rumah warga yang rusak diterjang air tidak bisa lagi ditempati. "Dan itu arus sungai yang keluar dan lokasinya di perbatasan Sei Lepan dan Brandan Barat," jelas Iqbal.

Untuk itulah, jelas dia, pemerintah tengah fokus untuk memperbaiki rumah warga yang rusak, sehingga warga yang terdampak dapat menempati kediaman mereka kembali dengan nyaman (layak huni).

"Hari ini kami fokuskan ke situ dulu dan membantu logistik. Kemudian yang menjadi perhatian kami yang lainnya yaitu di Desa Lama untuk menutup bedungan yang pecah," kata Iqbal.

2. Cuaca tidak menentu, perbaikan bendungan harus segera diselesaikan

Rumah satu desa yang roboh dampak banjir yang menerjang Kabupaten Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)
Rumah satu desa yang roboh dampak banjir yang menerjang Kabupaten Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Pengerjaan bendungan, menurut dia juga harus dipercepat. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca saat ini tidak menentu dan hujan kerap turun tiba-tiba. Sebab, kalau dibiarkan nanti ditakutkan bendungan pecah dan berdampak lebih besar lagi.

"Kalau ini makin pecah, air akan masuk sampai ke Kecamatan Babalan. Apalagi kondisi cuaca saat ini hujan rintik-rintik," timpal dia.

Di sisi lain, Kepala Dinas PUTR Langkat Khairul Azmi mengaku, jika pemerintah kabupaten terus memperbaiki infrastruktur yang rusak pasca bencana alam banjir yang menerjang Kabuten Langkat.

"Untuk kegiatan infrastruktur pasca bencana mana yang bisa kita tangani, pasti ditangani. seperti jembatan sementara, dan tanggul-tanggul yang kecil yang pecah," kata Azmi.

3. Perbaikan infrastruktur kekurangan anggaran, pemerintah daerah ajukan Jitupasna

IMG-20251220-WA0018.jpg
Rumah satu desa yang roboh dampak banjir yang menerjang Kabupatrn Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Karena keterbatasan dana di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Langkat, jelas dia, pemkab telah memproses pengajuan Jitu Pasca Bencana (Jitupasna), untuk mengambil dana rehabilitasi pasca-bencana.

"Mungkin proses dalam satu bulan ini harus selesai, Insyaallah anggarannya turun antara bulan Februari dan Maret 2026. Tapi tanggul-tanggul yang kecil itu akomodir sama pemda, sedangkan yang besar tanggungjawab pusat," tegas dia.

Sejauh ini, meski air perlahan surut. Namun ada beberapa daerah masih ada rumah warga yang digenangi air seperti di Kecamatan Tanjung Pura. Hal ini diduga karena rumah warga berada di bawah jalan dan drainase  serta kurangnya lokasi resapan air.

Banjir sendiri diketahui melanda 16 kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Banjir ini juga mengakibatkan ribuan kepala keluarga (KK) mengungai. Dikabarkan, ketinggian air mencapai hingga 1,6 meter. Selain menimbulkan kerusakan fasilitas umum dan rumah. Belasan orang juga dilaporkan meninggal dunia.

Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

TKD Daerah Dipangkas, Bupati Siak Pertanyakan ke Instagram Menkeu

20 Des 2025, 20:46 WIBNews